img source: here |
Penulis : Elizabeth Gilbert
Bahasa : Indonesia
Tebal : 497 halaman
Penerbit : Qanita, 2011
Skor : ****
Sinopsis:
Ini adalah karya non-fiksi tentang bagian kehidupan Elizabeth Gilbert, kisah lanjutan dari buku “Eat Pray Love” yang sempat menjadi best seller.
Setelah mengalami kegagalan pernikahan, melakukan perjalanan di tiga negara, dan akhirnya bertemu seorang kekasih di Bali, cerita kisah perjalanan Liz, panggilan akrab penulis, tidak berhenti di sana saja. Felipe, seorang pria Brazil yang ditemui Liz di Bali dan akhirnya menjadi kekasih Liz. Selama beberapa lama mereka menjalin hubungan cinta, namun tanpa adanya ikatan pernikahan. Pengalaman Liz fan Felipe yang juga gagal dalam pernikahan membuat mereka memutuskan untuk tidak mencoba memasuki gerbang itu lagi.
Hubungan keduanya berjalan lancar, hingga suatu saat, ketika Felipe mengunjungi Amerika Serikat, dia tahan oleh petugas The Department of Homeland Security (seperti petugas imigrasi). Alasannya adalah Felipe terlalu sering mengunjungi Amerika dan itu dilarang, kecuali jika ada ikatan dengan warga Amerika, misalnya dengan menikah. Baik Liz maupun Felipe belum siap untuk hal itu sehingga tidak bisa memutuskannya, sedangkan untuk sementara waktu Felipe masih dilarang mengunjungi Amerika. Dalam waktu itu, Liz bersama Felipe melakukan perjalanan ke Asia Tenggara, untuk memulai memahami dan melihat apa arti sebenarnya dari pernikahan baik melalui budaya setempat maupun dari gagasan-gagasan yang didapatnya dari buku-buku tentang pernikahan. Liz dan Felipe ingin mengetahui apa sebenarnya arti berkomitmen melalui pernikahan itu, sebelum mereka akhirnya memutuskan untuk memasuki dunia pernikahan yang sebenarnya agar kegagalan sebelumnya tidak terulang lagi.
Dalam buku ini , akan banyak dijelaskan dengan singkat namun sangat beragam tentang berbagai seluk-beluk pernikahan, tentang apa konsekuensi, berbagai pilihan-pilihan hidup, dan apa yang akan dihadapi oleh mereka siap memasuki gerbang komitmen itu.
Pendapat saya:
Ketika membaca buku ini, saya selalu terbayang-bayang pendapat teman saya yang ketika itu akan menikah dan telah membaca buku ini. Dia berkata bahwa buku ini kurang menarik. Mungkin teman saya ingin mencari referensi sebelum dia menikah, namun apa yang dicarinya mungkin tidak ada di sini. Namun, saya memiliki pendapat lain, anda wajib membaca buku ini.
Ketika saya memulai membaca buku ini, saya merasakan bahwa sang pengarang mencoba mengutarakan pendapatnya tentang kisah pencariannya tentang makna pernikahan. Banyak gagasan pernikahan yang disampaikan oleh pengarang, baik itu gagasannya sendiri ataupun dari orang-orang lain yang telah menginspirasi pengarang. Sebagai seseorang yang tidak ingin melakukan kesalahan dalam pernikahan, saya banyak mendapatkan gagasan dan wawasan baru tentang dunia yang masih asing itu. Apa yang perlu kita persiapkan dalam menghadapi pernikahan? siapakah yang bisa menjadi partner kita? Apakah konsekuensinya? Dan kapankah waktu yang tepat? Banyak pertanyaan tentang pernikahan yang banyak terjawab dalam tulisan ini, meskipun hanya tersirat.
Bagi anda yang akan menikah, terutama perempuan, saya sangat menganjurkan untuk membaca buku ini. Banyak hal tentang pernikahan dan perempuan yang dibahas dalam tulisan ini. Bisa saja anda tidak setuju dengan pendapat Elizabeth Gilbert, namun yang terpenting adalah anda bisa lebih berpikir untuk memasuki gerbang kehidupan baru itu dengan lebih siap akan segala kemungkinannya. Lagipula saya juga ingin menikah, seperti juga teman2 saya yang lain :)