Mencoba berbicara dengan semesta
Kudengar bahwa bahasa kita sama
Ketika timur mulai redup, kutengadahkan diri di bawah rapat tajuk
Kulihat berkas-berkas sore yang berebut meraihku
Membentuk lidi-lidi cahaya terang
Tetap lurus meski terputus
oleh bayangan daun tertiup
membawa hidup
Kuhindari rimbun dan kudapati langit begitu silau
Biru jingga sudah lama tak kusapa
Seperti berkata:
"Selama ini kemana?"
"Aku merindumu"
"Seperti waktu"
Yang seolah beku ketika bahasaku melebur bersama bahasamu
Hanya satu
Candik barat yang selalu cantik mengikat
(untuk kesekian kalinya sore selalu membuatku terpana -21-02-2013-)
Kudengar bahwa bahasa kita sama
Ketika timur mulai redup, kutengadahkan diri di bawah rapat tajuk
Kulihat berkas-berkas sore yang berebut meraihku
Membentuk lidi-lidi cahaya terang
Tetap lurus meski terputus
oleh bayangan daun tertiup
membawa hidup
Kuhindari rimbun dan kudapati langit begitu silau
Biru jingga sudah lama tak kusapa
Seperti berkata:
"Selama ini kemana?"
"Aku merindumu"
"Seperti waktu"
Yang seolah beku ketika bahasaku melebur bersama bahasamu
Hanya satu
Candik barat yang selalu cantik mengikat
(untuk kesekian kalinya sore selalu membuatku terpana -21-02-2013-)
img source: here |