img source: here |
Judul : Ronggeng Dukuh Paruk - Trilogi
Penulis : Ahmad Thohari
Bahasa : Indonesia
Tebal : 397 halaman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, 2003
Ringkasan :
Gabungan 3 buku seri Dukuh Paruk: Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus Dini Hari & Jantera Bianglala.
Semangat Dukuh Paruk kembali menggeliat sejak Srintil dinobatkan menjadi ronggeng baru, menggantikan ronggeng terakhir yang mati dua belas tahun yang lalu. Bagi pedukuhan yang kecil, miskin, terpencil dan bersahaja itu, ronggeng adalah perlambang. Tanpanya dukuh itu merasakah kehilangan jati diri.
Ringkasan Selengkapnya klik sini
Pendapat saya:
Dapat membaca kisah Srinthil dan Rasus dalam buku ini adalah suatu berkah bagi saya. Kenapa? Ahmad Thohari telah berhasil dengan baik membawa pembacanya masuk ke dunia dimana dua anak manusia itu hidup, menyatu dengan lika-liku hidupnya, merasakan kegetiran, cinta, dan kerinduan yang mendalam.
Yang menjadikan novel ini kuat adalah latarnya yang begitu nyata. Penulis berhasil menggambarkan dengan detil suasana Dukuh Paruk tanpa membuat pembaca bosan membaca detilnya. Bahkan jika ada burung walet melayang di langit Dukuh Paruk atau padi menguning di sawah, seakan semua itu dapat saya lihat dengan mata saya sendiri. Kekuatan deskripsi yang hebat.
Tokoh utama Srinthil dan Rasus dapat tumbuh dengan baik dalam kisah ini. Begitu pula tokoh-tokoh pendukung cerita, semua mendapat porsi yang pas dan tidak berlebihan. Alur cerita yang dibuatpun sungguh memikat dan penuh dengan banyak kejutan.
Saya sendiri bingung apa yang menjadi kekurangan dari novel ini. Ya, meskipun tidak ada satupun di dunia ini yang sempurna, namun untuk novel ini saya tidak bisa menyebutkannya. Jikapun harus menyebut mungkin itu hanya warna cover bukunya yang kurang menarik. Dan itu bukan pekerjaan penulis saya rasa. :)
Ini adalah novel masterpiece Ahmad Thohari. Tidak salah rasanya jika novel ini telah banyak dijadikan sebagai bahan penelitian sastra, telah banyak diterjemahkan dalam berbagai bahasa, dan pernah diangkat ke layar lebar. Bagi anda yang sudah menontong film "Sang Penari" dan menyukainya, tentu novel ini akan menjadi wajib dibaca karena kisah dalam film itu tak semuanya dapat menangkap keindahan kisah Srinthil dan Rasus dalam cerita aslinya.
----------------
0 komentar:
Posting Komentar