"Bersenang-senanglah. Karena hari ini akan kita rindukan di hari nanti. Sebuah kisah klasik untuk masa depan."
Mendengar lagu ini membawaku kembali pada masa-masa yang tak terulang. Pada waktu ketika aku menjadi bagian dari sejarah bagi hidup sejumlah manusia yang juga menjadi bagian sejarahku. Orang-orang yang kusebut teman dan sahabat. Orang-orang yang bahkan mungkin dalam kurun waktu tertentu di masa lalu itu, lebih dekat dari keluargaku sendiri. Ah, rasanya jadi rindu. Bahkan dulu ketika aku menyanyikan lagu ini bersama kalian, aku sudah membayangkan hari ini. Hari ketika aku sendiri, menuliskan betapa rindunya aku akan sepotong kisah yang aku tahu tak mungkin ada lagi.
Mendengar lagu ini membawaku kembali pada masa-masa yang tak terulang. Pada waktu ketika aku menjadi bagian dari sejarah bagi hidup sejumlah manusia yang juga menjadi bagian sejarahku. Orang-orang yang kusebut teman dan sahabat. Orang-orang yang bahkan mungkin dalam kurun waktu tertentu di masa lalu itu, lebih dekat dari keluargaku sendiri. Ah, rasanya jadi rindu. Bahkan dulu ketika aku menyanyikan lagu ini bersama kalian, aku sudah membayangkan hari ini. Hari ketika aku sendiri, menuliskan betapa rindunya aku akan sepotong kisah yang aku tahu tak mungkin ada lagi.
Sedihkah aku? Mungkin tidak. Justru aku bahagia. Aku bahagia karena aku bisa puas menghabiskan waktu itu bersama kalian, bersenang-senang dan gila bersama. Tak ada yang kusesalkan karena aku merasa memiliki 'sebuah kisah klasik' yang bisa kubanggakan saat ada yang bertanya, "Apa yang kamu lakukan dulu?". Dan lewat kisah yang kusampaikan, akan selalu muncul kalian, orang-orang yang pernah membuatku merasakan ikatan, yang mereka sebut persahabatan.
Ketika tak sengaja aku mendengar lagu ini, muncul mereka di otakku: 2.3 , PERSADA, paskib 009, X-MPCA 04, L-IPB KJ, The Divas Company, dan sejumlah kawan lain terutama mapala se-Indonesia yang pernah kutemui. Kalian membuat waktuku menjadi meriah kawan!
Memang benar waktu tak akan kembali, tapi kita bisa bernostalgia. Bertukar cerita dan membayangkan masa lalu yang kita bagi. Mungkin saat ini jarak aku dan kamu jauh terbentang. Aku di sini dan kamu di sana. Aku hanya tukang tahu sedang kamu pengusaha kaya. Aku artis dan kamu kyai. Ah, peduli apa! Waktu ini bukanlah milik kita. Biarkanlah roda jaman menggilas kita, seperti kata Ebiet G Ade. Tapi waktu yang pernah kita bagi di masa lalu adalah nyata. Itulah milik kita. Hingga jika suatu saat kita bertemu lagi, tak perlu kau risaukan masa kini, karena kita masih punya masa lalu yang akan selalu menjadi harta kita, kisah klasik kita, yang jauh lebih berharga daripada pilihan hidup saat ini yang seperti tak pernah peduli.
Aku merindukan kalian.
"Mungkin diriku masih bersama kalian. Mungkin jiwaku masih haus sanjungan kalian." - Sheila On 7
(Sedikit mewek dan berkaca-kaca tapi karena bahagia. Hiks-hiks-hiks..)
(Sedikit mewek dan berkaca-kaca tapi karena bahagia. Hiks-hiks-hiks..)
Satu lagi yang harusnya di masukin ke daftar rindu..
BalasHapusPASKIBRA 009...OK.
Iya bener bgt. Jadi kangen aku baris bareng kalian. Masih selalu ingat aku dengan formasi bintang kembar kita. Hehehe.. Maksih sudah dicolek. Sudah kutambahkan juga di atas. :)
Hapus