Ini bukan cerita lama, baru saja terjadi dan masih segar di ingatan. Waktu libur kenaikan SMA ke kelas 3, kami, anak-anakk kelas II-3 sebuah SMU di kota kecil di Boyolali (waktu itu belum menjadi SMA) mengadakan piknik ke Pulau Bali. Wuihh...!!!! Bali loh ! Jauh ! Selama lima hari kami bersama-sama di Pulau Dewata yang sangat indah. Dan kejadian ini adalah yang terjadi ketika perjalanan pulang ke Boyolali. Ketika itu tahun 2003.
Saat di perjalanan pulang, tepatnya sehabis makan malam di peristirahatan di daerah Jawa Timur. Restoran tempat kami makan bernama Restoran Nusa Dua (kalau tidak salah ingat J). Setelah menghabiskan makan malam dan menunggu bus berangkat kembali, kami melakukan berbagai aktivitas masing-masing. Banyak dari kami yang hanya duduk-duduk di teras restoran sambil ngrumpi, yang lainnya ngantri di kamar mandi, sholat bagi yang alim J, dan lain-lainnya.
Setelah makan, aku ingat ingin mengambil sesuatu di bus. Aku masuk ke bus. Butuh beberapa menit untukku sadar bahwa pemandangan bus menjadi berubah. Untuk sesaat aku menjadi bingung, kursi yang awalnya putih menjadi coklat, seat yang awalnya 3-2 berubah menjadi 2-2. Aku masih berpikir keras dan tidak mengerti juga kenapa hal ini bisa terjadi. Sampai di tengah-tengah bus aku baru sadar kalau ini bukan bus rombonganku. Salah bus nihh!!!
Di pelataran parkir, memang banyak bus yang parkir dan hampir semua bus adalah Bus Pariwisata yang menurutku mirip kalau tidak boleh dikatakan kembar. Saat itu aku langsung saja nyelonong ke salah satu bus yang parkir pas di depan restoran. Ketelodoran dan kemampuan rendahku untuk mengenali bus sendiri itu yang membuatku dilanda hal memalukan ini.
Aku buru-buru keluar dari bus yang salah, dan sial bertambah karena rombongan yang punya bus itu berada di sana, tepat di depanku yang baru saja keluar dari bus mereka. Bersama-sama mereka melihat ke arahku, seperti melihat artis (tapi artis dari WC), dan mereka kompak bersorak ke arahku “
huhhhhh......”. Huh yang terdengar lama sekali untukku. Tak ada yang terasa padaku kecuali malu setengah mati, terlebih mereka juga sepertinya adalah rombongan SMA, seumuran denganku. Maluu... yang bisa kulakukan hanyalah senyum-senyum dan lirih berkata “sorry”. Jika dipikir ulang, aku beruntung karena mereka tidak menganggapku pencuri. He
Aku berbalik dan mencari teman-temanku yang entah pada kemana. Di belakang ku masih terdengar ketawa-ketiwi dan sorakan, cuek ah... Aku memutuskan untuk tidak menceritakan hal memalukan ini kepada teman-temanku. “Kurang kerjaan apa!”
@2003 bersama teman2 di dalam bus yang benar, with secret faces :) |
Tapi karena namanya juga ‘aku’, bukan aku kalau tidak bercerita. Semua teman-temanku juga ikut tertawa mendengar hal ini. Tiba-tiba ada satu hal yang membuat kesal dan sebal, ternyata saat aku masuk ke bus sial itu, si ndang (salah satu temanku) melihatnya, tapi kenapa juga dia tidak memberitahuku! Dasar!
0 komentar:
Posting Komentar