Tampilkan postingan dengan label Drawing. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Drawing. Tampilkan semua postingan
Doodling, bahasa gaulnya corat-coret, menjadi semacam hal yang menyenangkan kulakukan akhir-akhir ini.  IPad  yang biasanya ngganggur di kamar akhirnya jadi lebih sering bekerja. Berbekal aplikasi gratis dan ujung jemari, aku mulai corat-coret. Dan, ternyata menyenangkan banget. Tidak banyak waktu, paling lama 30 menit-an untuk menggambar satu doodle. Inspirasi datang dari mana saja, mulai dari foto, kenangan, dan bahkan obrolan dengan orang-orang. Dan tak kusangka, hasilnya membuatku senang. Ya, terlepas bagus atau tidaknya hasil corat-coret itu. Tapi, yang jelas aku senang. Bersama dengan hashtag #dailydoodle, adalah keinginan saat ini agar aku bisa meluangkan paling 15-30 menit setiap harinya untuk doodling. Kenapa? Karena ini seperti semacam healing, mengembalikan lagi semangat menjalani waktu. Berimajinasi dan berkreasi tanpa batas.

Di bawah ini adalah beberapa hasil doodle-anku beberapa hari terakhir. Gimana menurut kalian?





Yang mau lihat-lihat hasil lainnya dan untuk update bisa follow aku instagram aku di @sudiyah262. Let's have fun! 

Doodle bisa juga berarti gambar corat-coret, gambar iseng-iseng. Semua orang pasti pernah membuat doodle, terlebih dulu saat masih sekolah. Kalau bosan mendengar ceramah guru, sudah pasti buku tulis jadi korban doodle kita, gambar corat-coret. Aku dulu sering menggambar Sailormoon waktu SD. Kalau kamu?

Nah, Karena aku penggemar berat Hunter X Hunter (HxH), maka saat ini juga lagi senang-senangnya menghabiskan waktu untuk men-doodle selama 1-2 jam. Baru sekalinya menggambar, aku merasakan sensasi luar biasa yang ajaib. Pokoknya tidak bisa diungkapkan deh, dan memang sepertinya menggambar adalah panggilanku. Ya, meskipun hasilnya masih biasa saja. 

Hobi men-doodle-ku berawal dari kesukaanku senang berselancar di tumblr sambil melihat-lihat karya para fans HxH yang ternyata sangat banyak dan bagus-bagus. Salah satu artist favoritku adalah ZAF. Benar-benar keren banget karyanya, terutama karakter Hisoka. Setelah muter2 nyari sang artis, akhirnya ketemu juga alamat dunmay-nya dan nampaknya dia dari Korea. Wow.. Aku jadi mupeng juga ingin bisa begitu, menyalurkan imajinasiku. 

Doodle pertamaku hari ini adalah Illumi Zoldyck, abangnya Killua yang mempunyai mata paling imut di dunia 2 dimensi. Aku masih struggle untuk menggambar telapak tangan dan jari-jarinya. Hampir separuh waktu aku habiskan untuk menggambar jari. Sudah begitu hasilnya belum memuaskan. Arghhhh.... !!! Masih harus banyak latihan! 

Cekidot. 


Illumi n cigarette


Illumi :)



Gunung dan Desa
Praska dan Aku

Sebuah gambar kenang-kenangan dari Praska Bintang untukku. Dia menggambarkannya dengan malu-malu pada sebuah kertas putih kosong ukuran A4. Gambar gunung dan pemandangan desa, khas gambar anak SD.

Yang menarik adalah gunungnya tidak 2, tapi 4, dan aku yakin jika kertasnya lebih panjang bisa lebih banyak lagi. Kenapa ya? Tentu saja. Desa tempatnya tinggal adalah sebuah lembah yang dikepung pegunungan. Pemandangan bukit-bukit, gunung-gunung dilihatnya setiap hari. Desa Tuare yang indah. Sudah 2 kali aku ke sana namun hati masih juga rindu ingin lagi bersama. Tanah adat Bada memang penuh pesona.

Gambar ini sebenarnya tidak berwarna. Praska kurang percaya diri dengan gambar itu lalu diremasnya kertas gambar. Kuambil kertas itu dan kukatakan bahwa tidak apa-apa begitu juga. Jadilah gambar itu milikku. Kubawa gambar itu ke rumah dan akhirnya kuwarnai. Dengan sedikit polesan crayon jadilah gambar Praska menjadi lebih cantik.

Gambar ini akan mengingatkanku pada Bada. Karena itu aku menempelnya di dekat tempat tidurku. Siapa tahu nanti malam aku bisa terbang dan bermain di bukit-bukit hijau di bawah langit biru itu.

Terimakasih Praska :)

Ini Praska sedang minum kopi di pagi hari 

"Carilah ilmu sampai negeri Cina" -pepatah-

Kolam berkabut
(Hasil latihan 09/01/2013)
'Jika tak mampu, minimal pergilah ke Pecinan' -aku-


Dulu sempat terbersit tanya dalam hatiku (mirip lirik ya?hehehe), "Kenapa harus Cina? Kenapa ga ke India, Eropa, Amerika, atau malah Indonesia (yang dulu katanya Atlantis ini)?". Pastilah negeri besar itu punya sesuatu yang lebih, sampai orang-orang pun dianjurkan berguru ke sana. Kebesaran negeri tirai bambu itu memang sudah tersohor sejak dulu, bahkan sejak 'mungkin katanya' kita belum masuk jaman sejarah, ribuan tahun sebelum masehi, boro-boro Kutai Kertanegara sudah muncul (ingat kan kalo Kutai yang katanya kerajaan tertua ini berdiri sekitar 400M,..). Tidak perlu disebutkan semua kebesaran China karena aku tidak ingin membahas sejarah ataupun hal-hal 'rumit' lainnya. I want to talk about Chinese Painting.


Ya. Salah satu ilmu yang wajib dituntut dari Cina adalah ilmu melukisnya. Lukisan Cina yang khas dengan tinta bak dan sapuan kuas itu tanpa sengaja membuatku jatuh cinta. Tidak sengaja karena aku bertemu sang inspiratornya juga tidak direncanakan sebelumnya. Memang aku belum mampu pergi ke Cina namun aku pernah ke Pecinan. Pecinan Semarang tepatnya, tempat dimana keagungan Cina masih menampakkan wujudnya meskipun jauh di rantau tanah Jawa. Dan dialah sang guru Bapak Suharto Martanto (Tan Eng Tiong) yang mengajarkanku pertama kali melukis dengan kuas dan tinta cina. Rasanya,.. sesuatu banget.... 

Tidak butuh waktu lama untukku agar bisa menyukai seni baru ini. Aku memang menyukai lukis, gambar, sketsa dan sejenisnya sudah dari kecil dulu. Dan lukisan cina memberikan sebuah sensasi lain yang tak akan didapat dari crayon, cat, pensil, atau pena. Goresan tinta yang tidak mengenal ulangan, sapuan garis yang harus tegas dan percaya diri, serta gradasi warna yang menawan telah menjadi daya tarik yang tidak kutemukan di media lain. 

Saat ini, 2 minggu sejak pertama kali aku memegang kuas bertinta hitam cina, aku berikrar (ehm,...) akan mempelajari lebih lanjut tentang lukisan cina ini. Aku ingin nanti di rumahku kupajang lukisan besar hasil karyaku sendiri. Atau jika nanti ada yang teman yang menikah akan kukado dengan lukisanku juga. Atau jika ada teman yang mau akan kubuatkan juga. Kusertai dengan puisiku juga. Karena disamping melukis aku juga sering membuat puisi. Mimpi lama jadi pujangga. 

Puisi dan lukisan. Bukankah mereka pasangan yang serasi? Hehehe..

Yah meskipun aku belum sempat ke Cina, di Pecinan aku juga bisa dapat ilmu dari Cina. Hitung-hitung nyicil. 

Guruku punya FB dan twitter. kalo ada yang mau follow FB: Suharto Martanto /@suhartomartanto
Kalau mau ketemu langsung datang saja ke Pecinan Semarang, Gang Warung (tanya2 orang sana hampir semua tahu si bapak itu). 

Lukisan si Bapak Tan Eng Tiong
img source: here

------------