Sumpah. Aku galau. Perasaan tidak tahu mau ngapain, tidak ingin ngapa-ngapain. Seperti terjebak di labirin yang luas, ingin berjalan tapi kaki sudah lelah dalam sesat tapi kalau tidak berjalan ya tidak bisa kemana-mana.
Inikah Galau?

Galau karena apa?

Jika sebagian besar insan di fesbuk galau karena cinta antara dua manusia, maka aku galau seperti ini karena dikejar deadline yang benar-benar mematikan. Hahhhh, padahal deadline ini aku sendiri yang menentukan. Lalu apakah deadline ini benar-benar akan membuatku dead? Hahahaha....

Mau tahu gimana rasanya?

Aku harus menulis laporan yang menurutku sih tebal. Sedangkan yang harus dikerjakan masih banyak. Waktu seakan berjalan cepat. Sedangkan paragraf dalam laporanku rasanya hanya bertambah satu atau dua dari jam demi jam yang berlalu. Eeehhhh,.... masih banyak lembar-lembar yang harus diisi sedang kecepatan kerja tidak bisa berbanding lurus dengan itu?

WAKTU,... tolong kembali ke sini!!!

Jika galau deadline ini menjangkit, bukannya bekerja dengan cepat namun pikiran malah dibingungkan oleh berbagai urusan di luar deadline yang sepertinya tidak mau kalah untuk ingin juga segera dikerjakan.

Jadilah tragedi bersih-bersih kamar, maen game, nonton film, mencuci baju, ngepel lantai, dan hal-hal rajin lain yang justru dilakukan ketika deadline benar-benar semakin mencekik. Itulah! Jika benar-benar ini terjadi maka terjangkit sudah yang namanya 'Galau Deadline'. - istilahku sendiri sih-

Dan saat ini aku juga galau. Jika aku bingung dan malas nulis laporan deadline ku, namun aku malah menulis di blog ini dengan sungguh cepatnya. Woyyyy!!!!!!

Laporan kerjain!!!!!!!!

------------------


Tahukah kamu apa nama puncak Gunung Merapi yang sekarang?


Puncak garuda sebelum erupsi 2010
Img source: here


Dulu, sebelum meletus pada tahun 2010, puncak gunung berapi paling aktif di dunia itu bernama Puncak Garuda dengan ketinggian 2968 mdpl. Kenapa bernama puncak Garuda, dulu katanya batu tertinggi di puncak Merapi ini berbentuk mirip garuda. Lalu ketika gunung ini meletus apa yang terjadi?






Puncak Merapi pasca erupsi 2010
Img source: here




Puncak Garuda sudah runtuh. Batu yang konon berbentuk lambang negara ini sudah tidak berdiri kokoh lagi. Runtuhnya puncak Garuda bahkan menyebabkan ketinggian Merapi berkurang sampai lebih dari 100 meter (klik sini). 





Lalu apa nama puncak gunung Merapi saat ini? 


Beberapa waktu lalu, seorang teman pendakiku semasa SMA mengirim sms. Dari obrolan melalui pesan singkat itu, kami membicarakan pula tentang gunung yang pernah kita daki bersama di masa lalu. Dan dari teman saya inilah saya tahu bahwa nama puncak Merapi yang baru adalah PUNCAK TARUS

Nama puncak ini sendiri berasal dari kata 'SURAT' yang dibalik susunan hurufnya. 'Surat' adalah nama seseorang yang berasal dari daerah Selo Kabupaten Boyolali yang mendedikasikan dirinya sebagai seorang pencinta Merapi. (Aku sebenarnya ingin menulis sebagai 'penjaga' namun konotasi penjaga adalah juru kunci, dan ini tentu saja berbeda). Untuk menghargai jasa beliau maka nama puncak gunung yang baru ini dinamai dengan namanya.

Nah, yang menjadikanku senang adalah bahwa orang hebat itu adalah salah satu temanku. Aku biasa memanggil dengan sebutan 'Paklik' atau 'Paklik Surat'. Kami pernah mendaki bersama gunung ini pada sekitar tahun 2005. Ehm,.. bangga rasanya. 

Meski aku tidak akan berjumpa lagi dengan Puncak Garuda, namun aku tak kecewa karena Puncak Tarus masih menanti disana. Tinggal tunggu waktu. Lagipula aku juga sudah rindu ingin berjumpa dengan Paklik yang baik hati itu. 

Pucak Tarus, just wait me....

Me in Puncak Garuda 2005

(Nonette262)

Kampung Cilodor, tanah perkebunan Intan Hepta yang saat ini digarap masyarakat desa. 

Desa Cipeuteuy memiliki sejarah yang cukup panjang sejak dari jaman kolonial Belanda. Secara umum, masyarakat di sekitar TNGHS dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu masyarakat adat kasepuhan seperti Masyarakat Kasepuhan Banten Kidul, dan yang kedua adalah masyarakat Sunda Lokal yang umumnya berasal dari pendatang yang bekerja di perkebunan pada Jaman Belanda.

Desa Cipeuteuy adalah desa Sunda Lokal di sekitar TNHGS. Pada awalnya masyarakat desa Cipeuteuy adalah komunitas pendatang yang berasal dari beberapa daerah, seperti Bogor, Sukabumi, Garut dan sebagainya. Mereka datang sebagai buruh pekerja pada perkebunan teh Pandan Arum pada jaman penjajahan Belanda.

Cantika 2008  menyebutkan bahwa Desa Cipeuteuy mengalami dinamika penguasaan sumberdaya agraria yang secara periodisasi dapat dibagi menjadi lima periode, yakni masa Perkebunan Pandan Arum pada jaman Belanda, masa penjajahan Jepang,  masa kemerdekaan, perkebunan Intan Hepta, dan masuknya program-program kemasyarakatan.

1. Masa Kolonial Belanda
Pada masa Belanda, semua orang yang ada di desa adalah pekerja perkebunan teh. Mereka tidak membuka lahan untuk pertanian, terlebih membuka hutan. Mereka tinggal pada bedeng-bedeng yang telah disediakan dan kebutuhan sehari-hari dipenuhi oleh perkebunan. Pihak perkebunan telah menyediakan areal tersendiri untuk tanaman kayu bakar, bambu, dan kayu bangunan, sehingga pada saat itu tidak ada orang yang diperbolehkan untuk masuk ke dalam hutan, terlebih lagi dengan membawa golok ataupun kapak.

2. Masa Pendudukan Jepang
Pada masa pendudukan Jepang selama periode tahun 1942-1945, masyarakat mengalami perubahan kehidupan. Perkebunan teh dibakar dan dirusak dan masyarakat dipaksa untuk membuka lahan-lahan pertanian, berhuma, tanam jagung dan umbi-umbian dengan hasil yang harus diserahkan kepada Jepang. Pada saat itulah banyak kampung-kampung mulai dibuka. Rumah-rumah mulai banyak dibangun, sawah-sawah dan pemukiman mulai muncul.

3. Masa Kemerdekaan
Pada jaman kemerdekaan, banyak masyarakat yang membuka lahan-lahan bekas perkebunan teh Pandan Arum untuk berhuma dan berkebun. Sampai pada tahun 1975 lahan bekas perkebunan kembali digunakan untuk kawasan perkebunan dengan dimulainya Hak Guna Usaha (HGU) PT Intan Hepta yang bergerak dalam bidang perkebunan cengkeh. Pada masa ini, masyarakat kembali menjadi buruh dan pekerja. Tidak semua masyarakat bekerja di perkebunan, sebagian yang lain bekerja di bidang pertanian atau bekerja dikota, sehingga masyarakat tidak sepenuhnya lagi tergantung dengan perkebunan.

4. Masa Masuknya Program Kemasyarakatan
Pada sekitar awal tahun 1990, perkebunan PT Intan Hepta mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkrutan sebelum HGU habis pada tahun 2002. Pada tahun-tahun itu pula mulai banyak lahan-lahan perkebunan yang terlantar. Sekitar tahun 1996-1997 masyarakat desa mulai menggarap lahan perkebunan yang terlantar dan masih berlangsung sampai saat ini.


-------------------------------------------

Sumber :

Cantika FSP. 2008. Relasi gender dalam pemilikan dan penguasaan sumberdaya agraria (Kasus pada rumahtangga petani Desa Cipeuteuy Kecamatan Kabandungan Sukabumi Propinsi Jawa Barat) [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor. 

Istichomah S. 2011. Perubahan Interaksi Masyarakat dengan Hutan di Desa Cipeuteuy Kec. Kabandungan Kab. Sukabumi Prov. Jawa Barat [skripsi]. Bogor. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.


Note: baca juga tag Cipeuteuy lainnya ;)


Jumlah penduduk Desa Cipeuteuy pada tahun 2011 tercatat sebanyak 6.842 jiwa yang berasal dari 1.777 Kepala Keluarga (KK), dengan rata-rata sebanyak 4-5 orang jumlah anggota keluarga pada tiap KK-nya. Menurut data potensi desa, penduduk yang termasuk ke dalam usia kerja berkisar dari umur 15 hingga 55 tahun, meskipun di lapangan banyak ditemukan penduduk yang menurut desa masuk dalam usia lanjut, namun masih dapat melakukan kegiatan usaha pertanian. 

Berdasarkan Data Potensi Desa Cipeuteuy Tahun 2011, terdapat sekitar 1.256 penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani atau sekitar 31,4% dari total penduduk di desa yang bekerja. Sedangkan sejumlah 1.256 penduduk  atau sekitar 31,4% bermata pencaharian sebagai buruh tani. Hal ini berarti bahwa mayoritas penduduk desa atau sejumlah 62,8% penduduk tergantung dari bidang pertanian. Tabel berikut menunjukkan jumlah penduduk Desa Cipeuteuy menurut jenis pekerjaannya.

Tabel 1.  Jumlah penduduk Desa Cipeuteuy menurut jenis pekerjaan tahun   2011          
Jenis pekerjaan
Jumlah
Persen
Petani
1256
31,4
Buruh tani
1256
31,4
Pedagang/Pengusaha/Wiraswasta
628
15,7
Karyawan swasta
419
10,5
Tukang
209
5,2
Jasa
209
5,2
PNS
12
0,3
Pensiunan
7
0,2
Total
3996
100
Sumber: Data Potensi Desa Cipeuteuy 2011

Tidak semua petani di Desa Cipeuteuy menggarap lahan milik sendiri atau lahan yang memiliki sertifikat tanah. Dari keterangan aparat desa, banyak warga desa yang menggarap lahan eks HGU Perkebunan Intan Hepta. Lahan status quo tersebut mulai digarap oleh masyarakat sejak sekitar tahun 1996 – 1997 sebelum masa HGU (Hak Guna Usaha) habis pada tahun 2002. Saat ini, hampir seluruh lahan eks HGU PT Intan Hepta telah menjadi lahan garapan masyarakat.

Anak madrasah Kp. Sawah - Cipeuteuy
Tingkat pendidikan masyarakat Desa Cipeuteuy tergolong masih rendah yaitu mayoritas adalah sampai tingkat Sekolah Dasar (SD). Hal ini terkait dengan jumlah sarana dan prasarana pendidikan yang kurang memadai di desa ini. Tabel 2 berikut menunjukkan jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikannya dan Tabel 2 menunjukkan tingkat pendidikan Kepala Keluarga di Desa Cipeuteuy.




Tabel 2  Jumlah penduduk Desa Cipeuteuy berdasarkan tingkat pendidikan
Tingkat Pendidikan
Jumlah
Persentase (%)
Tidak sekolah
2315
33,83
Pra sekolah (PAUD, TK)
35
0,51
SD
3078
44,99
SMP, MTs
769
11,24
SMA, SMK, MA
613
8,96
Perguruan Tinggi
32
0,47
Total
6842
100
Sumber: Data Potensi Desa Cipeuteuy 2011

Tabel 3  Jumlah Kepala keluarga Desa Cipeuteuy berdasarkan tingkat pendidikan
Tingkat Pendidikan
Jumlah
Persentase (%)
Tidak tamat SD
179
10,07
SD
870
48,96
SMP
523
29,43
SMA
175
9,85
Perguruan Tinggi
30
1,69
Total
1777
100
Sumber: Data Potensi Desa Cipeuteuy 2011

Dari total jumlah kepala keluarga di desa, sejumlah 48,96% adalah lulusan Sekolah Dasar, 29,43% lulusan Sekolah Menengah Pertama, dan sejumlah 9,85% adalah lulusan Sekolah Menengah Atas. Jumlah Kepala Keluarga yang tamatan Perguruan Tinggi hanya berjumlah 30 orang atau sekitar 1,69% saja dari jumlah total kepala keluarga. Sisanya sebesar 10,07% adalah kepala keluarga yang tidak tamat SD atau tidak mengenyam pendidikan formal sama sekali.

Warga Kp. Darmaga - Cipeuteuy 

---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca juga: 

Apakah Yamapi punya Twitter? 

img source: here
Beberapa hari yang lalu aku tiba-tiba memikirkan hal ini. Aku sendiri bukan 'pengicau' aktif, akun
twitterku hanya kugunakan untuk sekedar punya saja. Tidak tertarik dan kurasa memfollow orang rasanya seperti seorang penguntit, yahh meski yang dikuntit kadang seneng juga. Namun Yamapi adalah cerita lain. Dia adalah sosok idol yang membangkitkan jiwa fangirl-ku. Jika ada twitternya maka aku bisa sedikit 'merasa' berinteraksi dengan dia yang jauh di sana. :D

Lalu, mulailah pencarianku. Dan hasilnya adalah NIHIL alias tidak ada. Yamapi tidak punya akun Twitter. Katanya sih ini berhubungan dengan aturan dari manajemen JE yang memang melarang artis-artisnya punya akun bebas seperti itu. Lalu bagaimana? 


Sebagai penggantinya ada yang namanya NIKKI. Entah itu apalah, namun yang jelas itu adalah semacam  diary atau catatan harian singkat yang ditulis oleh sang artis yang dalam tulisan ini tentunya milik si Yamapi ganteng. Yamapi akan menulis tiap hari lewat Nikkinya ini dan lalu akan dikirim ke mereka-mereka yang berlangganan.Tentu saja untuk berlangganan harus berbayar. Hemm, memang ya bisnis tetaplah bisnis. JE memang top banget dalam mengatur dagangannya. Dan satu hal lagi, tulisan yang dipakai dalam Nikki ini pun dalam tulisan Jepang. 

Lalu bagaimana ini nasib fans fakir yang di luar negeri seperti aku ini? hehehe.. 
Oww.. Jangan khawatir! Secara tidak sengaja aku nemuin web ini : http://yamapikingdom.tumblr.com/

Judulnya aja udah Yamapi Kingdom, jadi ya isinya semuanya tentang Yamapi. Dan lebih menyenangkan lagi adalah di web ini, si empunya web selalu mengupload Nikki dan sekaligus translation dari Nikki si Yamapi. Sehingga, bagi para fans yang tidak berlangganan Nikki itu, bisa juga tahu apa sih yang dilakukan sang Idol hari ini? Atau apa yang sedang dipikirkannya? Hmmm,.. berasa stalker nih. But it's Okay. He's an idol, that's why. 

img source: here

I adore you... å±±ä¸‹æ™ºä¹…



"Merayakan tahun baru sepertinya adalah hal yang klise. Apa coba yang kita rayakan? Bukankah hari itu sama saja? Toh matahari masih terbit dari timur, ntar juga tenggelam masih di barat. Satu hari juga masih 24 jam. Ngapain repot?" 
-Pernah terpikir olehku saat itu-

Tapi sekarang, semua itu akan kutarik kembali. Merayakan akhir dan awal tahun itu ternyata perlu. Ehm, hanya saja kita harus pintar-pintar memilih cara untuk merayakannya. Perayaan yang paling pas dengan pribadi kita. 
-Jika kamu adalah penikmat pesta maka rayakan dengan pesta gila-gilaan
-Jika kamu adalah seorang agamis maka rayakan dengan ibadah
-Jika kamu adalah tukang makan maka rayakan dengan wisata kuliner
dan,...
-Karena aku adalah pendaki maka aku merayakan tahun baruku dengan mendaki gunung.

New Year 2013 in Mahameru 

Dan tahun 2013 ini adalah perayaan terbaikku. Awal tahun kunikmati dengan mengunjungi Mahameru yang katanya adalah puncak abadi para dewa, puncak tertinggi di Pulau Jawa. Sungguh senang sekali rasanya mengucapkan kata "Happy new year! Selamat Tahun Baru!" kepada para sesama pendaki ketika melintas di jalur pendakian. Ehm,.. rasanya seperti pulang ke rumah, ke tempat dimana seharusnya aku berada. 


Mengawali tahun ini dengan mendaki ternyata membawa semangat yang benar-benar baru. Banyak energi yang sepertinya akan ada tidak terbatas untukku. Akan banyak momen-momen hebat di tahun ini rasanya. "Puncak mana lagi ya yang akan kudaki tahun ini?" "Tempat mana lagi ya yang akan kudatangi?" Banyak pertanyaan penuh semangat yang kutujukan untuk diriku sendiri. Dan aku pun sangat percaya, bagi semua yang merayakan tahun baru sesuai dengan pas, maka akan mengerti apa yang kurasakan. 

Merayakan tahun baru ibarat, mencharge kembali semangat kita untuk menjalani satu tahun ke depan. Aku beruntung bisa merasakannya. 

Maka dari itu, mari merayakan tahun baru. 


MCK = Mandi Cuci Kakus, bukan hal aneh. Mandi membersihkan badan,mencuci pakaian, dan buang hajat. Semuanya butuh air. Bagaimana ceritanya jika hanya ada sedikit air? Itupun harus berbagi dengan banyak orang? Sungguh, bagiku episode MCK di Melinsum adalah salah satu episode yang sangat istimewa. Berkesan, mendalam, dan lucu. 

SELANG SAKTI,....

Bayangkan! Ada sebuah selang panjang, berdiameter sekitar 3 cm yang mengalirkan air bersih nan segar. Sepertinya tidak ada yang salah dengan selang itu. Hemmm, tunggu dulu! Masalahnya selang itu sendirian. Dia sendirian, dia adalah satu-satunya, tak punya teman. Selang itulah satu-satunya penyalur  air bersih untuk satu Dusun Melinsum. Ya, meski banyak penyalur air lain, namun bisa dikatakan mereka semua mandul, tak ada air yang mengalir, meskipun mengalir juga sangat sedikit. Air untuk konsumsi, mandi, mencuci, dan juga keperluan lain banyak diambil dari selang sakti ini.
 
Selang ini mengambil sumber air dari sungai kecil di dalam hutan di kawasan Taman Nasional Gunung Palung (TNGPl). Selang ini berujung di belakang rumah seorang warga dusun yang rumahnya terletak paling ujung dan terdekat dengan hutan TNGPl. Rumahnya berada di tengah-tengah kebun karet luas. Dan di ujung selang inilah, warga berganti-gantian berurusan dengan air bersih. Bukan apa-apa, tapi memang tak ada pilihan lain. Ada yang mencuci pakaian, mandi, mengisi kin (jerigen air), dan lain-lain. Aku pun juga. Selama seminggu tinggal di Melinsum, aku juga menjadi bagian dalam ritual selang bergilir tiap pagi. Bukan piala bergilir, namun selang bergilir yang lebih berharga. 

Tiap pagi hari, sekitar jam 8 pagi setelah sarapan di rumah, aku bersama dengan kakak dan Indah menuju rumah Pak Pardi. Beliaulah sang tuan rumah si selang sakti. :) Jarak dari rumah sekitar 3 km membuat kami harus menggunakan bantuan sepeda motor untuk sampai di sana.  Sembari menenteng ember, pakaian kotor seluruh penghuni rumah, dan peralatan mandi serta baju ganti kamipun berangkat. Sampai di lokasi sekitar 15 menit kemudian dan selalu saja, si selang sakti tersebut tidak pernah nganggur. Ada saja penunggunya, entah ngisi kin, mencuci, atau mandi. 

Meski kadang lapak penuh, namun kami selalu saja bisa nyelip dan ikut mengantri selang. Ketika giliran tiba, maka pertama-tama kami mengurusi dulu cucian kotor yang menumpuk (Bagaimana tidak? baju kotor 7 orang. Kondisi air yang sulit ini membuat urusan mencuci jadi agak repot. Karena itu agar lebih praktis maka cucian orang serumah dijadikan satu. 4 orang anggota keluarga Bang Edi ditambah bajuku,  dan 2 orang teman dari Jepangku jadinya ada 7 paket. Siapa yang nyuci? Ya aku dan kakak. he3). Setelah mencuci barulah mandi. Habis mandi ganti baju. Ya, sebenarnya ini sangat sederhana jika saja tidak perlu ngantri selang. 

Apa jadinya jika selangnya ngantri? Ya, kadang-kadang ketika sabunan selang dipinjam oleh orang yang datang mengisi kin yang biasanya tidak pernah kurang dari 2 dan lebih sering lebih. Itu baru satu orang, lebih sering lagi beberapa orang yang ngantri. Jadi ya, meski sabun sudah kering di kulit, shampo sudah mengerak di rambut, namun selang sakti masih juga digilir entah kemana. Sabarrr.. Pernah ketika itu, menunggu selang sampai lebih dari 15 menit, jeda di antara mandi. Sumpah, kocak. 

Selesai mandi bukan berarti urusan selesai. Ganti baju di ruang terbuka ternyata membutuhkan skill khusus yang perlu diasah. Terlebih lagi ketika harus berada di tengah kerumunan orang (tentu saja mereka mengerumuni selang, bukannya orang ganti baju.hehehe). Beberapa kali aku kesulitan berganti baju, terutama urusan CD. Keki juga pakai barang privat begitu di depan bapak-bapak. Ya, tapi aku adalah pembelajar yang baik sehingga urusan ganti baju menjadi hal yang lagi-lagi konyol. hahaha...

Suatu kali aku pernah kebelet ingin buang hajat di tengah-tengah aktivitas mencuci. Kakak langsung menyodori aku seember air dan gayung. Dia bilang "Sana ee, dimana aja boleh!". Ehhhh, maksudnya? Ya, rahasia umum jika di Melinsum ini gosipnya hanya ada satu toilet yang bener-bener toilet. Jadi aku langsung 'ngeh' ketika dibilang dimana-mana boleh, artinya adalah aku harus ee di toilet raksasa seukuran kebun karet.  Suatu lokasi kurang aman, di balik semak menjadi pilihanku. Kurang aman karena menghadap jalan, dengan pertimbangan untung-untungan jika ada yang lewat berarti sedang apes. Dalam waktu dan tempo sesingkat-singkatnya, aku selesaikan ritual hajatku itu. Lega dan lagi-lagi lucu. 

Setiap hari. Kulewati pagiku dengan penuh kejadian-kejadian lucu. Selang sakti telah menjadi tali penghubung dan pengikatku dengan Melinsum. Aku banyak kenal teman-teman baru: ibu-ibu atau kakak-kakak teman  mencuci baju atau mandi, bapak-bapak yang mengisi kin, dan banyak lagi yang lain. Meski bisa dikatakan sangat sederhana bahkan minimalis, namun episode MCK dengan selang sakti adalah salah satu kenangant manisku di dusun kecil Melinsum di kaki Gunung Palung. 

Bersama-sama ibu-ibu Melinsum. Mereka adalah temanku mencuci tiap pagi :D


Melinsum: Air seperti ngambek di sini<--------------- span="span">
Bang Udin
Ini adalah catatan tentang seorang sahabat, seorang teman yang dalam hidupku yang cuma sekali ini telah ditakdirkan oleh Tuhan untuk kutemui. Ya, melalui catatan ini aku ingin mengungkapkan betapa mereka-mereka ini sangat berharga. Benar-benar berharga hingga aku bahkan kadang tak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata. 


Bang Udin @ My HomeTown

Meskipun ada Udin Sedunia, bagiku nama Udin yang pertama teringat   dalam memoriku adalah sosok guru ngajiku. Ya, Bang Udin, adalah Udin pertama dalam kenanganku. Jauh ketika aku masih belum mengerti apa arti hidup dalam masa kecilku, Bang Udin mengenalkanku pada berbagai dunia baru, pada indahnya Islam yang kuwarisi dari orang tuaku, tentang petualangan di alam bebas yang sangat menantang, persahabatan, dan bahkan mengajarkanku bahasa  Inggris. Sesuatu yang jika kupikir-pikir adalah hal-hal pembentukku sekarang.

Mungkin ketika itu aku masih berumur 6 tahun ketika orang tuaku membawaku ke TPA Annas, di Masjid Asrikanto, dekat rumah. Rasanya asing sekali memasuki masjid itu, namun keramahan Bang Udin membuatku kerasan. Ya, bila guru ngaji lain mungkin melarang anak-anak bermain karena membuat ribut, namun Bang Udin malah membiarkan kami bermain sepuasnya. Satu persatu ilmu Islam kupelajari sambil bermain-main, tidak hanya di masjid tapi di alam bebas. Ya, masih aku ingat, tiap rabu sore atau kadang minggu pagi, kami murid-murid TPA berkumpul di masjid, bukan untuk mengaji seperti biasa, namun berjalan-jalan di alam, di sawah, di sungai, bukit-bukit di sekitar desa. Mata dan perasaan kecilku langsung terpesona oleh segala ciptaan-Nya yang ternyata akan selalu memberikan kekaguman. Mungkin jika bukan karena acara jalan-jalan itu, aku tidak akan pernah menapaki puncak-puncak gunung itu.


Pernah ketika itu aku mulai ngambek dan tidak  mau berangkat mengaji lagi dan tiba-tiba Bang Udin datang ke rumah, membawakanku sebuah kerudung hijau indah dan membujukku untuk mengaji lagi. Betapa senangnya aku. Esoknya, kerudung hijau itu langsung kupakai saat mengaji. Mungkin saat itu Bang Udin senang ya. :)

Lalu bahasa Inggris?
Aku juga baru tahu ketika masuk SMP, ketika pertama kali mengenal bahasa asing itu, ternyata guru ngajiku yang hebat itu juga jago bahasa Inggris. Beberapa hari seminggu aku dan beberapa temanku diajar bahasa itu oleh Bang Udin. Ketika itu aku masih sangat ingat betapa Bang Udin menekankan pengertian tenses, bahwa penguasaan tenses  itu sangat penting. Dan aku sangat berutang ilmu dengannya. Setiap berbicara, menulis, membaca bahasa asing itu, aku selalu teringat sosok guru ngajiku. Benar-benar, terimakasih Bang Udin.

Kenangan masa kecilku akan selalu indah dengan ajaran-ajaran Bang Udin. Meskipun Bang Udin sudah meninggalkan dunia ini, jauh ketika itu, ketika aku masih juga belum beranjak dari masa kanak-kanakku, namun sosoknya akan selalu tinggal di hatiku, dan aku yakin juga di seluruh hati murid-muridnya. Bang Udin adalah guruku, inspirasiku. Dia akan selalu ada, ketika aku membaca Alqur'an, ketika aku menggunakan bahasa Inggris, ketika aku mendaki gunung-gunung, dan ketika aku berdoa. Semoga selalu bahagia Bang Udin, dimanapun berada.