This song titled "Mahameru" performed by DEWA 19, composed by Ahmad Dhani. Mahameru taken from Album titled "Format Masa Depan" that released in 1994.

Mahameru is the name of Mount Semeru's Peak. Mt Semeru located in East Java and it's also the highest mount in the Island. Ranukumbolo is the name of the lake in that mountain.

I love this song very much. I'd like to do so many outdoor activities like mountain climbing. That's why I love the song. The lyrics very familiar with the atmosphere when I do mountain climbing.


MAHAMERU


Cover Album
Climb across the hills 
tired of walking, withstand heavy load
walking in the cold
covered by Ranukumbolo's smog


looking at the trail
asked how long this will come to an end?
drinking the delicious chocolate milk
make friends in the warmth of the tent

with friends, searching for peacefulness
sharpening personal, carving love

Mahameru, giving its peace
in the frozen arcapada
Mahameru, a legend was remained,
the eternal peak of God

is there any chance
that my son and grandchild could touch it's sand
Your courage will be tested
by malignant grip of the wilderness
with friends searching for peacefulness
sharpening personal, carving love

Mahameru, giving its peace
in the frozen arcapada
Mahameru, a legend was remained,
the eternal peak of God

Mahameru, giving its peace
in the freeze of arcapada
Mahameru, send me the cool dew of the heart
Mahameru, wet my dried soul
Mahameru, disenchant  human arrogance

the eternal peak of God
--------------------------

MAHAMERU

Mendaki melintas bukit
Berjalan letih menahan menahan berat beban
Bertahan didalam dingin
Berselimut kabut `Ranu Kumbolo`

Menatap jalan setapak
Bertanya-tanya sampai kapankah berakhir
Mereguk nikmat coklat susu
Menjalin persahabatan dalam hangatnya tenda
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta

Mahameru berikan damainya
Didalam beku `Arcapada`
Mahameru sebuah legenda tersisa
Puncak abadi para dewa

Masihkah terbersit asa
Anak cucuku mencumbui pasirnya
Disana nyalimu teruji
Oleh ganas cengkraman hutan rimba
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta

Mahameru berikan damainya
Didalam beku `Arcapada`
Mahameru sebuah legenda tersisa
Puncak abadi para dewa

Mahameru berikan damainya
Di dalam beku `Arcapada`
Mahameru sampaikan sejuk embun hati
Mahameru basahi jiwaku yang kering
Mahameru sadarkan angkuhnya manusia
Puncak abadi para dewa



Ini adalah kata-kata dari awan untuk angin yang sangat ia sayangi, dalam puisi sederhana untuk mengungkap isi hatinya untuk angin


Awan cinta angin, tapi Angin?


yang pasti cintanya tulus
tak mengharap balasan apapun
dengan hati yang lapang dan terbuka dia menyadari


cinta ini adalah anugrah Illahi
yang ia percaya akan menghiasi dunianya


Jadi ia nggak menyesal atau mengeluh
dengan cinta searah ini
'kebahagiaannya adalah bahagiaku juga' ia berkata


karena ia benar-benar tahu
cinta sejati tidak harus selalu memiliki
tapi, 
kekayaan hati untuk mendukung 
kebahagiaan orang yang ia cintai
yang lebih berarti 
daripada sekedar memiliki
yang lebih bermakna
daripada sekedar kata


itulah bentuk cintanya untuk 'dia'


---------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------

'Cinta sejati, berarti pihak lainnya tidak merasa kita itu ada, bahwa kita tidak berada di sekitarnya. tidak mengambil ruangannya, tidak membuatnya merasa terikat. 'Dia merasa lebih menyenangkan di dekat kita'
--Maha guru Chinghai--

Seberapa besar cintaku padamu?
Biarkan aku menjabarkannya dengan seluruh kedalaman, keluasan dan ketinggian jiwaku
--Elizabeth B Browning--


Judul      : Jaka Tingkir
Penulis    : Dhamar Sasangka
Bahasa    : Indonesia
Halaman  : 55 hlm
Tahun     : 2010
Format    : e-book (free Download)
Skor        : ***


Sinopsis:

Setelah Majapahit runtuh oleh serangan pasukan Islam di bawah pimpinan Raden Patah, daerah di sekitar Jawa Tengah dikuasai oleh Kesultanan Demak Bintara dan Raden Patah menjadi raja kesultanan baru tersebut. Raden Patah kemudian digantikan oleh menantunya yaitu Raden Yunus yang lebih dikenal dengan sebutan Pangeran Sabrang Lor yang menerapkan politik Islam garis keras. Pemerintahan kedua ini hanya bertahan tiga tahun karena kemudian Raden Yunus terbunuh oleh pemberontak Majapahit yang masih ada. Pengganti Raden Yunus adalah Sultan Trenggana, anak dari Raden Patah.

Ketika itu keturunan pewaris tahta resmi Majapahit yang masih tersisa, yaitu putra dari Ki Ageng Pengging yang diasuh oleh Nyi Ageng Tingkir telah tumbuh dewasa. Dia adalah Mas Karebet yang kemudian lebih dikenal sebagai Jaka Tingkir. Sejak kecil Mas Karebet gemar bepergian dan masuk ke dalam hutan belantara. Selain bermain dengan binatang-binatang liar, Mas Karebet juga  banyak belajar dari para pertapa Shiva Buddha yang sering berada di dalam hutan. Mas Karebet tumbuh menjadi pemuda yang kuat dan sakti mandraguna. Suatu ketika Mas Karebet bertemu dengan Sunan Kalijaga dan dia diperintahkan untuk masuk ke Kesultanan Demak.

Tidak berapa lama setelah memasuki istana Demak, Mas Karebet atau Jaka Tingkir (Pemuda dari Tingkir) berhasil menarik perhatian Sultan Trenggana yang akhirnya mengangkat Jaka Tingkir menjadi Lurah (pemimpin) Pasukan Pengawal Sultan Demak. Kehadiran Jaka Tingkir yang tidak beragama Islam melainkan Shiva Buddha telah menimbulkan pro-kontra dalam istana, namun Sultan Trenggana sudah terlanjur menyukai Jaka Tingkir dan merasa aman jika dikawal oleh pemuda keturunan raja Majapahit itu. Jaka Tingkir juga disegani oleh pendukung Majapahit yang masih banyak melakukan gerilya dan pemberontakan.

Suatu ketika, Jaka Tingkir melakukan perbuatan yang kurang berkenan bagi Sultan Trenggana sehingga jabatan Jaka Tingkir diturunkan dan harus pergi dari istana. Selama di luar istana Jaka Tingkir berguru pada Ki Ageng Banyu Biru, seorang guru spiritual Shiva Buddha yang terkenal.

Untuk bisa kembali masuk di Istana Demak, Jaka Tingkir harus mendapatkan kepercayaan dari Sultan Trenggana. Untuk itu, Jaka Tingkir dibantu oleh teman-temannya dan juga dari pasukan gerilya Majapahit merencanakan penyerangan kepada pasukan sultan Demak dan kemudian Jaka Tingkir akan tampil sebagai penyelamat. Suatu malam sebelum penyerangan, Jaka Tingkir mendapatkan wahyu keprabon yaitu semacam tanda yang hanya akan datang pada mereka yang kelak akan menjadi raja atau penguasa tanah Jawa. Meski agak meleset dari rencana penyerangan, namun akhirnya Jaka Tingkir berhasil mendapatkan kembali kepercayaan Sultan Trenggana dan kembali ke Demak. Jaka Tingkir diangkat menjadi Adipati di daerah Pajang dan pada kemudian hari akan mendirikan Kerajaan Pajang setelah Demak Runtuh.

Pendapat saya:

Jaka Tingkir merupakan sosok yang melegenda di kalangan masyarakat Jawa. Banyak kisah-kisahnya yang diceritakan baik secara lisan maupun tulisan oleh orang-orang Jawa. Bahkan kisahnya pernah diangkat dalam film maupun serial berseri. Membaca kisah yang dituliskan Damar tentang Jaka Tingkir merupakan suatu keasyikan sendiri.

Kisah ini merupakan lanjutan dari e-book ‘Runtuhnya Majapahit’ yang ditulis juga oleh Damar. Tidak jauh berbeda dengan buku sebelumnya, dalam buku ini Damar cukup berhasil meramu kisah-kisah sejarah dengan memukau sehingga berbagai peristiwa dapat terjalin dengan cukup baik. Penuturan alur kisahnya juga cukup runut dengan tokoh-tokoh yang lengkap beserta keterkaitan di-antaranya yang dijelaskan secara gamblang. Dalam beberapa bagian juga terdapat penjelasan dari penulis yang menunjukkan penulis cukup banyak melakukan riset untuk bahan tulisannya.

Tidak berbeda jauh juga dengan buku Runtuhnya Majapahit, dalam Jaka Tingkir ini saya masih menemukan beberapa salah ketikan yang seharusnya tidak terjadi. Penampilan dari e-book ini juga sangat minimalis. Namun hal ini saya kira sangat wajar mengingat buku ini tidak ditujukan untuk tujuan komersil. Siapapun dapat mengakses secara gratis buku ini, hanya dengan mengunjungi situs blog Damar di http://damar-shashangka.blogspot.com/.

Meski buku ini cukup tipis, saya menyarankan anda membaca buku ini. Bagi yang menyukai sejarah atau yang menyukai cerita-cerita keprajuritan, kepahlawanan, dan bahkan cerita perang buku ini akan cukup menghibur. Selain itu, bagi mereka yang saat ini sedang mempelajari sejarah nusantara maka membaca buku ini dapat sebagai salah satu referensi, sebagai suatu pilihan.



Non-Fiksi
Judul      : The  O Project 
Penulis   : Firliana Purwanti 
Bahasa   : Indonesia
Halaman : 142 hlm
Penerbit  : Gramedia, 2010
Skor      : ***


Sinopsis:
Kenapa lebih banyak perempuan yang tidak merasakan kepuasan seksual dibanding laki-laki? Bagaimana konsep keperawanan diterapkan  tidak adil karena hanya berlaku pada perempuan saja? Bagaimana kebutuhan seksual perempuan harus tunduk di bawah kepentingan laki-laki? Buku ini merupakan gugatan atas ketidak-adilan seksual pada perempuan di bawah laki-laki. 

Masyarakat kita adalah masyarakat yang masih konservatif. Perbincangan tentang seksualitas masih menjadi hal yang tabu. Dalam hal seksual, perempuan telah lama menjadi korban kepentingan dominasi laki-laki. Diterapkannya konsep keperawanan telah banyak merugikan perempuan karena konsep ini tidak adil dan hanya dapat diperlakukan pada perempuan. Sikap umum masyarakat adalah memandang perempuan yang tidak tahu apa-apa adalah lebih baik atau dianggap masih suci. Hal inilah yang memicu dominasi laki-laki terhadap dunia seksual karena banyak perempuan yang tidak memiliki cukup pengetahuan bahkan tentang dirinya sendiri.


Lalu bagaimana kita memandang kaum dengan orientasi seksual berbeda dari umum, yaitu kaum Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT)? Kaum LGBT ditempatkan dalam posisi rendah dalam masyarakat. Mereka masih dipandang sinis dan bahkan dianggap sebagai pendosa besar. Namun apakah mereka benar-benar bersalah? Banyak dari LGBT yang merasa tersiksa, malu dan menderita oleh pandangan-pandangan itu, sehingga banyak dari mereka yang memilih untuk mengasingkan diri atau menutupi identitasnya. Bukankah mereka juga adalah manusia biasa yang bahkan mungkin tidak memilki pilihan?

Sudah saatnya seksualitas harus diterapkan secara adil baik laki-laki dan perempun, karena hal itu merupakan kebutuhan bersama bagi setiap orang. Pengetahuan dan pengertian yang baik antar semua pihak akan menghantarkan pada kondisi yang lebih baik dan saling menguntungkan tanpa ada pihak yang dirugikan, sehingga “O” akan dapat dinikmati bersama.

Pendapat saya:

The O Project  adalah tulisan penulis dalam upaya menemukan berbagai fakta tentang Orgasme (O) dari cerita-cerita berbagai sumber. Buku ini memberi kacamata baru bagi saya untuk melihat berbagai fenomena seksualitas yang terjadi di sekitar kita. Bagaimana kita memahami secara lebih terbuka dan lebih fair tentang dunia seksual yang pada masyarakat kita masih merupakan zona tabu dan masih tidak sopan untuk diperbincangkan secara terbuka.

Secara terang-terangan mencoba memaparkan pemikirannya tentang dunia seksual yang lebih banyak menyudutkan perempuan dan lebih memprioritaskan kepentingan laki-laki. Hal ini merupakan ketidak-adilan yang sangat nyata, sementara kepuasan seksual adalah kebutuhan baik laki-laki maupun perempuan. Selain itu penulis juga sangat menunjukkan dukungannya terhadap kaum LGBT yang pada masyarakat kita masih dipandang dengan sinis.

Penulis menggunakan bahasa yang populer dan mudah dipahami, namun dengan disertai beberapa fakta-fakta dan data-data penunjang yang mendukung pemikiran penulis. Meskipun buku ini tidak terlalu tebal namun hal-hal yang penulis coba sampaikan adalah hal-hal yang sangat serius dan memerlukan otak dingin untuk memikirkannya.

Saya menyarankan anda, terutama perempuan untuk membaca buku ini. Meskipun jika nanti ada beberapa hal yang mungkin cukup ekstrim, namun saya rasa hal itu wajar saja. Sebagai seorang perempuan, saya juga merasa banyak hal yang perlu diketahui terlebih tentang diri sendiri termasuk di dalamnya dunia seksualitas. Tidak semua hal yang penulis sampaikan saya setujui, namun setidaknya saya telah diajak berpikir dan melihat sudut pandang lain yang mungkin saja tidak semua perempuan berani menuliskannya.



Hari ini, tepatnya sore ini, aku merasa cantik sekali. Dengan penuh kesadaran, kubawa tarikan di ujung bibirku membentuk lengkung tulus senyuman yang kunikmati, minimal sendiri. Dan membawa satu hal yang baru dalam pikirku, yang lahir tak kupungkiri dari rasa rinduku kepada sosok seseorang.

Aku menghargai stiap keajaiban dalam pikirku, dan wujud penghargaanku adalah dengan menulisnya dalam rangkaian kata yang mungkin dapat menggambarkannya. Meski tak sempurna.




Judul      : Runtuhnya Majapahit
Penulis    : Dhamar Sasangka
Bahasa    : Indonesia
Halaman  : 44 hlm
Tahun     : 2010
Format    : e-book (free Download)
Skor       : ***


Sinopsis:
Majapahit adalah sebuah kerajaan besar bercorak Hindu Shiva dan Buddha yang pernah ada di bumi Nusantara.  Kala itu, Majapahit menjadi salah satu dari dua kerajaan terbesar di wilayah Asia, selain Kekaisaran Tiongkok (China). Puncak keemasan Majapahit yaitu ketika pemerintahan Prabu Hayam Wuruk dengan Mahapatih Gajah Mada yang sangat terkenal. Setelah itu, kondisi Majapahit semakin menurun akibat dari adanya perang saudara dan pemberontakan.

Ketika masa pemerintahan Prabu Brawijaya (Bhre Wijaya), Islamisasi telah mulai
merambah di beberapa wilayah di nusantara dimulai dari Malaka menuju pusat kerajaaan di Pulau Jawa. Ketika Prabu Brawijaya naik tahta, kekaisaran Tiongkok mengirimkan seorang putri bernama Putri Tan Eng Kian untuk dinikahi raja. Ketika Putri Cina tersebut hamil tua, Kerajaan Champa mengirimkan upeti termasuk seorang putri Champa yang sangat cantik yaitu Dewi Anarawati. Champa adalah kerajaan yang lebih awal berubah menjadi bercorak Islam. Prabu Brawijaya tergila-gila dengan putri Champa itu dan berpaling, serta menceraikan Putri Tan Eng Kian untuk diserahkan kepada Adipati Palembang bernama Arya Damar yang merupakan keturuan Cina Muslim. Anak Putri Tan Eng Kian dengan Prabu Brawijaya kelak adalah Raden Patah, raja pertama kerajaan Demak Bintoro.

Prabu Brawijaya yang seperti tersihir kecantikan Dewi Anarawati, selalu saja menuruti kehendak istrinya itu, seperti pemberian fasilitas untuk mendukung masyarakat Islam dan daerah khusus untuk perkembangan Islam. Berbagai nasehat dari para abdi dan pejabat kerajaan hampir tidak diacuhkan. Suatu ketika Adipati Wengker (saat ini Ponorogo) mengkritik dan menyindir raja yang terlalu menuruti istrinya itu dengan mempersembahkan tarian baru yang terkenal hingga saat ini yaitu ‘Reog Ponorogo’.

Kondisi kerajaan semakin memburuk dengan adanya pemberontakan dan juga Islamisasi garis keras yang menginginkan bentuk kekhalifahan Islam. Islam waktu itupun terbagi menjadi dua kubu yaitu islam putih yang menginginkan bentuk kekhalifahan dipimpin oleh Sunan Giri dan Islam abangan yang lebih nyaman di bawah naungan Majapahit dipimpin oleh Sunan Kalijaga. Ketika ke Jawa, Raden Patah diperlakukan dengan sangat baik oleh Prabu Brawijaya dan diperkenankan untuk belajar kepada Sunan Giri. Namun pemikiran radikal Sunan Giri telah masuk ke pemikiran Raden Patah sehingga mereka bersepakat untuk membentuk kekhalifahan Islam dengan jalan harus menyerang Majapahit.

Prabu Brawijaya tidak pernah menyangka bahwa anaknya yang telah diperlakukan dengan sangat baik  akan tega melakukan pemberontakan. Ketika pemberontakan berkobar, pasukan Majapahit telah terpecah-belah dan tidak mampu menahan serangan yang tiba-tiba itu. Pada akhirnya Majapahit kalah dan seluruh bekas kerajaan tersebut dimusnahkan oleh pasukan Islam. Dengan ditengahi oleh Sunan Kalijaga Prabu Brawijaya akhirnya menyerah kepada anaknya dan merelakan tahtanya. Kehancuran Majapahit ini dikenang oleh masyarakat Jawa melalui sengkalan (kalimat sandhi berupa angka tahun kejadian) yaitu “Sirna (0) Ilang (0) Kertaning (4) Bhumi (1)” atau tahun 1400 Saka (1478 M).

Raden Patah akhirnya membentuk kerajaan baru yang berpusat di Demak, yaitu Kerajaan Demak Bintoro yang bercorak Islam. Kerajaan Demak tidak bisa mewarisi kejayaan Majapahit karena wilayah-wilayah kekuasaan Majapahit di Nusantara banyak melepaskan diri dan pemberontakan terus terjadi. Wilayah yang luas tersebut hampir terkikis habis dan hanya menyisakan wilayah kecil di Jawa Tengah.

Penilaian saya:
Sejarah Nusantara memang sudah menjadi kewajiban kita untuk mempelajarinya. Dari sejarah kita dapat berkaca, introspeksi dan mengambil hikmah dari setiap peristiwa. Belajar sejarah juga menjadi salah satu jalan untuk mengetahui jati diri kita.

Kisah tentang Majapahit yang merupakan kerajaan besar di Nusantara menjadi bahasan wajib ketika kita bersekolah dari SD sampai SMA. Banyak buku pelajaran yang menceritakan betapa besarnya kerajaan ini. Namun versi resmi sejarah dalam buku-buku pelajaran kadang kala terlalu membosankan dan monoton, saya juga mengalami hal yang sama. Membaca kisah keruntuhan Majapahit yang ditulis oleh Damar Shashangka sungguh menarik. Saya mendapatkan beberapa versi lain dibanding sejarah resminya.

Damar Shashangka berhasil membuat cerita yang disampaikannya menjadi lebih mudah dipahami, seperti sedang membaca novel. Banyak peristiwa sejarah terkenal yang saya baru tahu makna dibaliknya, dan beberapa hal yang mengejutkan saya. Damar juga cukup banyak tahu tentang sejarah-sejarah dan tokoh-tokoh yang ditulisnya, berbagai tokoh dan suatu peristiwa diceritakan secara runut dan cukup jelas.

Menurut saya, buku ini secara langsung menunjukkan keberpihakan penulis atau ketidak-setujuannya terhadap suatu tokoh, sehingga terkesan muncul tokoh antagonis (Dewi Anarawati dan Sunan Giri) atau tokoh protagonis (Sunan Kalijaga, Adipati Wengker, dll). Penulis juga banyak mengkritisi tentang proses Islamisasi di Indonesia yang tidak hanya melalui jalan damai namun juga lewat pertumpahan darah, yang selama ini tidak pernah disebutkan dalam sejarah resmi.

Yang menjadi kurang dari buku ini adalah masih ada beberapa salah ketikan. Format yang hanya tersedia dalam bentuk e-book mungkin kurang nyaman bagi beberapa pembaca, terlebih yang tidak terbiasa dengan e-book. Di luar itu, buku ini sangat luar biasa, Damar berhasil menggugah rasa nasionalisme pembaca, dalam hal ini adalah saya sendiri. Sepertinya Damar juga sangat ingin membagi sebanyak-banyaknya pengetahuan yang dimilikinya untuk semua orang, khususnya masyarakat Nusantara agar tidak menutup mata terhadap sejarah. Hal ini terlihat dari  keleluasaan yang diberikan oleh Damar kepada siapa saja yang ingin membagi-bagikan buku ini secara free. Siapapun dapat mengakses e-book ini melalui website Damar Shasangka di blog http://damar-shashangka.blogspot.com/ atau click sini.

Semoga saja buku dapat turun ke versi cetak, sehingga dapat menjangkau lebih banyak pembaca. Buku tulisan Damar yang telah terbit versi cetaknya yaitu buku ‘Sabdo Palon’ dan buku ‘Dharma Gandhul’.


Sesaat dalam keheningan segelas teh hangat

Tiba-tiba kerinduan akan diriku muncul dan mengarahkan penaku untuk menulis lagi

Telah lama kutinggalkan saat-saat milikku yang telah lama menemani pembentukan jiwaku

Saat-saat itu pernah hilang membawa serta kenangan yang entah sanggup kupanggil kembali atau tidak

Biarkan dia menjadi debu tak terlihat yang melayang dalam tata surya cerita hidupku, hilang tanpa kepastian nyata atau maya

Kantung teh celup yang mengapung tak mau tenggelam
Seperti sesuatu entah apa itu, menolak kodratnya.

Teh hangat membawa cerita, membawa bicara, membawa suasana

Mungkin lain kali aku harus menyempatkan diriku, dalam hening senja. Untuk sekedar berbicara dengan jiwa, berdiskusi dengan diri, mencari jawaban atas apa yang kulakukan

Atau sekedar

Menikmati segelas teh hangat yang  manis

(28112011... senja di kanting Ayu) 

Img source : here

img source: here
LAGU CINTA 

Aku jatuh cinta,'tuk kesekian kali
Baru kali ini ku rasakan cinta sesungguhnya,
tak seperti dulu
kali ini ada pengorbanan


Cinta bukan sekedar kata-kata indah
cinta bukan sekedar buaian belaian peraduan

Samudra cinta dari pulung hati
tak terukur dalamnya
Hingga saat perpisahan tiba
mengundang air mata
atau hanya secuil penyesalan

Cinta bukan sekedar kata-kata indah
cinta bukan sekedar buaian belaian peraduan

Cinta adalah ruang dan waktu
datang dan menghilang
semua karunia sang pencipta

Mungkinkah kau sedang menatap bulan
Bulan sabit yang sedang kupandangi
mungkinkah kamu menangis
di atas bintang khayalku

Maafkanlah cinta
atas kabut jiwa
yang menutupi pandangan kalbu

-------------------------

LOVE SONG

I fell in love for the umpteenth time
but this is the first time, I feel true love
it's not like before
this time there's a sacrifice

Love is not just all about beautiful words
Love is not just all about caress

the ocean of love, from the heart trench
can't see the depth until
the time to say goodbye
it'll invite the tears
or just a little regret

Love is not just all about beautiful words
Love is not just all about caress

Love is about space and time
come and gone
Love is grace from God

Are you looking at the moon?
the crescent that I am looking at now
Are you crying upon my imaginary star

Sorry for love, for the soul's mist
that covering minds's view

--------------------------------
 Note: 'Lagu cinta' from 'Bintang Lima' Album, performed by DEWA 19 and released in 2000.  It composed by Ahmad Dani, the band leader. More about DEWA 19 click here



aku menginginkannya
sebatas khayalanku terbang bebas
aku merindukannya
sejauh anganku dapat melayang
aku mencintainya
sejelas aku menerawang kehidupan

masa depan burampun kusulap menjadi warna-warni imagi
seperti mimpi yang kusulap nyata dalam maya

ketidak-mengertianku akan sebab
kebodohanku, kebutaanku akan harap
dan
kebisuanku untuk berucap

aku mencintaimu
jika rasa memaksa ini cinta
aku mencintaimu
jika ketidak mengertianku ini cinta
aku mencintaimu
karena aku tidak mengerti

aku mencintaimu
Karna yang kumengerti darimu hanyalah cinta

img source: here

Di hutan-hutan Indonesia diketahui terdapat sekitar 1300 spesies tumbuhan obat. Indonesia juga memiliki lebih dari 370 etnis atau suku asli yang hidup di hutan-hutan di seluruh Indonesia. Masing-masing etnis memiliki pengetahuan lokal dalam pemanfaatan tumbuhan obat.

Etnofitomedika merupakan keterkaitan pengetahuan lokal etnis tertentu yang menghuni kawasan hutan dengan keanekaragaman spesies tumbuhan yang dijadikan bahan pengobatan. Pengetahuan tentang tumbuhan obat tersebut menyangkut spesiesnya, bagian-bagian yang digunakan, cara pengobatan, dan jenis penyakit yang disembuhkan.

Berikut ini adalah hal-hal penting yang terkait dengan etnofitomedika:
1. Pendokumentasian pengetahuan botani
2. Penilaian kuantitatif tentang penggunaan dan budidaya tanaman obat
3. Penilaian tentang manfaat ekonomi tumbuhan
4. Pengembangan dan peningkatan mutu tumbuhan
5. Pengakuan Hak Kekayaan Intelektual masyarakat tradisional

Etnis
Jumlah penyakit
Jumlah tumbuhan obat
Aceh di Pulau weh
51
98
Melayu tradisional di TN Bukit tigapuluh
45
195
Talang Mamak di TN Bukit tigapuluh
58
115
Anak Dalam di TN Bukit Duabelas
72
116
Sakai di TN Bengkalis, Riau
63
76
Sunda Kasepuhan di TNGHS
23
51
Atoni di Kupang NTT
47
97
Dayak di Singkawang Kalbar
32
57
Saluan di Banggai Sulteng
32
51
Dani di Lembah Baliem Papua
20
25
 
Berikut ini adalah beberapa etnis di Nusantara dan beberapa contoh tumbuhan obat yang sudah dikenal.


1. Etnis Aceh
     Tinggal di Iboih, Sabang, di Kawasan Konservasi Pulau Weh
      Tumbuhan obat yang digunakan misalnya:

No.
Tumbuhan Obat
Bagian digunakan
Penyakit
a.
Baseron
(Hibiscus tiliaceus L)
Pucuk daun
Darah tinggi
b.
Blimbing saga
(Averrhoa carambola L)
Buah
Darah tinggi
c.
Ma’betano
(Phyllanthus niruri L)
Daun
Kencing manis
d.
Buing
(Melia azedarach L)
Kulit
Kencing manis
e.
Tapak dara
(Nothopanax sp)

Kencing manis


2. Etnis Melayu tradisional
    Tinggal di TN Bukit tigapuluh (Provinsi Riau dan Jambi), di sepanjang Sungai Cinaku, Dusun  Sanglap

No.
Tumbuhan Obat
Bagian digunakan
Penyakit/fungsi
a.
Akar bolu
(Brucea javanica (L.) Merr)
Akar
Malaria
b.
Kapung
(Oroxylum indicum (L.) Vent.)
Daun
Malaria

c.
Akar tiga
(Arcangelisia flava (L.) Merr.)
Akar
Afrodisiak
d.
Pasak bumi
(Eurycoma longifolia Jack)
Akar
Afrodisiak
e.
Paku kunyit
(Sphaerostephanus heterocarpon ( Bl.) Holtt)
Semua bagian
Sakit kuning


3. Etnis Talang Mamak
    Tinggal di TN Bukit tigapuluh, di sepanjang Sungai Gangsal, di Desa Tanah Datar, Tuo Datai, Air Bambon, Rantau Langsat, Siambul, Talang Lakat yang terletak di Kecamatan Siberida, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau dan Desa Samarintihan, Kecamatan Perwakilan Sumai, Kabupaten Bungo Tebo, Jambi.

No.
Tumbuhan Obat
Bagian digunakan
Penyakit
a.
Daun sakit kencing
(Pleomele elliptica (Thumb) N.E.Br
Daun
Kencing batu
b.
Ampelas kucing
(Tetracer fagifolia (BL))
Daun
Malaria
c.
Pule hitam
(Alstonia sp)
Daun dan kulit batang
Malaria 
d.
Pecuk harimau
(Globba pendula Roxb)
Daun
Pusing


4. Etnis Sakai
    Tinggal di Kecamatan Mandau, Bengkalis, Riau

No.
Tumbuhan Obat
Bagian digunakan
Penyakit
a.
Kukunyit
(Coscinium fenestratum)
Akar
Sakit kuning
b.
Petundu
(Globba sp)
Daun
Sakit kuning
c.
Petalo bumi
(Eurycoma longifolia)
Akar/batang
Afrodisiak
d.
Dudukung anak
(Phyllanthus niruri L)
Seluruh bagian
Malaria
e.
Akar urat Sepancong
(Macaranga heynei I.M. Johston)
Akar
Sari rapet


5. Etnis Rejang
    Tinggal di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu

No.
Tumbuhan Obat
Bagian digunakan
Penyakit
a.
Kapuk
(Ceiba pentandra (L.) Gaertn
Daun
Kencing batu
b.
Kepayang
(Pangium edule Reinw)
Kulit batang
Malaria
c.
Bambu kuning
(Bambusa vulgaris Schrad)
Daun
Sakit kuning
d.
Kasai
(Chisocheton pentandrus BI)
Kulit batang
Sakit kuning
e.
Kayu kancil
(Meliosma lanceolata BI)
Akar
Sakit kuning
f.
Alpukat
(Persea americana Miller)
Daun
Darah tinggi
g.
Blimbing wuluh
(Averrhoa bilimbi L)
Daun
Darah tinggi
h.
Ciplukan
(Physalis anguilata L)
Daun
Darah tinggi
i.
Bayam duri
(Amaronthus spinosus L)
Daun/ batang
Darah tinggi


6. Etnis Sunda Kasepuhan
    Tinggal di TN Gunung Halimun-Salak

No.
Tumbuhan Obat
Bagian digunakan
Penyakit
a.
Nangka walanda
(Annona muricata)
Buah muda
Darah tinggi
b.
Reundeu
(Staurogyne elongata O.K)
Daun
Maag
c.
Sembung
(Blumea balsamifera (L.)D.C
Daun
Maag


7. Etnis Baduy
   Tinggal di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten

No.
Tumbuhan Obat
Bagian digunakan
Penyakit
a.
Lame putih
(Alstonia sp)
Kulit kayu
Demam
b.
Singgugu
(Clerodendrum serratum L)
Daun
Kurang nafsu makan
c.

Lempuyang
(Nicolaila solaris B.L)
Akar
Sakit kuning


8. Etnis Jawa
    Seluruh etnis Jawa yang tinggal di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur

No.
Tumbuhan Obat
Bagian digunakan
Penyakit
a.
Gempur batu
(Borreria hispida (L.) K.Sch
Daun/akar
Batu ginjal
b.
Tempuyung
(Sonchus arvensis L.)
Daun
Kencing batu
c.
Sembung
(Blumea balsamifera (L.) D.C
Daun
Malaria
d.
Brotowali
(Tinospora tuberculata)
Daun/batang
Sakit kuning
e.
Sampang
(Euodia latifolia DC)
Daun
Sakit kuning


9. Etnis Madura
   Etnis Madura terkenal dengan ‘Ramuan Madura’ yang berkhasiat mengatasi kesulitan di bidang gangguan seksual.

No.
Tumbuhan Obat
Bagian digunakan
Penyakit
a.
Pepaya
(Carica papaya L.)
Daun
Frigiditas
b.
Asam
(Tamarindus indica L.)
Buah
Kencing manis
c.
Sukun
(Artocarpus communis Forst)
Daun/buah
Sakit kuning
d.
Seledri
(Apium graveolens L.)
Daun
Darah tinggi


10. Etnis Bali
Di Bali terdapat pendokumentasian pengetahuan pengobatan tradisional dalam naskah kuno di daun lontar yaitu “Lontar Husada” yang jumlahnya ribuan lembar.

No.
Tumbuhan Obat
Bagian digunakan
Penyakit
a.
Kejibeling
(Strobilianthes crispus L.)
Daun
Kencing batu
b.
Jarak
(Jatropha curcas L.)
Daun
Kencing batu
c.
Pepagan suren
(Toona sureni (BI.) Merr.)

Kencing manis
d.
Alang-alang
(Imperata cylindrica Nees)
akar
Sakit kuning


11. Etnis Samawa
Etnis ini tinggal di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat

No.
Tumbuhan Obat
Bagian digunakan
Penyakit
a.
Bagek
(Tamarindus indica L.)
Daging buah
Sakit paru-paru
b.
Tempuyung
(Sonchus arvensis L.)
Daun
Sakit ginjal
c.
Rotawali
(Tinospora crispa (L.) Diels
Daun
Tifus


12. Etnis Atoni
Etnis Atoni tinggal di daerah Camplong, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

No.
Tumbuhan Obat
Bagian digunakan
Penyakit
a.
Noa
(Cocos nucifera L.)
Air buah/santan
Darah tinggi
b.
Komkona
(Datura metel L.)
Daun
reumatik
c.
Tali putri
(Cassytha filiformis L.)

Sakit kepala

d.
Buntianak
(Kalanchoe pinnata Pers)
Daun/akar
Sakit kuning
e.
Humusu
(Imperata cylindrica Ness)
Akar
Menambah ASI


13. Etnis Dayak
 Tinggal  di desa-desa yang berbatasan/ di sekitar Cagar Alam Singkawang, Sambas, Kalimantan Barat.

No.
Tumbuhan Obat
Bagian digunakan
Penyakit
a.
Kapuk
(Ceiba pentandra (L.) Gaerth
Kulit batang
Kencing batu
b.
Jambu biji
(Psidium guajava L.)
Daun
Mencret
c.
Ampulut
(Urena lobata L.)
Daun
Sakit kuning
d.
Bayam duri
(Amaronthus spinosus L.)
Batang/daun
Darah tinggi


14. Etnis Saluan
Tinggal di Desa Babang Buyangge, Kecamatan Kintom, kabupaten Banggal, Sulawesi Tengah.

No.
Tumbuhan Obat
Bagian digunakan
Penyakit
a.
Gore
(Caesalpinia sp)
Buah
Diabetes
b.
Longku bobon
(Acalypha caturus BI)
Kulit batang
TBC
c.
Longkida
(Anthocephalus cadamba (Roxb.) Miq.)
Kulit kayu
Afrodisiak


15. Etnis Ambon
Tinggal di Pulau Seram, Kepualuan Maluku

No.
Tumbuhan Obat
Bagian digunakan
Penyakit
a.
Galuga
(Bixa orellana L.)
Daun
Sakit kuning
b.
Kaki kuda
(Centella asiatica (L.) Urb
Daun
Darah tinggi
c.
Kelor
(Moringa oleifera Lmk)
Daun
Lancar ASI
d.
Ora
(Abelmochus moschatus Medik)
Daun
Reumatik


16. Etnis Dani
Tinggal di Lembah Baliem, Jaya Wijaya, di sekitar Wamena dna Karulu

No.
Tumbuhan Obat
Bagian digunakan
Penyakit
a.
Pepaya
(Carica papaya L.) 
Daun
Malaria
b.
Holowasi
(Euodia elleryana K.V.Mell)

Sakit perut



(catatan ini merupakan tulisan-tulisan semasa kuliah, saya hanya menyalinnya saja, seluruh data yang ada saya juga lupa sumber aslinya dari mana, saya hanya menyalin apa yang dosen saya terangkan :) semoga bermanfaat)