Bagaimana manga menjadi bagian penting dari hidupku?

Yah, sejak kecil dulu ketika masih berseragam merah putih, komik alias manga menjadi bacaan 'mewah' buatku. Aku mulai berkenalan dengan doraemon ketika itu. Dan buku bergambar ukurang postcard itu telah menyihirku menjadi manga maniac selama 6 tahun aku bersekolah di SMP dan SMA. Jika dihitung-hitung, pengeluaran tersbesarku ketika itu ya untuk sewa manga. Berbagai judul, berbagai genre sudah kulahap. Hampir tidak ada satupun manga di rak persewaan buku yang terlewat dari antusiasmeku untuk mengetahui isinya.

Membaca kisah-kisah cinta dalam serial cantik, atau kisah-kisah horor dalam serial misteri, ataupun manga-manga bersambung tentang kisah-kisah sejarah, robot-robot, petulangan, drama, dan lain-lainnya. Walahhh, rasanya banyak tak terhitung jika harus diingat satu per satu.

Manga Polaris 4 jilid versi Indonesia
img source:here
Beruntungnya aku karena di dekat sekolah dan juga di dekat rumahku ada tempat persewaan manga, jadi aksesnya ke sana juga mudah sekali. Hampir setiap hari pasti aku ke sana. Berapa ya harganya? Aku lupa-lupa ingat, tapi sekitar 200-1000 perak per komik. Dan setiap harinya aku bisa melahap 3-5 manga. Sebenarnya bisa lebih, tapi isi kantong anak sekolahan tak mengijinkanku untuk itu.

Kisah-kisah dalam manga yang kebanyakan berlatar Jepang telah memberiku sedikit gambaran tentang negeri Sakura yang belum pernah kukunjungi itu. Dan apapun itu aku jatuh cinta. Rasa-rasanya semua yang diceritakan sangat indah dan manis. Kapan-kapan aku pasti akan ke sana. Belajar bahasa Jepang dulu tapi syaratnya. Biar nanti ga' cengoh di sana. Tuh kan! Satu poin lagi kenapa manga penting: Karena manga telah menjadi awal kenapa aku menggeluti Nihongo. Heee

img source:here
Hal lain yang kupelajari dari manga adalah kreativitasnya. Sumpah! Apapun bisa terjadi di dunia segi empat halaman-halaman itu. Aku bisa menangis seharian setelah selesai membaca manga "Polaris"(Riku Kurita), atau terbahak-bahak melihat kelakuan konyol tapi cerdas 'Kariage Kun' (Masashi Ueda), dan selalu terpesona oleh kisah-kisah bersambung dalam Shonen seperti 'Samurai X'(Watsuki Nobuhiro) , 'Dragon Ball' (Akira Toriyama), 'Legenda Naga' (Yoshito Yamahara), dll. Lain kali aku akan coba membuat peringkat the best manga versi aku sendiri.

Sampai saat inipun, mendekati 10 tahun setelah aku melepas seragam putih abu-abu, aku masih mencintai manga. Dan beruntungnya, sekarang ini akses internet seperti meraja lela. Manga-manga online bertebaran di dunia maya. Bahkan yang terbaru juga. Dan hampir semuanya Free access!! Menyenangkan sekali kan? Puluhan dan mungkin juga ratusan website menyediakan akses untuk membaca manga secara gratis, bahkan ada juga yang menyediakan link download.

Scanlation berasal dari kata scan & translation adalah istilah untuk manga hasil scan yang telah di terjemahkan dan diupload di internet. Umumnya manga-manga scanlation adalah hasil kerja sukarela dari para fans. Sungguh sangat mulia sekali mereka. He3. Sungguh suatu saat nanti aku bisa join dengan grup-grup itu. Kalo sekarang masih sibuk. :-)

Meski manga scanlation sudah dimana-mana, namun hobiku mengoleksi manga dalam bentuk buku masih juga kulakukan. Hanya manga-manga yang kuyakini bagus dan layak yang akan aku koleksi.

Apa lagi ya? Kurasa masih banyak lagi lah sesuatu dari manga yang memberikan pengaruh dalam  hidup seorang aku ini. He he he.

 (Ingat manga jadi ingat teman-teman ku dulu sesama maniaknya. Sembunyi-sembunyi jika harus membawa manga ke sekolah. Pernah ketahuan dan manganya di sita guru. Meski begitu, kami gak pernah kapok. Hehehe..)

Basara, salah satu manga yang kubaca via scanlation
img source:here







 ----------------------


PS: Saat ini aku keranjingan anime HunterXHunter. Penasaran banget, tapi aku menahan diri untuk tidak baca manganya. Sabar ya Non....






------------------------ net262
img source: here

Bagaimana mengatasi kebuntuan untuk menuliskan pikiran dalam suatu tulisan? Kadang-kadang kita benar-benar ingin menumpahkan apa yang ada dalam pikiran. mengalirkannya dalam suatu rangkaian kata yang bermakna. Namun tak kuasa dirasakan ketika terlalu banyak malah menjadi beku. Otak seakan berkhianat dan mengaburkan berbagai ide itu, mencampur aduknya menjadi satu adonan yang akhirnya membingungkan. jari-jari tak bisa bergerak bebas mewakili pikiran kita. KIta seperti terhipnotis untuk tidak bisa berpikir.

Mungkin ini juga yang terjadi ketika kita mengerjakan tugas-tugas sekolah dulu. Skripsi misalnya, jika ditotal-total sebenarnya hanya menghabiskan hitungan minggu atau hari untuk menyelesaikan tulisannya. Namun nyatanya? Bisa-bisa berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Bukan karena bodoh ataupun tidak mampu. tapi itulah. terlalu banyak yang ingin dituangkan namun tidak tertata rapi. pada akhirnya beleleran kemana-mana. Campur bawur, beraduk-aduk di dalam otak. Tidak bisa keluar dan ujung-ujungnya tidak tergarap dan malah membuat pusing. cara paling banyak ditempuh ya-- ditinggalkan. hingga akhirnya waktu tidak terasa telah termakan jauh di belakang. 

Pernah juga diajarkan bagaimana caranya membiasakan diri agar bisa keluar dari tekanan 'buntu menulis' dan agar bisa mengatasi deadline ketika kita dipaksa menulis padahal tidak mau menulis. Yap. dengan FREE WRITING. Menulis bebas. menulislah bebas selama 10 menit per hari. menulis apapun itu. apa yang ada di dalam pikiran dituangkan tanpa perlu diedit dulu. dengan cara ini kita bisa dengan bebas mengeluarkan apa yang tercetus dan muncul dalam pikiran tanpa perlu mengoreksinya. Hasilnya tentu saja bervariasi. bisa bagus, hancur, berantakan atau malah brilliant? tergantung kondisi mungkin ya? tidak tahulah. tapi memang kurasa menulis bebas itu banyak sekali manfaatnya. dan lebih sering aku terkesima dengan hasilnya. setelah 10 menit menulis kalap dan kubaca hasilnya. Sungguh! ternyata ketika kupaksa berpikir aku bisa juga produktif.

Dan tulisan ini adalah tulisan kalapku hari ini. Sungguh aku merasa banyak yang ingin kutulis, dari review buku, film, manga, ingin menceritakan kisah-kisahku, menceritakan foto-foto perjalananku, pemikiran-pemikiranku, tapi aku bingung dan buntu. suntuk. aku teringat tentang menulis kalap ini. dan kucoba saja menulis kalap hari ini. Sudah lama tidak melakukan ini. Dan akhirnya,...

Dong dong dong.. 10 menit sudah hampir berakhir. saatnya menyelesaikan tulisan ini. Ini tidak akan ku-edit. Biar saja. Biar tahu hasilnya orang kalap.


Net262
--------------------------------------------

(Karena tanpa edit, pastinya akan banyak kesalahan ketik dan grammar. hehehe)



Rasanya senang, ketika bersua dengan diri sendiri.
Sudah lama rindu sosok ini.
Aku yang dengan cerah tersenyum. Aku yang dengan semangat menari. Aku yang dengan lantang berteriak 'Hay!!!"

Ketika itu, aku ingin berada dalam buaian sebuah lautan putih biru yang terbentuk dari keinginan sejumlah angka delapan tertidur. Tak terhingga. 
Keabadian gairah untuk mengejar sesuatu yang banyak.
Satu persatu entah sekaligus.
Tergapai.

Aku percaya.
Bahwa tidak ada ingin yang tidak bisa tercapai, hanya saja
ingin itu kadang berubah.
Dinamika,
Perubahan,



Antara banyak pilihan dan kebingunganku untuk memilih

Aku ingin semua berjalan dengan baik, tapi kok semuanya malah semakin menyebalkan?
Benar-benar menyebalkan, bikin mual, sesak,...

Apapun yang terjadi, aku cuman ingin pengen merasa bahagia untuk apapun itu yang kujalani,..
Apa sih susahnya? Tinggal menarik ujung bibir dan tersenyum seraya bilang "Aku bahagia".
Halahhh,... Kemana-mana jadinya,..

Aku tuh jelas-jelas sudah terjebak di persimpangan yang entah berapa menawarkan pilihan jalan.
Saking banyaknya, hingga aku ga sadar telah lama termenung-menung, bingung, kagum dan berdeham :
"Woww... Betapa semua ini hidup yang dahsyat. Dan aku telah melewati sebagiannya....."
"Wonderful life has been coming to me,..."
He3
Sampai kapan aku bingung? Padahal aku tahu, aku harus terus berjalan. Terus melangkah dan bergerak.
Salah ataupun benar.



NET262

 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Img source: here
Tentang Manga
Judul     :  World's Masterpiece: Bersabdalah Zarathustra
               (Manga de Dokuha: Thus Spoke Zarathustra by Nietzsche)
Cerita    : Nietzsche
Artist     : Variety Art Works (Japan)
Bahasa  : Indonesia (Penterjemah: Isao Arief)
Halaman : 190
Penerbit : PT. Elex Media Computindo 2010



"Tuhan sudah mati". Kalimat itu  menjadi pembuka bagi manga yang mengangkat cerita Zarathustra karya penulis fenomenal Nietzsche. Sontak saja dan sudah bisa dipastikan bahwa membaca manga ini diperlukan lebih 'mikir'. Kisah yang memang sudah menjadi masterpiece dunia ini dicoba diangkat dalam bentuk manga (komik) mungkin agar lebih mudah dibaca dan dipahami oleh pembacanya. Tapi, menurut pandangan saya tetap saja manga ini sulit dipahami, rasanya 'berat' dan butuh 'mikir'. Cerita ini tidak disarankan untuk anak-anak ataupun remaja labil, jika tidak ingin kepalanya pusing. Namun jika anda suka dengan kisah-kisah yang mistik dan unik, maka manga ini cocok untuk anda. Cobalah berkenalan dengan Friedrich Nietzsche sang pemikir fenomenal dari Jerman.

Berlatar pada abad 19 di Eropa ketika revolusi industri mencapai masa kegemilangannya, manusia seakan-akan telah berhasil menguasai alam dan menggeser kepercayaan-kepercayaan akan kekuasaan Tuhan. Kisah bermula ketika seorang pendeta beserta istrinya berjalan di suatu malam yang dingin dan menemukan seorang bayi dalam keranjang. Tidak ada petunjuk apapun tentang siapa asal-usul bayi itu kecuali sepucuk surat bertuliskan 'Zarathustra' yang kemudian menjadi nama bayi itu. Lalu kisah pun berlanjut.


Zarathustra dibesarkan dan diangkat anak oleh pasangan pendeta. Dia tumbuh bersama dengan anak kandung pendeta bernama Alex. Sejak dari kecil Zarathustra adalah anak yang nakal dan kritis, dia banyak mempertanyakan segala hal termasuk tentang eksistensi Tuhan. Hingga kemudia Zarathustra bertemu dengan seorang perempuan misterius bernama Salome yang kemudian mengantarnya pada jalan hidup yang sulit ditebak dan benar-benar mencengangkan. Perginya Zarathustra dari rumah untuk mencari makna kehidupan, dualisme kepribadian Alex yang mengerikan, dan keyakinan pendeta akan Tuhan yang sungguh memilukan, semua itu menjadi warna ajaib dalam kisah ini. Segala hal yang terjadi sungguh tak terduga dan akhir dari kisah pun menyisakan banyak pertanyaan yang mengusik pikiran. 

Satu pertanyaan saya adalah "Apa itu Reinkarnasi Abadi?".  Mungkin ada yang bisa membantu?

Saya rasa, sang mangaka (penggambar ceritanya) cukup bisa menggelitik saya untuk membaca kisah ini sampai selesai dan membuat saya menulis review ini. Tapi sayangnya mungkin kisah ini terlalu sederhana dibandingkan yang aslinya. Saya belum pernah sebelumnya membaca kisah Zarathustra ini jadi rasanya dalam manga ini terlalu cepat alur kisahnya. Deskripsi latar tidak detail padahal itu adalah poin penting dari munculnya kisah ini. Kepercayaan "Tuhan sudah mati" juga adalah hasil dari kondisi latar jaman itu, namun tidak tergambar jelas bagaimana kondisi jaman itu. Rasanya ada yang kurang.

Kalau untuk gambar (art) nya saya rasa lumayan meskipun karakter yang muncul rasanya kurang kuat. Terutama untuk karakter Salome, saya rasa porsi dia sesungguhnya sangat penting di kisah ini namun tidak begitu adanya di manga ini. Sebaliknya, justru karakter Alex cukup kuat di sini. Dualisme kepribadian dan kebimbangan hatinya bisa saya rasakan. Zarathustra sebagai karakter utama malah tergambar dengan sederhana, kurang 'greget' rasanya.

Tapi overall manga ini menjadi jembatan bagi orang-orang untuk berkenalan dengan salah satu karya masterpiece dunia dari seorang pemikir besar yang dimiliki dunia: Nietzsche.

Friedrich Nietzsche
img source: here
 Net262
 -------------------------------------------------------------------------------------------------
  


Apa hal pertama yang timbul di pikiran kita ketika mendengar mengenai masyarakat adat?

Ehm,... kalau saya dan mungkin juga anda,... Yup! pakaian adat. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kata adat sendiri identik dengan kostum warna warni dengan berbagai pernak-perniknya yang mempesona mata. Tentu masih ingat kan dengan acara opening Miss World 2013 di Bali? Melihat ratusan bule-bule cantik memperagakan pakaian adat dari seluruh nusantara. Sungguh memanjakan mata. Dan memang itulah, pakaian adat menjadi salah satu daya tarik 'adat' bagi orang-orang awam termasuk saya. 

Kontestan Miss World 2013
Img source:here

Tentu saja 'adat' sendiri sangat luas maknanya jika hanya dibandingkan dari sekedar 'kostum'. Namun kali ini saya ingin khusus menulis salah satu pakaian adat dari salah satu komunitas adat di bumi pertiwi ini yaitu Masyarakat Adat Tampo Bada. Sungguh beruntung saya bisa berkesempatan ke sana. 



Pakaian adat Tampo Bada (Pak Taula &istri)
Masyarakat Adat Tampo Bada (MATB) adalah sebutan untuk komunitas masyarakat adat yang menempati suatu lembah bernama Lembah Bada. Lembah Bada secara administratif mencakup 14 desa di dua kecamatan yaitu Lore Barat dan Lore Selatan di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah. Pakaian adat yang dimiliki MATB terbuat dari kulit kayu yang dibuat secara khusus melalui tahap-tahap yang saya rasa panjang dan rumit. Tidak banyak orang yang bisa membuatnya sehingga harga dari pakaian ini juga mahal. Pemakaiannya juga tidak sembarangan. Motif-motif tertentu dipakai oleh orang-orang tertentu saja dan pada waktu-waktu tertentu saja. 

Berikut ini adalah gambaran proses pembuatan pakaian adat Bada dari kulit kayu beserta salah satu motifnya. Sebenarnya ada beberapa motif pakaian yang lain namun saya tidak sempat mendokumentasikannya. Nara sumber saya bernama Bapak Taula, seorang pembuat pakaian adat Tampo Bada yang tinggal di Desa Pada, Lore Selatan. 


Proses Pembuatan pakaian adat Bada dari kulit kayu:

1.        Survey lokasi pohon yang akan dijadikan bahan. Karena pohon yang digunakan hanya pohon-pohon khusus (sepertinya dari keluarga beringin) yang ada di sekitar hutan maka survey pohon perlu dilakukan untuk mengetahui lokasinya sebelum dikupas kulitnya. Terdapat beberapa pohon yang dapat digunakan untuk bahan yang akan menghasilkan serat berwarna merah dan putih.

2.   Pengupasan kulit kayu dilakukan pada waktu tertentu yaitu selama satu minggu ketika bulan penuh/purnama (hari puncak purnama dan 3 hari sebelum dan sesudahnya, total 7 hari/1 minggu).  Di luar waktu yang ditentukan, kulit kayu sulit dikupas. 

3.       Setelah dikupas, serat kulit kayu diambil dan dikumpulkan.

4.    Kulit kayu dilipat-lipat untuk kemudian direbus dalam air sampai serat lembek, kurang lebih 1 jam. Digunakan belanga dari tanah untuk wadah merebus. Panas yang dialirkan dalam belanga tanah lebih merata dibanding wadah lain.

5.     Serat kemudian ditiriskan dan dibungkus dengan daun pembungkus. Biasanya digunakan daun pisang atau daun ‘lewunu’ yaitu sejenis daun pembungkus yang biasanya tumbuh di tepi sungai.

6.     Bungkusan serat dalam daun disimpan selam 4-5 hari.

7.   Setelah itu serat dibuka dari bungkus daun. Kemudian serat dipukul-pukul dengan alat pemukul untuk memipihkan serat. Serat yang awalnya menggumpal dan tebal akan menjadi pipih dan lebar. Pemukulan dilakukan dengan alat pukul khusus dan dilakukan bertahap. Alat pukul meliputi alat kayu yang terbuat dari batang pohon enau (dalam istilah lokal disebut pohon miras), dan beberapa batu berbentuk kotak kecil. Untuk dapat dipukulkan, kotak-kotak batu dijepit dengan rotan. Alat-alat pukul tersebut memiliki pola garis-garis yang akan membentuk pola kain serat.
Alat pukul dan batu pemberat 
7.    Setelah membentuk kain yang lebar, maka pembuatan pola dapat dilakukan. Penggambaran pola pakaian disesuaikan dengan kebutuhan, apakah akan dibuat baju, celana, rok, atau lain-lain.
Kain yang siap dibuat pola, digambar dan diwarnai
8.      Kemudian pola dipotong dan dijahit dengan benang.

9.     Setelah itu, motif digambar di atas permukaan kain. Digunakan tinta khusus yang terbuat dari tanaman. Tinta yang sering digunakan umumnya berwarna putih, merah, dan hitam. Motif dari pakaian adat bada memiliki arti dan makna sehingga tidak boleh sembarangan dilukiskan. Motif-motif tertentu hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu saja, misalnya ada motif khusus yang hanya boleh dipakai oleh kaum bangsawan.

Baju yang sudah dilukis siap untuk diwarnai

10.    Setelah selesai, baju kemudian dipres/ ditekan dengan beban seberat kurang lebih 7 kg selama beberapa waktu sampai baju lebih halus.
11.     Baju sudah siap digunakan. 

Motif Pakaian Adat 

Motif pakaian adat MATB memiliki berbagai makna dalam simbol-simbol yang tergambar di dalamnya. Berikut ini saya hanya akan menunjukkan salah satu motif rok perempuan. 


Arti Motif:

1.   Garis putih adalah garis pengikat yang diletakkan di antara gambar-gambar yang lain, bermakna ikatan kesatuan adat budaya di Tampo Bada, bahwa semua hal harus diikat dengan adat.
2.   Daun beringin berarti tempat berlindung, pengayom. Sebagai pemimpin harus bisa memberikan perlindungan kepada masyarakat. Motif ini hanya boleh dipakai oleh perempuan bangsawan/ pemimpin.
3.   Jantung kerbau berarti adalah kekuasaan yang memberi manfaat. Kerbau di masyarakat adat Bada digunakan hampir untuk setiap kegiatan dan upacara adat.
4.  Mata burung hantu adalah perlambang kekuatan magis dan isyarat. Burung hantu dipercaya sebagai pemberi isyarat adanya sesuatu hal yang terjadi.
5.     Tanduk kerbau melambangkan kekuatan.
6.     Daun bambu melambangkan cerita rakyat tentang istri Manuru yang dipercaya sebagai orang yang mengajarkan pembuatan pakain kulit kayu. Istri Manuru diceritakan adalah dewi yang keluar dari bambu kuning.

Catatan: Motif ini hanya boleh dipakai oleh perempuan bangsawan/ pemimpin.

Ya, seperti itulah kira-kira pakaian adat di Tampo Bada. Saya sendiri beruntung bisa mencobanya. :)  . Selain dari kulit kayu, saat ini beberapa pakaian adat sudah dibuat dari bahan kain yang lebih mudah dijumpai dan dipakai. Namun khusus untuk acara-acara adat tertentu, misalnya pakaian pengantin, pakaian asli dari kulit kayu tetap wajib untuk dipakai. Foto di bawah ini adalah foto perkawinan adat Tampo Bada. Hanya sepasang pengantin saja yang memakai pakaian adat dari kulit kayu, sedangkan yang lainnya memakai pakaian dari bahan lain misalnya kain dan beludru. 


Upacara perkawinan adat MATB


Kiri: aku dan pengantin perempuan Bada. Kanan: aku dalam kostum adat (rok kulit kayu, baju kain)

Saya berharap suatu saat nanti akan ada kesempatan lagi untuk bisa mendokumentasikan pakaian adat ini secara lengkap dan tentu saja pakaian-pakaian adat nusantara lain yang sungguh membuat saya terpesona. Wish me Luck....


Special thank to AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara) yang memberikan kesempatan jalan-jalan ini :D.


Net262

---------------------------------------------
-My Opinion-
"Memang pakaian bukan segalanya, tapi percaya atau tidak pakaian menjadikanmu berperilaku seperti karakter pakaian itu. Karna itulah, pilih pakaian yang terbaik dan paling nyaman buatmu. Dan nikmatilah menjadi diri sendiri. "  


Iri hati itu muncul ketika sekilas melihat orang lain yang berlimpah silau. Tapi apakah benar itu yang ingin kita cari? Ingin kita rencanakan?

Masing-masing manusia mempunyai tujuan yang berbeda, pencarian yang berbeda. Sehingga nasib pun juga tidak perlu sama kan?

Mungkin saja memang, tujuanku adalah bukan sumber dari iri hatiku. Jadi sangat mungkin, "Aku menginginkan sesuatu yang tidak kuinginkan?"

Haaa......
Sifatku atau mungkin sifat manusia-ku. Seperti itulah,... Mungkin banyak juga orang-orang di luar sana yang sama sepertiku.

Sehingga pada akhirnya orang menjadi mengejar hal-hal yang bukan tujuannya. Mengejar hal-hal yang sama. Dan pada ujungnya mereka menjadi seragam.  Sama...

Terjebak pada pencarian akan hal-hal yang sesungguhnya tidak penting...

-----------------------------------------------------------