Friends: Dika Meranti (dua hari yang berkesan di ujung Kampar)

// // Leave a Comment

Ini adalah catatan tentang seorang sahabat, seorang teman yang dalam hidupku yang cuma sekali ini telah ditakdirkan oleh Tuhan untuk kutemui. Ya, melalui catatan ini aku ingin mengungkapkan betapa mereka-mereka ini sangat berharga. Benar-benar berharga hingga aku bahkan kadang tak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata. 


Dika @Teluk Meranti, Riau

dika n me @ Teluk Meranti Nov 2012
Pertama kali bertemu kamu di rumahmu yang sangat nyaman itu, di tepi Sungai Kampar yang luas berwarna coklat hitam. Ketika pertama kulihat kamu kupikir kamu orangnya pendiam, sungguh. Terlebih ketika kita mengobrol pada awal-awalnya, lebih banyak aku yang bicara. Ya, mungkin wajar saja karena aku kan orang yang baru kamu temui. Ya kan?

Namun ternyata kamu adalah orang yang ramah. Kesan pendiam yang kujumpai di awal ternyata adalah wujud perhatianmu pada lawan bicaramu. Kamu adalah pendengar yang baik, dan ternyata.. kamu juga pencerita yang baik... hihihiiii obrolan gosip kita malam-malam itu akan tetap menjadi rahasia kita ya :). 


Bermain voli, mancing ikan, berfoto-foto di Pantai Bono, dan mandi di sungai. Sumpah! Momen-momen singkat itu akan selalu menjadi kenangan yang indah buatku. Belum lagi masakan ala Melayu bikinan kamu dan tentu juga ibu kamu, selalu akan menjadi cita rasa yang terkenang dimanapun aku berada. 

Yang membuatku salut padamu adalah kamu itu tidak ragu ataupun malu untuk belajar. Ya masih ingatkan ketika malam itu kita kursus kilat? hehehe.. Pertahankan semangat belajar kamu itu, jangan pernah malu ataupun ragu. Aku yakin sekali selama kamu tetap berjuang pasti cita-cita kamu akan terwujud. Namun yang perlu kamu ingat adalah bahwa pemikiran pesimis yang pernah kamu utarakan itu harus kamu abaikan. Ya. tetap semangat. 

Selama menginap dua malam di rumahmu, sekamar bersamamu, tinggal di desamu merupakan salah satu hari terbaik dalam hidupku. Ehm.. Kapan lagi ya aku bisa ke sana? bertemu kamu lagi, bertemu adekmu, bertemu Ibu kamu, dan ayah kamu yang tak sempat kutemui ketika aku ke sana. Rasanya Teluk Meranti tak akan lengkap tanpa ada Dika di sana. 

Oiya, semangat ya dengan program bahasa Inggrisnya. Fight!


0 komentar:

Posting Komentar