World's Masterpiece: Bersabdalah Zarathustra by Nietzsche (Variety Art Works)

// // Leave a Comment
Img source: here
Tentang Manga
Judul     :  World's Masterpiece: Bersabdalah Zarathustra
               (Manga de Dokuha: Thus Spoke Zarathustra by Nietzsche)
Cerita    : Nietzsche
Artist     : Variety Art Works (Japan)
Bahasa  : Indonesia (Penterjemah: Isao Arief)
Halaman : 190
Penerbit : PT. Elex Media Computindo 2010



"Tuhan sudah mati". Kalimat itu  menjadi pembuka bagi manga yang mengangkat cerita Zarathustra karya penulis fenomenal Nietzsche. Sontak saja dan sudah bisa dipastikan bahwa membaca manga ini diperlukan lebih 'mikir'. Kisah yang memang sudah menjadi masterpiece dunia ini dicoba diangkat dalam bentuk manga (komik) mungkin agar lebih mudah dibaca dan dipahami oleh pembacanya. Tapi, menurut pandangan saya tetap saja manga ini sulit dipahami, rasanya 'berat' dan butuh 'mikir'. Cerita ini tidak disarankan untuk anak-anak ataupun remaja labil, jika tidak ingin kepalanya pusing. Namun jika anda suka dengan kisah-kisah yang mistik dan unik, maka manga ini cocok untuk anda. Cobalah berkenalan dengan Friedrich Nietzsche sang pemikir fenomenal dari Jerman.

Berlatar pada abad 19 di Eropa ketika revolusi industri mencapai masa kegemilangannya, manusia seakan-akan telah berhasil menguasai alam dan menggeser kepercayaan-kepercayaan akan kekuasaan Tuhan. Kisah bermula ketika seorang pendeta beserta istrinya berjalan di suatu malam yang dingin dan menemukan seorang bayi dalam keranjang. Tidak ada petunjuk apapun tentang siapa asal-usul bayi itu kecuali sepucuk surat bertuliskan 'Zarathustra' yang kemudian menjadi nama bayi itu. Lalu kisah pun berlanjut.


Zarathustra dibesarkan dan diangkat anak oleh pasangan pendeta. Dia tumbuh bersama dengan anak kandung pendeta bernama Alex. Sejak dari kecil Zarathustra adalah anak yang nakal dan kritis, dia banyak mempertanyakan segala hal termasuk tentang eksistensi Tuhan. Hingga kemudia Zarathustra bertemu dengan seorang perempuan misterius bernama Salome yang kemudian mengantarnya pada jalan hidup yang sulit ditebak dan benar-benar mencengangkan. Perginya Zarathustra dari rumah untuk mencari makna kehidupan, dualisme kepribadian Alex yang mengerikan, dan keyakinan pendeta akan Tuhan yang sungguh memilukan, semua itu menjadi warna ajaib dalam kisah ini. Segala hal yang terjadi sungguh tak terduga dan akhir dari kisah pun menyisakan banyak pertanyaan yang mengusik pikiran. 

Satu pertanyaan saya adalah "Apa itu Reinkarnasi Abadi?".  Mungkin ada yang bisa membantu?

Saya rasa, sang mangaka (penggambar ceritanya) cukup bisa menggelitik saya untuk membaca kisah ini sampai selesai dan membuat saya menulis review ini. Tapi sayangnya mungkin kisah ini terlalu sederhana dibandingkan yang aslinya. Saya belum pernah sebelumnya membaca kisah Zarathustra ini jadi rasanya dalam manga ini terlalu cepat alur kisahnya. Deskripsi latar tidak detail padahal itu adalah poin penting dari munculnya kisah ini. Kepercayaan "Tuhan sudah mati" juga adalah hasil dari kondisi latar jaman itu, namun tidak tergambar jelas bagaimana kondisi jaman itu. Rasanya ada yang kurang.

Kalau untuk gambar (art) nya saya rasa lumayan meskipun karakter yang muncul rasanya kurang kuat. Terutama untuk karakter Salome, saya rasa porsi dia sesungguhnya sangat penting di kisah ini namun tidak begitu adanya di manga ini. Sebaliknya, justru karakter Alex cukup kuat di sini. Dualisme kepribadian dan kebimbangan hatinya bisa saya rasakan. Zarathustra sebagai karakter utama malah tergambar dengan sederhana, kurang 'greget' rasanya.

Tapi overall manga ini menjadi jembatan bagi orang-orang untuk berkenalan dengan salah satu karya masterpiece dunia dari seorang pemikir besar yang dimiliki dunia: Nietzsche.

Friedrich Nietzsche
img source: here
 Net262
 -------------------------------------------------------------------------------------------------
  


0 komentar:

Posting Komentar