Ketika Aku Masuk SD _

// // Leave a Comment
Masa kecilku yang indah aku habiskan di kota kecil di Kabupaten Boyolali,kalau boleh disebut dengan kota, tepatnya di Desa Karanggeneng, entah di mana itu. Dulu, aku lulus dari Taman Kanak-kanak yang bernama TK Bustanul Athfal IV, sekitar tahun 1992. Sudah pasti setelah itu aku lalu masuk SD. Saat itu aku didaftarkan ibuku di SD Boyolali VIII dengan alamat di Jalan Garuda nomor 3A Boyolali. Karena dibandingkan dengan SD Boyolali V yang lebih mahal yang juga terletak bersebelahan, SD VIII menjadi pilihan ibuku.

Aku berangkat dengan ibukju bersama ibu-ibu lain yang punya kepentingan sama. Samapi di sana, aku yang berumur 7 tahun masuk dari gerbang. Rasanya heran, kagum, dan tentu saja asing dengan sekolah yang punya begitu banyak ruang kelas. (dibanding dulu waktu TK yang hanya ada 2 kelas tanpa WC).

Aku enggak begitu paham apa yang dilakukan ibuku saat pendaftaran. Yang aku tahu hanyalah aku dan anak-anak lain yang juga didaftarkan bersamaku dimasukkan dalam satu ruang kelas (yang waktu itu adalah ruang kelas 4) untuk melakukan ujian masuk SD.

Kami diberi lembaran kertas ujian, seperti saat SPMB? Tentu saja enggak. Hanya disuruh mewarnai gambar yang aku tidak begitu ingat gambar apa. Dari rumah ibuku sudah membawakan pensil warna untukku. Masih ingat perasaan saat itu, takut “Bagaimana jika nanti tidak diterima?”

Ujian selesai dan dibacakan pengumuman yang isinya semua lulus meski ada satu anak yang perlu latihan lagi. Siapa itu? Aku tidak tahu, yang pasti itu adalah salah seorang teman Sdku. Waktu itu yang mendaftar sedikit, kurang dari 40 anak. Beda sekali dengan saat ini yang sampai-sampai mengantri dari pagi saking banyaknya pendaftar.

Di perjalanan pulang ibuku masih saja ngobrol dengan ibu-ibu lain. Aku tidak memperhatikan, yang ada dalam pikiranku adalah perasaan senang, puas dan terpikir “ mulai saat ini aku menjadi siswa SD”. Yah betul, aku sekarang sudah besar, karena aku sudah SD”.

Ditulis 2 Februari 2004

0 komentar:

Posting Komentar