A Thousand Splendid Suns -by: Khaled Hosseini

// // Leave a Comment

Judul          : A Thousand Splendid Suns
Penulis        : Khaled Hosseini
Bahasa        : Indonesia
Penterjemah : Berliani M Nugrahani
Tebal          : 510 halaman
Penerbit      : Qanita, 2010
Skor           : ****

Sinopsis:

Yang diketahui oleh Mariam kecil hanyalah kenyataan bahwa ia tinggal hanya berdua saja dengan ibunya di tempat terpencil dan bahwa ayahnya yang dia panggil Jalil hanya datang sekali seminggu pada hari Kamis dan memberikan berbagai kebahagiaan untuknya. Sampai suatu ketika dia mengetahui bahwa dia adalah harami-anak haram dari hubungan tanpa pernikahan ayah-ibunya dan kenyataan bahwa dia adalah suatu aib bagi Jalil, yang merupakan orang terpandang di Kota Herat.

Ketika berumur 13 tahun dan setelah ibunya meninggal karena bunuh diri, Mariam tinggal di rumah besar bersama Jalil dan keluarga resmi Jalil yang tidak terlalu menerima keberadaannya dan harus rela ketika akhirnya dia dipaksa menikah dengan seorang pria dari Kabul yang lebih tua darinya. Akhirnya dia pindah ke Kabul dan memulai kehidupan rumah tangganya yang kemudian dipenuhi dengan intimidasi dan perlakuan kasar dari sang suami karena kenyataan bahwa Mariam tidak bisa memberikan keturunan anak laki-laki. Dunianya akan selalu dipenuhi ketakutan dan kehampaan sampai kemudian Laila, gadis yang lebih muda darinya hampir 20 tahun menjadi istri kedua suaminya.

Laila adalah seorang gadis yang sejak kecil dikenal pintar dan memiliki keinginan yang kuat untuk belajar, didukung pula oleh ayahnya yang mencintai ilmu. Sejak kecil Laila sudah jatuh cinta dengan Tariq yang berumur 2 tahun lebih tua darinya, teman mainnya. Ketika berumur remaja mereka menjadi sepasang muda-mudi yang saling jatuh cinta di tengah kondisi masyarakat yang kacau balau karena peperangan. Takdir pahitpun harus mereka terima ketika Tariq terpaksa harus mengungsi sedangkan Laila harus tetap tinggal di Kabul bersama orang tuanya. Mereka-pun berpisah.


Menghadapi kenyataan bahwa orang tuanya meninggal karena terkena rudal yang salah sasaran, dan mendapat kabar kematian Tariq, dia menyadari bahwa sekarang dia hanya sebatang kara, maka ketika Rasheed, suami Mariam melamarnya maka dia langsung mengatakan persetujuannya. Bukan tanpa alasan Laila menyetujui poligami, namun kondisinya memang saat ini membutuhkan perlindungan dan tempat tinggal, dan di sinilah tempatnya. Lalu dimulailah kehidupan dua orang wanita Afganistan yang penuh dengan perjuangan keras melawan ketakutan, emosi, dan kenyataan pahit kehidupan yang harus dilalui dengan penuh harapan dan keyakinan akan suatu masa depan yang lebih baik.

Pendapat saya:

Berlatar Herat dan Kabul, dua kota di Afghanistan-negeri yang selama 30 tahun didera oleh peperangan tiada akhir. Kisah Mariam dan Laila menjadi gambaran perjuangan berat dan panjang perempuan Afghanistan untuk melawan semua kepahitan hidup yang harus dijalani dengan penuh kesabaran dan keyakinan.

Melalui Mariam kita akan melihat jiwa polos kanak-kanak yang hanya mengerti tentang cinta dan kasih sayang sebuah keluarga yang menjadi impiannya. Dan jungkir balik pemikirannya ketika dia mengetahui bahwa ternyata impiannya tidak akan pernah terwujud karena suatu alasan. Pemikiran Mariam yang sangat sederhana dan polos inilah yang membuatnya menjadi wanita tangguh dan sabar sampai kemudian dia meninggal.

Sedangkan dari Laila kita dapat melihat indahnya persahabatan dan cinta sepasang kanak-kanak yang terjalin hingga masa remaja. Bagaimana semangat Laila untuk selalu belajar  dan menjadi kebanggaan ayahnya. Dan bagaimana dia menghadapi kenyataan hidup yang keras.

Hubungan antara Mariam dan Laila dalam suatu rumah tangga dengan satu suami (poligami) menjadi kisah perseteruan pada awalnya dan berkembang menjadi persahabatan dan persaudaraan di akhirnya. Dengan bahasa yang sangat memukau, penulis telah berhasil menyihir pembaca, termasuk saya untuk tetap bertahan halaman demi halaman untuk mengikuti kehidupan dua wanita luar biasa ini. Latar belakang yang digambarkan penulis pun sangat terasa hingga saya bisa membayangkan seperti apa kota Herat dan Kabul meskipun tidak pernah mengunjunginya.

Seperti The Kite Runner-karya sebelumnya yang menjadi hits di seluruh dunia, maka buku ini juga menawarkan pesona yang tak kalah menariknya. Sebuah kisah yang wajib dibaca dan lihatlah sisi lain dunia.

0 komentar:

Posting Komentar