(Baca sebelumnya : Paguyuban Petani Al-Barokah dan Beras Organik Kelas 1)
Siapa saja pembeli/ konsumen beras organik Al Barokah?
Konsumen dalam uraian ini aku definisikan sebagai pembeli beras Al Barokah. )Pembeli bisa berarti mereka membeli untuk kepentingan konsumsi sendiri ataupun untuk dijual kembali. Jadi konsumen di sini siapa saja yang membeli beras organik Al Barokah.
Konsumen beras Al Barokah, menurut lokasinya seperti dijelaskan sebelumnya dapat dibedakan jadi 2 (di kota dan desa sekitar). Kesamaannya yaitu tingkat ekonomi dan pendidikan.
Konsumen berdasarkan satuannya:
- Konsumen perorangan/ keluarga: konsumen yang membeli untuk konsumsi sendiri/ keluarga
- Konsumen instansi: konsumen berbentuk instansi untuk konsumsi yang lebih banyak/ tidak perorangan, misalnya Rumah Sakit dan koperasi dinas, perusahaan ritel.
Konsumen berdasarkan motifnya:
- Konsumen beras untuk konsumsi biasa. Konsumen ini membeli beras sehat karena mengetahui manfaatnya untuk kesehatan dan rasa yang enak. Konsumen ini bisa saja beralih ke beras konvensional tapi tetap memilih beras organik.
- Konsumen beras untuk alasan kesehatan. Konsumen yang membeli beras organik karena menderita gangguan kesehatan tertentu, misalnya penderita diabetes. Konsumen jenis ini bisa dikatakan terpaksa mengkonsumsi beras organik karena sudah dilarang mengkonsumsi jenis lain dengan alasan kesehatan.
- Konsumen distributor. Konsumen jenis ini berlaku sebagai distributor. Mereka membeli beras untuk kemudian dijual lagi kepada konsumen lain.
Perlu diingat bahwa petani penghasil juga mengkonsumsi berasnya sendiri, jadi bisa saja digolongkan sebagai konsumen. Tapi berdasarkan definisi yang kubuat sendiri yaitu konsumen adalah pembeli maka tidak masuk. J
Kerjasama dengan Paguyuban Tani lain
Paguyuban Al Barokah tergabung dengan 35 paguyuban petani lain di Jawa Tengah di SPPQT yang terbentuk tahun 1999. Kerjasama ini menguatkan ikatan para petani di Jateng dalam wadah organisasi yang solid.
Manfaat dari pertemanan dan jaringan ini adalah salah satunya (seperti disebut di sebelumnya) adalah dapat membantu menyediakan stok beras organik jika pasokan terbatas. Pertemanan ini juga dapat memberikan informasi jika ada peluang pasar atau informasi penting lainnya.
Harga Beras Organik Al Barokah 2014
Tabel perbandingan harga per varietas
No | Varietas beras | Harga jual (Rp) |
1 | Menthik Wangi Super | 12.000 |
2 | Pandan Wangi | 11.500 |
3 | Beras Hitam Arang | 22.500 |
4 | Beras Merah Cempo Saodah | 13.000 |
5 | Beras Merah Anoman | 13.000 |
6 | Beras Merah Putih | 13.000 |
7 | Beras Merba | 13.000 |
8 | Beras Wangi Melati | 11.500 |
Kendala pertanian: Hama Tikus
Dalam 2-3 tahun terakhir ini, wilayah pertanian di Ketapang dan Kaliwungu diserang oleh hama tikus. Hama tikus ini merusak sawah-sawah bahkan sampai menyebabkan gagal panen. Kerusakan yang ditanggung oleh petani konvensional lebih tinggi dibanding petani organik. Jika petani biasa bisa gagal panen, maka petani organik hanya akan menderita kerugian sampai 20-30%.
Bagaimana mengatasi hama tikus ini? Burung Phyto Alba adalah musuh alami tikus sawah. Paguyuban petani mengatasi serangan hama tikus dengan membuat rumah burung di tengah-tengah sawah. Dibuat pula Perdes yang mengatur larangan mengganggu burung itu. Sampai saat ini, cara itu cukup berhasil mengurangi kerusakan yang disebabkan tikus sawah.
Konsumen berbicara tentang Beras Organik
Bu Astuti , seorang pelanggan tetap beras organik Al Barokah menceritakan pengalamannya mengkonsumsi beras organik. Bu Asih bekerja di Dinas Pendidikan Kab. Semarang. Awalnya Bu Asih mengetahui produk beras organik dari bazaar pertanian. Bu Astuti membeli produk beras Al Barokah dan merasakan jika beras yang dikonsumsinya rasanya enak dan lebih pulen. Jenis beras yang waktu itu dibeli adalah jenis menthik wangi. Ketika mengetahui bahwa produksi beras organik Al Barokah dekat dengan tempat tinggalnya, maka sejak saat itu Bu Astuti dan keluarganya rutin menjadi pelanggan beras organik Al Barokah.
Kelebihan beras organik seperti yang disampaikan oleh Bu Astuti adalah:
- Rasanya lebih enak dan pulen
- Cepat kenyang jadi tidak perlu makan terlalu banyak
- Tahan lama dan tidak cepat basi. Beras merah bisa tahan 2 hari tanpa basi
- Baik untuk kesehatan. Kakek Bu Asih yang menderita asam urat, tidak pernah kambuh sakit lagi setelah mengkonsumsi beras merah organik.
Harga beras organik memang lebih mahal dari beras konvensional, tapi Bu Astuti harga itu cukup pantas mengingat kualitas beras yang tinggi dan manfaatnya yang besar bagi kesehatan dan juga untuk kelestarian lingkungan. Perbedaan harga itu dinilai wajar. Tapi sayangnya pemikiran seperti Bu Astuti belum banyak dimiliki oleh tetangga-tetangganya. Ketika aku tanyakan siapa tetangga sekitar yang mengkonsumsi beras Al Barokah, Bu Astuti tidak tahu dan tidak yakin jika tetangganya juga membeli beras organik Al Barokah. Alasan yang sama: harga yang mahal.
Beras yang biasa dibeli oleh Bu Asih adalah jenis menthik wangi dan beras merah atau beras hitam. Untuk masak sehari-hari, bu Asih mencampur beras putih dengan beras merah atau beras hitam. Anak-anak Bu Asih tidak menyukai warna beras yang terlalu gelap sehingga beras harus dicampur.
Ibu Nurul adalah saudara dari Pak Mustofa. Pak Mustofa mengenalkan beras organik pada keluarganya. Pada awal mencoba, Ibu Nurul langsung merasakan enaknya beras organik. Rasa enak inilah yang memotifasi Ibu Nurul untuk tetap menjadi pelanggan beras organik.
Selama ini Ibu Nurul tidak pernah kesulitan untuk mendapatkan pesanan berasnya. Kualitas beras organik Al Barokah tidak diragukan oleh Bu Nurul. Ibu ini termasuk sangat memperhatikan konsumsi pangan keluarganya. Dia tidak pernah memasak ayam negeri, telor ayam negeri, dan tidak menggunakan MSG untuk masakannya. Dengan umurnya yang menjelang 50 tahun, dia harus berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan. Satu hal yang sulit dihentikannya adalah kebiasaan makan gorengan. J (saya juga)
Sertifikasi beras organik Al Barokah membuat Ibu Nurul semakin yakin kualitas beras Al Barokah. Namun demikian, Bu Nurul tetap percaya meskipun tidak ada sertifikasi itu. ‘Rasa tak pernah bohong’, katanya. Bu Nurul sendiri adalah orang yang peka terhadap makanan tidak sehat. Sekali dia makan sembarangan, biasanya akan terjadi gangguan kesehatan. Dia juga kenal baik dengan Pak Mus, sehingga sepenuhnya percaya dengannya.
---
Jadi begitulah sekilas tentang beras organik Al-Barokah dan para pembelinya. Jika manfaat yang didapatkan sangat besar, kenapa tidak kita juga ikut menngkonsumsi beras sehat hasil produksi petani kita sendiri? Mengkonsumsi beras organik dari petani sendiri sama dengan mendukung para petani di negeri ini, negeri yang katanya 'agraris' ini.
Yuk mengkonsumsi beras organik.
0 komentar:
Posting Komentar