Robinson Crusoe by Daniel Defoe

// // 4 comments

Judul     : Robinson Crusoe
Penulis   : Daniel Defoe
Bahasa   : Indonesia (penterjemah:)
Halaman : 512 hlm
Penerbit  : Elex Media Computindo 2010

Sinopsis:
Robinson Crusoe adalah seseorang yang dilahirkan dalam keluarga kaya yang berkecukupan di Inggris. Sejak muda Robinson memiliki keinginan kuat untuk melaut. Kehidupannya yang mapan dan nyaman tak mengurungkan niatnya untuk menjalani hidup yang berpetualang di lautan. Berlayar merupakan dambaannya. Meskipun kehidupan laut sangat keras dan kejam, namun akhirnya Robinson tetap melakukan niatnya dan memulai petualangannya menjelajah lautan. Pernah suatu kali kapal yang dinaikinya dihantam ombak, namun ia berhasil selamat.

Suatu saat ketika berlayar yang kesekian kali, kapal yang dinaiki Robinson Crusoe terhantam badai dan karam di perairan dangkal dekat sebuah pulau asing yang tak berpenghuni. Semua awak kapal tewas dan hanya Robinson Crusoe yang selamat. Dengan sekuat tenaga, Robinson berenang berusaha mencapai pulau itu dan berhasil tiba di sana, di pulau yang tidak pernah dihuni manusia sebelumnya. Petualangan Robinson bertahan hidup sendirian di pulau tak berpenghuni pun dimulai.


Pada hari-hari awal, perjuangan bertahan hidup Robinson sangat sulit. Robinson harus membiasakan diri dengan kondisi alam sekitarnya, berbagai hewan-hewan yang hidup di  hutan di pulau itu, dan bagaimana ia mencari makan dan membuat tempat berteduh. Tak lupa ia selalu mencatat kesehariannya dalam sebuah buku catatan. Robinson harus bertahan hidup di pulau asing itu selama 28 tahun.

Suatu ketika, Robinson melihat ada beberapa orang suku pribumi yang tinggal di Pulau seberang mendatangi pulaunya. Mereka adalah suku kanibal yang datang ke pulau itu untuk menyantap korbannya. Robinson berhasil menyelamatkan seorang korban dan mengusir para kanibal itu. Orang yang diselamatkan itu akhirnya tinggal bersama dengan Robinson, dan dinamai ‘Friday’. Robinson mengajari Friday bahasa Inggris dan keterampilan-keterampilan lain untuk bertahan di pulau itu. Friday sangat mengagungkan Robinson dan memanggil robinson dengan sebutan ‘Tuan’.

Kehidupan Robinson dan Friday di pulau itu pun berlangsung dengan damai, sampai kemudian muncul orang-orang yang mendatangi pulau itu. Berbagai hal terjadi sampai kemudian Robinson meninggalkan pulau itu dan kembali ke Inggris. Pulau yang dulu pernah ditinggali Robinson-pun telah menjadi bagian dari koloni Kerajaan Inggris dan sudah berpenghuni.


Pendapat saya:
Robinson Crusoe merupakan cerita klasik yang sangat populer sejak pertama kali cerita itu diterbitkan bahkan sampai saat ini. Cerita tentang bagaimana seseorang bertahan sendirian di pulau tak berpenghuni merupakan kisah sepanjang masa seorang petualang. Mereka yang memiliki jiwa petualangan pasti akan sangat tertarik dengan cerita ini. Bagaimana Robinson Crusoe melalui hari-harinya di Pulau tak berpenghuni tersebut selama bertahun-tahun diceritakan dengan cukup detail di buku ini.

Kisah pertemuan Robinson Crusoe dengan Friday menunjukkan sisi lain dari cerita petualangan ini, yaitu penggambaran dominasi Eropa (khususnya Inggris) terhadap suku-suku bangsa lain. Kisah ini memperlihatkan sudut pandang penulis yang orang Inggris terhadap suku-suku bangsa lain yang dianggap masih terbelakang dan tidak tersentuh peradaban.

Namun yang menjadi kekurangan buku ini dalam versi bahasa Indonesia adalah penterjemahannya yang sangat buruk, meskipun sampul buku ini sangat menawan. Saya sebagai pembaca sangat kecewa dengan hasil terjemahan dalam buku ini. Banyak kalimat-kalimat penting yang bahkan dalam konteks bahasa Indonesiapun sepertinya sangat tidak baik. Deskripsi bagaimana Robinson Crusoe melakukan survival, membuat shelter, mencari makanan, dan  menciptakan berbagai peralatan untuk keperluan hidupnya, diterjemahkan dalam buku ini dalam bahasa yang sulit dipahami. Sulit dipahami karena kalimat-kalimat yang terlalu panjang dan penyusunan kata-kata yang kurang baik. Bahkan saya juga menemui beberapa kesalahan  pengetikan, misalnya kata ‘pantai’ tertulis ‘pantau’. Saya berpikir mungkinkah buku ini tidak melalui tahap editing? Sungguh hal-hal ini sangat disayangkan.

Terlepas dari penterjemahan yang mengecewakan itu, kisah Robinson Crusoe sendiri merupakan cerita yang wajib dibaca oleh mereka yang menyukai petualangan. Semoga saja pihak penerbit versi Bahasa Indonesia dapat memperbaikinya. 

4 komentar: Leave Your Comments

  1. saya baca bukunya sewaktu saya masih SMP.... tolong dong carikan saya lgi cerita lengkapnya mau baca lagi klo ada part II krn robinson yg saya ingat berhasil sampai ke kotanya sama friday.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Agus, sy juga tidak tahu jika ada bagian 2-nya. Saya membaca buku yang kisah ini saja. Mungkin malah kalau bisa mendapat informasi, sy juga mau dibagi karena kisah Robinson Crusoe ini sangatlah menarik.

      Hapus
  2. Apakah novel tersebut menyangkut dengan pelajaran ekonomi (maaf tanyanya agak aneh soalnya ada tugas resume dari dosen mengenai novel tsb)

    BalasHapus
  3. saya membacanya versi anak anak penuh dengan gambar dulu saat saya baru bisa membaca di kelas saatu SD tahun 1977/1978 an. punya saudara misan. badan saya jadi panas dingin membaca kisah yang untuk ukuran anak-anak terlalu berat. Tapi tidak apa, sekarang jadi bisa bernostalgia....

    BalasHapus