PAGI Yang Melupakanku

// // Leave a Comment
Ketika aku tak lagi sempat menyapa pagi
Akankah pagi merindukanku?
mungkinkah sinar timur itu menungguku?
selimut kabut yang tebal itu masihkah mendambakanku?

sepertinya tidak,
karena siang yang kutemui bercerita
bahwa langit timur masih bersinar emas
kabut masih tebaldan perlahan menipis dengan anggunnya
pagi masih secantik saat aku mengenalnya

kupikir dia akan muram tanpa hadirku menyambutnya

aku merindukan pagi
aku ingin bercinta lagi dengan pagi

saat dingin berjumpa hangat
saat gelap berjumpa terang
saat sunyi bertemu ramai
saat mati bertemu hidup

saat aku melihat diriku sendiri, hidup dan cantik
di tengah buaian pagi yang begitu tulus

tapi sayang
Buaian lelap kematian malam sulit melepaskanku
masih dengan mimpi,
bahkan kekosongan


(catatan ketika aku terlalu sering bangun siang)

0 komentar:

Posting Komentar