5 Hal Kenapa 'The Greatest Queen Seon Deok' patut ditonton ulang.

// // Leave a Comment
Lady Mishil dan Queen Seon Deok (img source: here)

Minggu-minggu kemarin aku nonton lagi drama kolosal Korea yang paling kusukai, yaitu 'The Greatest Queen Seon Deok' aka 'Seon Deok Yeo wang'. Meskipun rasa-rasanya buang waktu untuk nonton 62 episode yang rata-rata per-episodenya 1 jam, tapi tetap saja persaingan antara dua perempuan hebat di sejarah Korea ini masih sangat memukau. Nonton ulang pun tidak rugi, kamu bisa terkesan lagi, jengkel, marah, mewek, nangis lagi dan lagi. 

(Aku tidak akan membahas semua kisahnya karena sangatlah panjang. Bagi yang mau lihat informasinya  ke sini saja, review yang lumayan bagus di sini atau sini.)

Lalu apa sebenarnya yang paling menarik dari drama ini? Menurut pendapatku pribadi adalah sbb:

1. Ceritanya sungguh luar biasa dan konon ini adalah kisah nyata. Queen Seon Deok adalah ratu pertama di sejarah Korea. Bukan ratu karena istri raja, tapi ratu sebagai penguasa. Aku paling suka cerita-cerita wonder-woman seperti ini. Karena kebetulan aku juga perempuan dan masih bermimpi pula untuk menjadi wonder-woman.

2. Lady Mishil yang diperankan oleh Go Hyun Jung sangat memberikan kesan yang sangat mendalam. Aktingnya sungguh luar biasa. Bisa jadi Lady Mishil adalah tokoh antagonis wanita paling hebat dalam sejarah drama di Korea. Wanita cantik, jenius, dan ambisius yang menawan kekuasaan negara. Para lelaki semua bertekuk lutut di hadapannya. Sungguh senang rasanya melihat Lady Mishil selalu duduk di pucuk pimpinan kelompoknya yang hampir semuanya laki-laki. Bahkan kaisarpun takut sama dia. Wow, keren banget deh pokoknya.

3. Pertarungan antara dua perempuan penguasa yang sangat epic. Di salah satu adegan, Lady Mishil dan Deok Man (aka Queen Seon Deok) bernegosiasi di suatu tempat pertemuan. Kedua perempuan ini duduk di bawah gazebo di tengah-tengah padang luas sembari dijaga para pengawalnya. Hanya mereka berdua perempuan di tempat itu, dan merekalah pemimpinnya. Wow lagi deh! Gila, keren banget! Saking kerennya aku sampai merinding. Jika mau, perempuan itu sebenarnya sangatlah kuat. Setuju kan. Hehehe... (Aih, bahaya nih. Tiba-tiba aku ngimpi jadi presiden. Wkwkwkwk)

4. Bidam aka Kim Nam Gil is so hot, sexy, handsome, and emotional. Aku masih ingat dulu pertama kali melihat karakter Bidam, aku langsung bergumam, "Akhirnya, setelah lebih dari 20 episode, muncul juga tokoh yang ganteng!". Ya ya ya, Bidam sungguhlah sangat rupawan. Meskipun pertama kali muncul dalam pakaian gembel, tetap sama ganteng. Dan sebenarnya bukan hanya gantengnya yang membuatku jatuh cinta. Aktingnya itu lho! Sumpah, sungguh sangat membuat emosi jiwa. Kim Nam Gil jago banget memerankan karakter ini. Bidam yang naif, lugu, dan sadis sangat baik diperankannya. I love Bidam.

Goergeus Bidam (Img source: here)

5. (Not) Happy Ending Love story. Adegan terakhir Bidam selalu menghantuiku. Why? Why? Kenapa dan Kenapa? Sedih banget rasanya. Bahkan di kedua kalinya aku menontonnya, aku masih berlinang air mata. Sedih benar rasanya. Bidam mati mengenaskan, tapi paling tidak dia tahu kebenarannya dan dia mati di depan gadis yang dicintainya. Lalu Deok Man? Aduh, ketika dia jatuh pingsan tak lama setelah Bidam mati sungguh menyayat hati. Mereka saling melihat meskipun hanya sebatas tatap kosong Bidam yang sudah tak bernyawa. Setelah 3 hari pingsan, Deok Man pun menyusul Bidam meninggalkan dunia ini. Sungguh tragis kan. Yah, paling tidak mereka pergi di waktu yang hampir bersamaan. Kisah-kisah tragis romantis biasanya tak jauh dari seputaran, 'Jika tak bisa hidup bersama, lebih baik mati bersama'. Hiks hiks hiks. Kira-kira seperti itulah. Sedih tapi tetap saja romantis. (Jadi ingat kisah Bi Cheon Moo. Mirip)


Sudah ah,
Cuman sedikit tulisan untuk mengenang kisah Queen Seon Deok yang sungguh luar biasa. Masih sedih gara-gara Bidam mati...

0 komentar:

Posting Komentar