Tips Belajar Bahasa Inggris versi Nonet :)

// // Leave a Comment
Beberapa hari yang lalu ada seorang kawan yang nanya, "Gimana sih tips untuk bisa berbahasa Inggris baik speaking, listening, reading dan writing?". Pertanyaan tersebut jadi memicuku untuk mencari tahu, bagaimana sebaiknya belajar bahasa asing ini. Dan berbekal dari pengalamanku yang masihlah sangat sedikit, aku mencoba menulis beberapa tips untuk belajar Bahasa Inggris.
Simak ya. Silakan modifikasi ataupun ditambahkan sendiri.

1. KUASAI GRAMMAR!

Yang pertama harus dilakukan adalah menguasai grammar/ tata bahasa. Ini penting banget. Ga perlu juga harus bisa menguasai semuanya, tapi yang dasar-dasar dan penting harus dikuasai, misalnya tenses dasar. (Dulu kupikir jalur grammar dan speaking beda, tapi ternyata setelah kupraktekkan sendiri, grammar itu menjadi dasar penting untuk semuanya. Kuasai grammar dan kamu akan bisa semuanya!). Hehehe.. Percuma jago jago ngomong kalo salah semua, ya kalo cuman diketawain, kalo salah paham kan bisa bahaya. Iya kan?


2. LISTENING: DENGERIN NATIVE! (Hati-hati AKSEN)

Kalo mau melatih listening ya cara paling gampang dengerin orang bule ngomong. Kita memang harus ngakali gimana caranya belajar listening/speaking yang baik karena gak punya guru native. Kalo aku sih sering-sering nonton film dan dengerin lagu aja, tapi tanpa subtitle (kalau pake sub yang English). Awalnya susah tapi lama-lama juga biasa. Biasain kuping denger lidah bule. Yang perlu diperhatikan juga adalah aksen, antara Amrik, British, dan Ausie ternyata beda banget. Aku punya teman dari Australia di Portland dan hari-hari pertama ngobrol sama dia susah banget ngerti dia.


3. SPEAKING TIPS: Confidence, Speak it out loud!

Speaking. Nah ini nih yg aku jg masih belajar. Biasanya hambatan utama adalah masalah pede (percaya diri). Aku juga masih gak pede-an. Kalau sudah gak pede biasanya ngomongnya pelan banget. Hehehe. Gimana ngakalin? Kalo kata mentorku di Pare, biasakan baca teks Inggris keras dan lantang. Cuek aja tetangga dengerin, yg penting baca terus. Di samping ngelatih pede dan ngilangin malu, juga bisa ngebiasain lidah biar gak belibet. Coba deh.
Pas baca pertama kali, gak ngerti juga gak papa yang penting kenceng dulu. Coba cek, berapa persen kamu ngerti yang kamu baca. Habis itu baru baca serius dan pahami. Sekalian latihan ngilangin alergi baca buku asing kan. :)

Untuk masalah pronounciation/ pelafalan kamu bisa minta bantuan teman yang lebih jago. Tapi bisa juga sendiri, misalnya kamu rekam suara kamu dan dengerin deh. Kadang kita bisa terkejut denger suara sendiri. Kalo ada yang aneh pasti kita tahu kok. Kalo ada kata yg kamu ragu, coba tanya gugel voice, kalo doi ngerti berarti bener. (Dulu aku sama anak kosan debat cara ngucapin 'heir', ada yang bilang bacanya -heir- pdhl setahuku dibaca -eir-, h-nya ilang . Cek gugel bareng, pas temenku yang ngomong eh yang keluar rambut. Hahaha.. lucu deh)

Speaking terkait erat dgn listening. Ibaratnya gimana mau ngomong kalau kita gak ngerti apa yang lawan bicara omongin. Jadi harus paralel.

4. WRITING: Keep writing, keep translating.

Writing. Ini katanya adalah skill paling tinggi dalam berbahasa. Kamu setuju? Aku sendiri merasa lebih sulit speaking daripada writing, tapi aku setuju jika menulis itu adalah tahap akhir. Ini sama di mana-mana, kalau mau jago nulis ya sering latihan nulis. Jika kamu sudah sering menulis, ini akan lebih mudah. Sekarang saatnya mulai nulis Inggris. Ingat, karena ini tahap akhir maka yang tahap awal harus lulus dulu. Gak ada ceritanya orang bisa nulis tapi gak ngerti ngerti grammar. Jadi sih tapi pasti 'wagu' (kalau gak ngerti tanya yg Jawa apa artinya) atau kalau tidak ya pakai jasa translator, meski kuakui sekarang gugel translate sudah sangat pintar meskipun kadang masih suka ngasal. :)

Sebelum nulis coba berlatih translate. Sampai sekarang aku masih belum berani nulis langsung artikel Inggris. Aku tulis Indonesia dulu baru aku terjemahkan. Kenapa? Nah ini nih. Ibaratnya dalam penelitian itu adalah kontrol. Karena kadang apa yang kita maksud dan yang kita tuliskan bisa berlainan maknanya. Adanya teks asli dalam bahasa Indonesia akan memudahkan kita untuk mengecek kembali.



Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Writing

Ada beberapa hal yg perlu diperhatikan dalam menulis (translate) bahasa asing ini. Beberapa hal yg kudapat dari guruku (Mr. Andre di Elfast):
- Bahasa Indonesia itu tipenya one for all, satu untuk semua dan strukturnya tidak rapi.
 Hati-hati jgn terjebak. Terjemahan langsung dari 2 bahasa ini tak sampai separuh. Maksudnya:
Saya makan - I eat
Saya minum - I drink
Terjemahan plek, sama persis dan simetris. Coba bandingkan
Kejahatan yang membabi buta - (bukan 'blind pig crime' kan? Hahaha)--> brutal crime
Merakyat - bisa diartikan down to earth
KDRT - Domestic violence.
dll.
Banyak. Biasakan dengan ungkapan-ungkapan ini. Idiom juga perlu juga sih diketahui, tapi menurutku ini tidaklah saklek.Yang paling penting adalah tahu bagaimana pola bahasa yang mereka gunakan yang tentunya akan beda dengan Bahasa Indonesia. Makanya grammar menjadi fondasi yang sangat penting di sini.

- Ada yg namanya pilihan kata, ini sangat susah. Aku jg belum bisa. Ini terkait dengan kata apa dipakai untuk apa, misalnya kata dalam bidang ekonomi, hukum, dll. Bahkan ada kamusnya sendiri (kamus BBi). Tapi jangan khawatir, bagi orang bule sendiri ini juga susah kok. Bisa diakali, yaitu dengan menulis makna umum. Nulis pakai bahasa yang umum dan tidak njelimet. Katanya mahasiswa2 kita di luar negeri juga nulis pakai bahasa umum. Yang penting grammar benar dan maknanya jelas.

Wah, kayaknya kebanyakan yah. Jadi semangat nih kalo ada yang nanya gini.

Semangat terus belajar Bahasa Inggris dan siap Go Internasional!
Seperti aku. Hehehe...


International Educator Institute 2014 at Trillium Lake, Oregon, USA
Yang baju kuning siapa yang punya? Hehehehe... 


0 komentar:

Posting Komentar