Title: Tokyo Bandwagon - Shitamachi Daikazoku MonogatariGenre: Family, mystery, romanceEpisodes: 10Broadcast time: October - December 2013Theme song: Sayonara☆SArigato by Hottake BANDSearchlight by SALTMODERATECastKamenashi Kazuya as Hotta AoTabe Mikako as Makino SuzumiMimura as Hotta AikoKaneko Nobuaki as Hotta KonTaira Airi as Hotta AmiOzawa Runa as Hotta KayoKimino Yuma as Hotta KentoJonathan Sherr as MaddockInohara Yoshihiko as Fujishima NaoyaHiraizumi Sei as Hotta KanichiTamaki Koji as Hotta Ganato
Tokyo Bandwagon
adalah dorama yang penuh dengan cinta dan menghangatkan jiwa. Dorama yang
diangkat dari novel karya Shoji Yukiya ini mampu membuatku menangis terharu
dengan kisahnya yang sederhana namun penuh makna.
Sinopsis
Tokyo Bandwagon
adalah rumah sekaligus toko buku antik di Shitamachi Tokyo yang dikelola oleh keluarga Hotta
selama 4 generasi. Sang kakek, Hotta Kanichi adalah pengelola Tokyo Bandwagon
sekaligus pemimpin keluarga. Anak satu-satunya, Hotta Ganato adalah musisi rock
kawakan yang memiliki 3 orang anak, yaitu: Aiko sang pelukis yang juga seorang
single mother, Kon sang penulis, dan Ao anak termuda yang digadang sebagai
pewaris Tokyo Bandwagon. Tinggal juga Hotta Ami - istri Kon dan 2 orang cicit Kanichi yaitu Kayo (anak Aiko)
dan Kento (anak Kon - Ami). Bersama pula sang nenek, Hotta Sachi yang meskipun
sudah meninggal tapi masih bersama keluarga besar ini.
Banyak hal unik dan
menarik yang terjadi di keluarga besar ini, misalnya saja tiba-tiba muncul dan
hilangnya buku di sana, kemunculan Misuzu Suzumi yang menyimpan banyak misteri, dan masih
banyak lagi. Apapun masalahnya pasti
bisa diselesaikan dengan cinta. Sang musisi rocker , Ganato selalu mengatakan,
"Rabu da ne." - inilah cinta.
Bagaimana keluarga
besar ini menjalani kehidupan sehari-harinya? Bersama mendiang sang nenek Hotta
Sachi, kamu akan diajak menyelami lebih jauh keluarga Hotta. Silakan nonton sendiri ya dan aku jamin kamu
bakal terharu melihat betapa indahnya cinta di Tokyo Bandwagon.
Tokyo Bandwagon |
Menguliti Dorama
Bagaimana ya
memulainya? Ehm, yang jelas aku suka dorama ini.
Meski dengan alur
yang lambat dan datar di awal-awal, tapi dorama ini menceritakan kisah yang
sungguh menarik. Jadi, saranku adalah nonton Tokyo Bandwagon jangan di-marathon
tapi satu per satu saja. Nonton per episode akan lebih membuat kamu meresapi
kisah yang dalam dan lebih terhanyut di
dalamnya. Itu juga yang aku lakukan.
Mari kita kupas
dorama ini.
Ide
cerita
Bagus banget! Shoji
Yukiya patut diacungi jempol. Kisah ini memadukan antara cerita misteri,
romansa, famili, dan drama secara apik dan halus. Perpaduan antara rumah kuno,
toko buku antik, cafe dan keluarga besar lintas generasi yang tinggal bersama
menurutku sangat indah. Pada awalnya, keluarga Hotta terlihat seperti keluarga
besar yang biasa saja tapi kemudian muncul satu persatu kisah-kisah menarik
dari masing-masing anggota keluarga Hotta. Pemilihan tokoh nenek yang sudah meninggal sebagai narator cerita
sekaligus menambah kesan kuatnya ikatan keluarga ini.
Alur
Lambat sekali.
Biasanya aku kurang suka cerita drama yang beralur lambat tapi tidak untuk
Tokyo Bandwagon. Memang pada awalnya aku sempat bosan di episode awal saking
lambatnya. Dengan sabar aku mengikuti
cerita keluarga Hotta yang ternyata semakin penuh dengan kejutan. Lambatnya
alur malah membuat setiap kejadian di dorama ini semakin terasa alami. Jadi
kalau mau nonton dorama ini harus sabar ya. :)
Tokoh
dan pemeran
Semua karakter di
keluarga Hotta tergambar dengan apik oleh para pemerannya. Tokoh paling penting
menurutku adalah Hotta Ganato yang diperankan oleh Tamaki Koji. Sebagai roker
kawakan, Ganato selalu membawa keceriaan pada semua orang. Meski cenderung bersifat
'seenaknya', Ganato selalu ingin menyebarkan cinta dan kebahagiaan. Salah satu
ucapan yang menjadi ciri khasnya adalah "Rabu da ne." yang juga
menjadi semacam jargon di Tokyo Bandwagon.
Tamaki Koji as Hotta Ganato (img source: here) |
Kamenashi Kazuya as Hotta Ao (img source: here) |
Hotta Ao yang
diperankan Kamenashi Kazuya adalah karakter penting juga. Meskipun Ao sering
bertengkar dengan Ganato tapi sesungguhnya sifat keduanya sangat mirip dan
mereka juga saling mencintai satu sama lain. Begitu juga dengan saudara-saudara
Ao yaitu Aiko (Mimura) dan Kon (Kaneko Nobuaki). Seluruh anggota keluarga Hotta
adalah karakter yang menarik. Tokoh pendukung cerita misalnya Maddock dan
Fujishima, pelanggan sekaligus penggemar Aiko juga sangat memeriahkan suasana
di Tokyo Bandwagon.
Kredit lebih
kuberikan untuk sang nenek Hotta Sachi yang meskipun muncul hanya lewat suara
tapi rasanya 'dapet' banget. Suara nenek Sachi sangat pas untuk mengantarkan
penonton menikmati kisah di Tokyo Bandwagon.
Setting/Latar
Tokyo Bandwagon
membawaku berkeliling di sekitar Shitamachi sekaligus membuatku rindu untuk
mengunjungi kembali Tokyo. (Ah, kapan lagi ya
bisa ke sana?...hehehehe) Gang-gang perumahan, taman-taman kota, dan
juga tempat perbelanjaan di Shitamachi benar-benar terasa sangat 'Jepang'.
Rumah keluarga Hotta juga bagus. Rumah tua yang telah ditinggali selama 4
generasi dengan arsitektur kuno sungguh sangat sesuai dengan imaji Tokyo
Bandwagon sebagai toko buku antik.
Jalan-jalan di Shitamachi :) (Img source: here) |
Lagu Tema
Ada dua lagu tema
utama, yaitu: Sayonara arigatou yang dibawakan oleh Hotta band dan Searchlight oleh Saltmoderate. Kedua lagu itu
bagus namun yang paling bagus menurutku adalah lagu pembuka yaitu Sayonara
arigatou. Lirik dan melodinya pas. Coba kamu dengarkan dan resapi. Apalagi di
episode terakhir saat Ganato menyanyikannya, wuihh,... Sampai menangis aku
dibuatnya. "Tertawalah, meskipun kita berpisah kita akan tetap bersama.
Selamat tinggal dan terimakasih.", liriknya. Seperti juga keluarga,
meskipun pada akhirnya harus terpisah tapi tetap cinta yang ada tak pernah
padam. Nyanyi yuk bareng Om Tamaki Koji dan Kame-kun.
Banyak hal
sebenarnya yang ingin kutuliskan untuk review Tokyo Bandwagon tapi entah kenapa
rasanya sulit terungkap. Ya, seperti juga cinta. Kadang ia sulit dijelaskan
lewat kata. Karena dorama ini penuh dengan cinta, mungkin ini juga yang
membuatku sulit untuk menuliskannya. Hahahaha.. Satu kalimat terakhir buat yang
mungkin mampir ke sini: "Wajib nonton!". :)
Goodpart:
heartwarming story, antique books, nice cafe, Sayonara Arigatou, Ganatos's
quote 'Rabu da ne'.
Badpart: first
episode's too slow pace,
8/10
Informasi lebih tentang Tokyo bandwagon di d-addicts.
Bagi yang mau download bisa di doramax264 atau indowebster.
Tokyo Bandwagon family (img source: here) |
0 komentar:
Posting Komentar