DEWEY (by: Vicki Myron dan Bret Witter)

// // Leave a Comment

Judul    : DEWEY
Penulis  : Vicki Myron dan Bret Witter
Bahasa  : Indonesia (penterjemah: Istiani Prayuni)
Tebal    : 27 bab, 400 halaman
Penerbit : Serambi
Skor     : ***


Sinopsis:
Kisah Dewey adalah kisah nyata tentang kucing istimewa yang telah membuat dunia jatuh hati. Dewey Readmore Books adalah seekor kucing jantan penghuni perpustakaan di kota kecil Spencer, Negara Bagian Iowa, Amerika Serikat. Seekor kucing yang telah menjadi bagian dari riwayat kota itu.  Kisah Dewey dimulai di suatu pagi musim terdingin, dimana seekor kucing kecil ditemukan kedinginan dikotak pengembalian buku di perpustakaan Spencer. Sejak saat itu Dewey akhirnya dirawat, dipelihara oleh Vicki Myron dan menjadi penghuni tetap perpustakaan Spencer selama 19 tahun.

Setelah kegagalan pernikahan dan menjadi orang tua tunggal, kehilangan tanah pertanian, dan lolos dari ancaman penyakit kanker payudara, Dewey menjadi pengobat hati dan sahabat yang setia untuk Vicki Myron. Selama 25 tahun bekerja di perpustakaan Spencer dan ditemani Dewey selama 19 tahun terakhir di sana, Vicki Myron menceritakan hari-hari indahnya bersama Dewey.

Sejak kecil Dewey menunjukkan keistimewaannya dibanding kucing-kucing yang lain. Dewey adalah kucing jantan yang menggemaskan, tampan, ramah dan bersahabat dengan manusia. Dewey bahkan dapat menjadi teman baik untuk seorang anak yang cacat.  Lebih dari hanya seekor kucing perpustakaan, lambat laun  Dewey menjadi teman bagi semua penghuni dan pengunjung perpustakaan, menjadi terkenal tidak hanya di kota asalnya, bahkan di seluruh Iowa, di seluruh Amerika, bahkan sampai ke luar negeri. Pernah suatu ketika kru film dari Jepang sengaja datang jauh-jauh ke Iowa untuk membuat film dokumenter tentang Dewey.


Meskipun Dewey telah pergi selamanya ketika dia berumur 19 tahun, umur yang sangat tua untuk ukuran kucing, kenangan akan kucing perpustakaan itu tidak akan pernah luntur. Bahkan sosok Dewey telah diabadikan dalam suatu karya seni utama di kota Spencer yang melambahkan ‘kisah dari kota itu’.

Pendapat saya:
Membaca buku ini tidak hanya akan membawa pembaca larut dalam kisah luar biasa seekor kucing dan pengaruhnya terhadap manusia-manusia di sekitarnya, bahkan sampai seluruh dunia. Dengan membaca buku ini, pembaca juga akan diajak berkeliling dan seperti melihat kehidupan di Iowa. Bagaimana daerah pertanian itu pernah mengalami krisis dan akhirnya pelan-pelan bangkit dari keterpurukan. Vicki Myron dan Bret Witter cukup berhasil membuat saya terhanyut dalam nuansa kota tempat tinggal Dewey.

Penggambaran sosok Dewey pun, cukup terasa wajar dan tidak terlalu berlebihan. Lepas dari keistimewaannya, Dewey digambarkan pula sebagai layaknya seekor kucing, yang tidak suka mandi, sangat pemilih makan, bahkan pernah kabur dari perpustakaan.

Kisah tentang Dewey diceritakan sangat mengalir dengan plot yang baik sehingga membuat pembaca seperti mengenal Dewey. Ketika di akhir cerita diceritakan tentang Dewey yang sudah tua, dan sampai kematiannya, saya seolah tak mampu membendung air mata dan merasakan kesedihan yang mendalam.
Siapapun itu, layak membaca buku ini karena buku ini akan banyak menginspirasi untuk berbagi kasih sayang pada siapapun. Bagi pencinta binatang dan khususnya pencinta kucing, buku ini adalah buku wajib yang harus dibaca. 

0 komentar:

Posting Komentar