Aku dan orang tua di diriku

// // Leave a Comment


Mulai lagi episode ngobrol dengan diri sendiri. Sudah lama aku tidak mengajak 'dia' berbincang dari hati ke hati lewat tulisan berarti. Sudah lama aku tak mendengarkannya bicara lewat kata yang tersuratkan di jemari. Biasanya kalau lama-lama dicueki, tak digubris, dia akan marah. Marah yang diwujudkannya dalam gelisah dan debaran hati tak menyenangkan. Seakan berbisik, "Kamu salah langkah nak.".

Lho kenapa 'Nak'?

Aku merasa 'aku' lebih tua dari aku yang ini. Dia adalah sosok yang selalu memberiku petuah bijak kehidupan dan semangat meniti jalan panjang. Dia juga yang telah banyak menunjukkan padaku apa yang musti kupilih saat di simpang jalan. Ada kalanya aku benar, ada kalanya aku salah. Kadang aku tak mendengarkannya. Kadang aku terlalu takut dunia luar hingga tak menghiraukan suaraku sendiri. Aku bagai orang yang kehilangan kebijaksaan petuah orang tua, jika aku tak mendengarnya.

Aku yang lebih tua ini biasanya selalu benar, meski semua orang  bilang bahwa kebenaran itu sangat relatif. '  Benarku belum tentu benarmu, begitu juga sebaliknya. Benarku adalah hal yang paling membahagiakanku, melegakan hatiku, dan membuatku mengangguk seraya bergumam, "ya, inilah!". Tak ada sesal dan tak ada gulana. Tapi, hampir semua yang ingin kudefinisikan benar itu tak selamanya mutlak. Selalu ada ruang yang menyisakan sesak karena selalu ada yang terkalahkan. Tak ada kebenaran mutlak. Memang demikian sepertinya. Aku sedikit mengerti artinya.

Berdiskusi dengan diri sendiri adalah satu caraku untuk mengerti. Aku bisa saja bertanya dengan orang, aku bisa membaca puluhan buku filsafat pengetahuan, tapi percuma, jika aku tak mengajak sisi 'orang tua' di dalam diriku sendiri. Apa yang kupahami hanya akan sekedar permukaan. Dan kesadaran dalam jiwaku hanya sekedar khayalan.


Jadi, mari bicara dan diskusi. Buat kamu yang selalu ragu ataupun beryakin palsu, tanpa pernah mendengar kata, dari nurani yang berbicara. Sempatkanlah waktumu, untuk dirimu. 


----- 





0 komentar:

Posting Komentar