[Book Review] THE FABULOUS UDIN - By: Rons Imawan

// // Leave a Comment
Judul     : The Fabulous Udin
Penulis  : Rons Imawan
Bahasa  : Indonesia
Tebal     : 392 halaman
Penerbit : Bentang Belia 2013
Skor       : 3/5


Sinopsis:

Berlatar di sebuah desa kecil di daerah Pelabuhan Ratu, Sukabumi Jawa Barat kisah Udin dan teman-temannya dimulai. Udin, Jeki, Ucup, Inong dan belakangan muncul Suri, teman baru pindahan dari Jakarta yang mengidap penyakit kanker ganas. Persahabatan yang tulus di antara anak-anak SMP inilah  inti dari cerita ini.

Udin adalah seorang anak yang jenius sosial dan mampu memecahkan berbagai permasalahan rumit yang bahkan orang dewasa pun sulit menanganinya, misalnya saja mengurungkan niat orang yang mau bunuh diri, mengusir guru killer dari sekolah, dan banyak lagi. Sedangkan Suri adalah gadis istimewa yang sejak pertama kali kemunculannya telah mencuri hati Udin. Penyakit Suri yang siap merenggut nyamanya setiap saat tidak menjadikan gadis itu lemah, namun sebaliknya menjadi gadis yang kuat dan tabah. Hobi suri adalah melakukan sayembara.

Melalui dukungan teman-temannya, terutama Inong,  Udin dan Suri menjalani hari-harinya sebagai sepasang kekasih dengan kisah cinta monyet remaja. Sampai pada akhirnya kisah ini harus ditutup ketika Suri harus memberikan sayembara terakhirnya. Sayembara terakhir yang akan yang akan menentukan siapa pemenang dan hadiah yang akan diterimanya.

Pendapat saya:

Seorang sahabat menyarankan saya membaca buku ini. "Mbak pokoknya harus baca buku ini. Bagus banget." katanya. Dalam sampul depan buku terdapat komentar bahwa buku ini bisa jadi 'The next Laskar Pelangi'. Sontak saja saya cukup tertarik memulai membaca kisah bocah istimewa 'Udin' di buku ini. Dan secara umum saya rasa buku ini lumayan lah, namun belum bisa saya sejajarkan dengan Laskar Pelangi. Kenapa ya? Saya tidak akan menjawabnya di sini.

Cerita di buku ini berputar di kisah persahabatan kelima anak SMP di sebuah desa kecil di Pelabuhan Ratu dengan fokus utama tentu saja 'Udin', si anak jenius yang istimewa. Cerita dan alurnya mudah diikuti dan cukup ringan. Sejak awal Udin mendapat porsi yang sangat istimewa sebagai karakter utama, kisah-kisah kecerdasannya. Namun justru itulah yang membuat saya agak kurang sreg. Terlalu berlebihan sehingga kurang natural. Karakter pendukung lain justru saya rasakan baik-baik saja atau mungkin biasa saja.

Meskipun saya sudah beberapa kali mengunjungi Pelabuhan Ratu dan sekitarnya, namun penggambaran latar lokasi dan suasana dalam kisah ini saya rasa masih sedikit kurang. Ada suasana yang kurang saya rasakan, 'kurang kena'. Saya terbayang bagaimana rasanya jika saya tidak pernah ke sana ya?

Tapi, buku ini tetap mengasyikkan untuk dibaca. Baru kali ini saya temukan ada tokoh di buku dapat bicara dengan penulisnya. Ha ha ha. Satu nilai lebih buat 'Onyol' sang Penulis. Ini benar-benar hal baru dan segar. Gaya penulisan komedi yang cenderung 'lebay', berlebihan di beberapa bagian mampu membuat saya tertawa. Metafora yang cerdas akan banyak ditemukan di tulisan ini. Saya suka di bagian ini. Saya kasih nilai 3/5 untuk buku ini.
------


Nb: Terimakasih banyak buat Cikal yang meminjamkan bukunya. Sukses ya buat kerjaan barunya. :-)

0 komentar:

Posting Komentar