[FieldNote Skripsi] Cipeuteuy Hari 1 : Cek Lapangan dan Observasi Awal

// // Leave a Comment
(Baru saja merapihkan file-file di laptop dan nemu catatan harian penelitianku untuk skripsi dulu. Penelitian yang berjudul "Perubahan Pola Interaksi Masyarakat dengan Hutan ".  Tahun 2011 tepatnya aku melakukannya, tak terasa udah 3 tahun lalu. Daripada ngendon di laptopku mending aku unggah saja di sini. hehehe. Akan aku bagi-bagi beberapa part berdasar hari )
Desa Cipeuteuy, Kabandungan, Sukabumi berbatas TNGHS

HARI 1
Sabtu, 14 Mei 2011

Setelah  keraguan untuk mendatangi Cipeteuy hari ini, ternyata aku jadi juga datang ke tempat ini. Sekitar 4 jam perjalanan dengan motor sewaan melalui jalanan sukabumi yang macet. Terimakasih banyak untuk Benn Siregar, karena hanya dengan kebaikannya dan kesediaanya untuk mengantarku kesini, aku dapat sampai di desa ini dengan baik. Thanks a lot.

Jam 4 sore, aku sampai di Desa Cipeteuy dan langsung menuju rumah A Kosar. Beruntung sekali aku langsung dapat menemuinya. Langsung ke poin penting hari ini, yaitu tujuanku untuk menjajagi penelitian yang akan mengantarku menjadi seorang sarjana (Amiinnnn).

Dalam trip pertamaku ini, tujuanku adalah :
1.       Untuk mengetahui apakah terjadi perubahan pola interaksi antara masyarakat dengan hutan berdasarkan design  pola yang telah dibuat: yaitu berdasarkan penggunaan lahan.
2.      Jika terjadi perubahan, bagaimanakah bentuk2 pola interaksi dan perubahannya yang dilakukan oleh masyarakat terhadap hutan
3.       Mendapatkan daftar orang-orang yang melakukan perubahan interaksi dengan hutan.

Dari ketiga tujuan tersebut, yang pertama cukup menyenangkan jawaban yang kuperoleh, karena pada obrolan pertama dengan A Kosar yang aku kategorikan sebagai seorang tokoh desa mengiyakan asumsiku. Asumsi bahwa di desa ini telah terjadi perubahan pola interaksi seperti yang aku bayangkan.

Hasil diskusiku dengan A Kosar hari ini:

-          Hutan di desa ini semuanya merupakan hutan bagian dari kawasan TNGHS yang sebelumnya berstatus Perhutani. Batas desa berada di tengah hutan (saat ini sedang ada kegiatan pemetaan batas luar desa) --(Cari peta eks Perhutani dan batas desa. Lokasi dilakukan PHBM. (di kantor Perhutani? Internet? ) )

-          Pemanfaatan hutan/lahan hutan oleh masyarakat melalui skema PHBM yang dimulai sejak tahun ? . pemanfaatan lahan berupa tumpang sari, dll. Dusun2 yang paling banyak masyarakat ikut PHBM adalah Dsn Leuwiwaluh, Pandan Arum, dan Cisarua. Hal ini terkait dengan lokasi dusun yang lebih dekat dan berbatasan langsung dengan hutan. Sedangkan dusun Cipeteuy dan Arendah lebih sedikit yang ikut PHBM.  ---(Cari informasi tentang Program Perhutanan Sosial dan PHBM. Esp Di Cipeteuy)

-          Perubahan pemanfaatan lahan hutan oleh masyarakat terjadi. Jika dikaitkan dengan definisi perubahan pola interaksi yang dibuat sbb:
ü  Dari petani pengguna lahan menjadi tidak. Hal ini terjadi pada beberapa petani yang dahulunya mengikuti program PHBM, namun saat ini telah menghentikan aktifitas tersebut. Info lebih lanjut dapat menghubungi Kepala Dusun Cipeteuy Bapak Otoy yang termasuk dalam golongan ini. Pak Otoy adalah petani di hutan di Dusun Cisarua.
ü  dari tanpa penggunaan lahan menjadi pengguna lahan. masyarakat yang awalnya bekerja di perkotaan (sebagai buruh, pedagang, penambang,dll) kembali pulang ke desa dan memilih untuk bertani di hutan dan ikut dalam program PHBM. Alasan yang digunakan umumnya adalah karena penghasilan di kota juga tidak memberikan hasil banyak, sedangkan mereka juga harus lama jauh dari rumah.  Hal ini terjadi kampung Cisalimar1, Cisalimar2, dan sekitarnya. ---(Wawancara tokoh Kampung Cisalimar, dan terkait)
ü  Penggunaan lahah untuk pertanian terbuka (kebun sayur, sawah) juga terjadi di dusun Leuwiwaluh.

-          Informasi tentang Perhutani dapat di akses di Kantor KPH di Cicurug. Sedang informasi dari perorangan yaitu dapat menghubungi Pak Endang (saat ini masih bekerja di Perhutani) dan Pak Ne’an yang dulu bekerja sebagai mandor Perhutani (kemungkinan Pak Ne’an mempunyai dokumen tentang PHBM). Keduanya tinggal di Dusun Cisarua.

-          Pernah dilaksanakan program MKK di desa ini, namun dinilai kurang berhasil cenderung gagal dan tidak berkontribusi apapun.
-          Konflik terbaru pada April 2011, program penghijauan oleh TN dan BPDAS ditentang oleh masyarakat karena kurangnya pendekatan dan sosialisasi yang baik kepada  masyarakat.
-          Kepala Desa Pak Acun Sunandar dapat menjadi sumber informasi, versi resmi pemerintah desa
-          Tidak ada tokoh desa yang besar yang mampu memobilasi massa. Masyarakat cenderung sendiri2.
-          Sebagian warga pendatang adalah warga yang membeli tanah eks HGU Intan Hepta. 

Next hari 2

0 komentar:

Posting Komentar