[Dorama] Yamato Nadeshiko Shichi Henge : The wallflowers vs The Horror

// // Leave a Comment



Title      : Yamato Nadeshiko Shichi Henge
Genre   : Comedy, Romance
Episode : 10
Broadcast year : Jan - March 2010

Dorama adaptasi yang gagal mengintepretasikan kisah di manga aslinya. Yamato Nadeshiko Shichi Henge sangat jauh berbeda dengan manga karangan Hayakawa Tomoko, terutama karakter utama Sunako yang seperti kehilangan ruhnya. Bagi penggemar manga-nya, jangan terlalu berharap lebih dengan dorama ini. Bisa kecewa.  Aku juga kecewa. Okelah, terselamatkan oleh pesona Kamenashi Kazuya dan cocoknya karakter Tegoshi Yuya ke dalam tokoh Yuki. Kisah 4 orang wallflower, ikemen, bishonen, cowok super ganteng yang hidup bersama dengan seorang gadis horor yang suram dalam satu rumah.


Dorama ini bercerita tentang 4 orang super ikemen yang menjadi idola di kampusnya. Empat orang ini memiliki karakter dan latar belakang yang berbeda-beda tapi punya satu masalah yang sama-yaitu terlalu over ganteng. Masalah itulah yang membuat mereka memutuskan untuk tinggal bersama dalam satu rumah sewa. Rumah mewah yang mereka sewa adalah milik seorang janda kaya dengan satu orang anak laki-lakinya yang masih kecil. Di rumah sewa itulah ke-4 ikemen tinggal bersama dengan si anak laki-laki tuan rumah yang hobi travelling keliling dunia.

Suatu hari, Nakahara Mine-pemilik rumah memberikan tawaran kepada para penyewa untuk mengubah keponakan perempuannya-Sunako agar menjadi seorang lady, seorang cewek tulen yang feminin. Imbalan yang sangat menggiurkan yaitu bebas biaya sewa rumah, membuat keempat cowok-cowok ganteng itu setuju tanpa pikir panjang. Sunako selalu memakai jubah hitam kemanapun, hobinya nonton film horor dan sadis, kamarnya gelap dan dihiasi barang-barang seram. Sunako paling benci dengan cahaya atau sesuatu yang menyilaukan, termasuk silaunya orang-orang ganteng dan cantik. Dan dimulailah kisah perjuangan empat orang cowok super ganteng untuk mengubah seorang gadis suram menjadi seorang lady.

Menguliti Dorama

Seperti kukatakan sebelumnya, dorama ini tidak bisa membuatku puas. Aku lebih dulu membaca manga yang memang sangat populer ini. Mungkin itu sebabnya aku kecewa berat. Kenapa? Banyak sekali perubahan yang malah menghancurkan inti dari ceritanya. Itu menurutku. Mungkin lebih fair rasanya jika dorama ini jangan dibandingkan dengan manganya. Anggap saja dua cerita yang berbeda. Ah, jadi ingat Nodame Cantabile- dorama adaptasi yang kurasa berhasil menjadikan manga menjadi versi 'nyata'nya, live-actionnya.

Cerita di dorama ini bagus. Pesan penting yang kutangkap dari kisah ini adalah bahwa kita harus mencintai diri sendiri apa adanya. Meskipun terkadang apa yang ada di diri kita malah membuat banyak masalah. Jika ada yang pernah mengatakan bahwa "Orang  yang terlahir cantik/ ganteng maka separuh masalah hidupnya selesai", maka itu tidak benar. Kecantikan terkadang membawa masalah juga. Misalnya saja Kyohei yang justru membenci wajahnya. Wajah rupawannya lebih sering menimbulkan masalah dari dikuntit orang sampai pelecehan seksual. Berbalikan dengan Sunako yang trauma karena pernah dibilang jelek oleh orang yang disukainya, sekaligus kejadian itu membuat Sunako menutup diri dalam dunia gelap. Tapi dari setiap masalah selalu ada jalan keluar. Kuncinya adalah kita harus menerima dan mencintai diri sendiri. Siapapun kita, we must love our selves.

Karakter-karakter dan pemerannya di dorama ini akan kubahas sedikit.

The 4 Ikemens

    Kamenashi Kazuya
    Img source: here
  1. Takano Kyohei (Kamenashi Kazuya)
Kyohei adalah the most beautiful boy di dorama ini. Dia bersifat temperamental, mudah marah dan berkelahi. Kame  yang memerankan Kyohei bisa membuatku terpesona meski tidak secara langsung. Awalnya kulihat biasa saja. Malah bertanya kok dia yang jadi Kyohei? Karakter Kyohei kan yang paling cool dan ganteng di cerita ini, Kame kurasa kurang cocok. Tapi ternyata Kame, melalui aktingnya yang bagus telah merubah pendapatku. 
I like Kame's Kyohei!

Uchi Hiroki, img source: here



  1. Takenaga Oda  (Uchi Hiroki)
Takenaga Oda adalah karakter yang cool dan pintar. Uchi Hiroki cukup berhasil memerankan sosok Oda. Tapi tidak secemerlang Kame kurasa. Oda kurang kharisma dan kurang misterius. Tidak banyak bisa dibicarakan tentang Oda.






Miyao Shuntaro, source: here


  1. Ranmaru Morii (Miyao Shuntaro)
Ah, ini dia. Ranmaru adalah womanizer kelas berat yang gemar mengencani perempuan yang lebih tua. Sebagai anak pengusaha kaya, Ranmaru dilimpahi keleluasaan untuk nge-date dengan banyak perempuan. Akting sih oke. Tapi Miyao Shuntaro kurang cute. Ranmaru harusnya secute dan secantik teman2nya. Kesannya Ranmaru lebih tua disini. Kurang suka. Tidak main fisik sih tapi memang tampilannya kurang cocok.




    Tegoshi Yuya
    img source: here
  1. Toyama Yukinojo (Tegoshi Yuya)
Yukiii... The cutest character. Tegoshi memang sangat cocok memerankan Yuki yang kekanak-kanakan, manja, dan super imut. Muka Tegoshi yang cantik bak perempuan, bodinya yang kecil dan imut benar-benar sempurna untuk peran Yuki. Akting Tegoshi juga baik sekali. Cara Yuki ketakutan terhadap Sunako,  cara bicaranya yang feminin, senyumnya yang manis, benar-benar sempurna. Wardrobe Yuki yang paling bagus. Aku paling suka ketika yuki memakai pakaian di rumah yang berwarna-warni. Sumpah! Imut banget!  Menurutku, hanya Yuki yang paling mendekati versi manganya.



The Horror Girl  n Family

  1. Sunako Nakahara (Oomasa Aya)
Sunako si gadis horor sangat kurang greget. Sunako harusnya menjadi sosok cool yang keren, yang memilih kegelapan sebagai hobi yang menyenangkan. Tapi di sini Sunako galau melulu. Sunako seperti gadis minder yang kehilangan arah dan tujuan. Padahal Sunako itu adalah gadis sportif, jagoan, meskipun maniak horor dan seram. Apa memang aku yang terlalu berharap lebih dari Sunako ya? Tapi aku memang kurang sreg dengan karakter Sunako.

  1. Nakahara Takeru (Kato Sheishiro)
Salah satu tokoh tambahan di dorama ini, di versi manga tidak ada. Mungkin agar lebih sopan. Takeru berfungsi sebagai penengah antara si 4 ikemen dengan Sunako. Bahkan di Jepang pun tinggal bersama laki-laki perempuan mungkin dianggap kurang pantas ya? Kali. Lucu sih anaknya. Anak kecil kan selalu lucu. Tapi keberadaan Takeru malah menyita ruang perhatian, apalagi dia sebagai narator pembuka. Seakan kisah ini adalah dari sudut pandang anak kecil. Haduh, aku belum bisa move on dari manganya.

  1. Nakahara Mine (Takashima Reiko)
Kurang atraktif. Sebagai seorang janda kaya yang hobi travelling menjari pacar, harusnya lebih flamboyan dan glamor. Komunikasi antara Nakahara MIne dan tokoh utama lain yang lebih sering dilakukan melalui video berasa kurang natural, terlihat kaku.

Karakter lain tidak perlu dibahas karena nanti bisa jadi panjang ulasannya. Hehehe.

Plot di cerita ini mudah diikuti, ngalir cenderung membosankan. Kurang kejutan yang jelas. Untuk ide cerita yang amazing ini, harusnya banyak kejutan-kejutan dong. Tapi itu tidak kudapatkan. Beberapa cerita di episodenya malah lebih sering garing, dibuat-buat. Endingnya juga kurang gereget, kurang epic. Masa kaya' gitu sih? Kok ini jadi kisah romantis biasa sih? Kecewa.

Setting lokasinya bagus, terutama rumah yang dipakai sebagai rumah sewanya. Benar-benar kastil yang megah. Btw itu sama dengan lokasi sekolah di dorama Yukan Club. Satu hal yang kurang adalah setting kampusnya, kurang berasa kampus. Beda banget dengan dorama-dorama ala kampus, misalnya Orange Days. Hehehe. Jauh. Ah lagi pula kan harusnya mereka itu masih SMA (versi manga- again).

The house, img source: here
Lagu tema sangat bagus. Pas dan cocok dengan maksud ceritanya. Love your self-Kimi ga kirai na kimi ga suki dibawakan oleh Kat-tun. Aku mencintai dirimu yang kamu benci. Itu adalah kalimat lain dari 'I love you for the way you are'. So sweet kan. Jika orang lain bisa mencintai diri kita apa adanya, kenapa kita tidak ikut mencintai diri kita sendiri. Maka dari itu Love your self. Hehehe.. Good job for the theme song. Joget-joget di lagu opening jelek banget. Aku tidak suka dan gak penting juga. Cuman suka lihat imutnya Tegoshi di sana. Sekali saja dilihat, setelah itu skip skip saja. He.

Meskipun aku nilai kurang maksimal tapi dorama ini mendapatkan  penghargaan dari Nikkan Sport Drama Grandprix ke 13 (Annual, Winter), sebagai best drama, best actor dan best supporting actor. Yah, tapi penilaianku boleh berbeda kan.

Goodpart: Kame-kun acting, Perfect match of Tegoshi Yuya with Yuki character, Theme song - Love your Self, the awesome rent house.
Badpart: Sunako character, x, Campus setting, the ending, Ranmaru need to be prettier,

7/10


"There are things you can see because you believe in them."

"You should worry about your insides getting uglier more than worrying about your face"


---------

Manga vs Live-action
Img source: here

0 komentar:

Posting Komentar