Di Amrik dan Indo jatuhnya 1 Syawal sama-sama bikin bingung!

// // Leave a Comment
Di mana-mana sama. Lebaran kapan datangnya selalu tak dapat diduga.

Pagi ini aku sudah siap-siap untuk satu hari besar, Eid Mubarak atau Idul Fitri. Bahkan aku sudah berdandan rapi dengan syal ala-ala hijabers yang sudah lama tak kugeluti.
Aku bangun di pagi buta meski matahari telah terbit. Jam 6 pagi yang seperti biasa masih sangat dingin telah kujadikan waktu memasak untuk sarapan pagi ini. Memang bukan opor ayam ataupun ketupat lebaran, hanya sebungkus Indomie goreng, telor goreng, dan beberapa lembar daging kalkun asap. Pengganjal perut di pagi ini.

Terburu-buru terkejar waktu untuk memastikan jadwal yang tepat dengan Bus nomer 48 jurusan Cornell - Sunset TC yang akan lewat jam 7.10. Dengan asumsi perjalanan satu jam-an, aku harus tepat waktu agar bisa sampai di lokasi solat Ied yaitu di Portland Expo Center jam 9 pagi. Dan pagi ini aku tepat waktu. Aku sampai di lokasi yang baru pertama kali kulihat ini jam 8.15. Ah, aku masih punya cukup waktu untuk siap-siap, pikirku.

Di jajaran gedung-gedung besar itu tak banyak kulihat kerumunan orang. Hanya beberapa orang pekerja yang sedang sibuk dengan berlalu lalang dengan mobil mininya (aku tidak tahu nama mobil mini yang mirip dipakai di tempat-tempat golf itu). Mirip tukang kebon? Mungkin begitu. Aku masuk ke salah satu gedung dan kulihat 2 orang resepsionis untuk suatu acara. Yang jelas bukan acara solat Ied karena terpampang jelas nama 'Subaru' di sana, mungkin pameran mobil? Entah. Kutanyakan perihal perayaan Eid Mubarak dan si mbak-mbak blonde yang cantik itu tidak tahu. Dia bilang mungkin di gedung sebelah.

Ah, aneh sekali kan? Harusnya perayaan Idul Fitri ramai. Apa ini memang beda? Atau? Ah, bingung sekali pikirku waktu itu. Kuputuskan untuk mencoba masuk ke gedung lain tapi pintunya pada terkunci. Lhah? Gimana sih? Akupun berputar-putar mengelilingi gedung yang besar itu sampai lebih dari setengah jam, mencari jejak keramaian yang tak kunjung ada.

Salahku juga tak kunjung bertanya. Tapi bagaimana mau bertanya wong orang saja jarang banget ditemui di tempat sepi ini. Ketika kulihat bapak-bapak (tukang kebon) di atas mobil mininya, aku lantas hampiri dan bertanya. Di mana? Kenapa? Bagaimana?

Suara jet yang lewat membuyarkan suaraku dan si bapak tak paham maksudku. Setelah kuulang 3 kali barulah si bapak paham dan bilang jika panitia menundanya untuk besok pagi.

Lebarannya ditunda! What?!!! Sumpah kecewa berat.

Img source: here

Kenapa? Karena besok aku harus kerja. Jadwal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi karena ini bukan libur nasional seperti layaknya di Ibu Pertiwi. Yah, nasib. Lebaran sekali di Amrik harus kulewatkan dalam tur kerja seharian. Solat setahun sekalipun tak bisa dijalani.

Yang menjadi perhatianku adalah tentang waktu yang ragu-ragu. Semalam jam 7 aku sudah mengecek bahwa lebaran jatuh tanggal 28, hari ini Senin atau besok Selasa. Itu berarti besar kemungkinan hari Senin kan? Bahkan di H-12jam belum ada keputusan jadi asumsiku (yang ternyata salah) adalah lebaran hari Senin. Di Indonesia-pun lebaran tanggal 28 juga. Arghhh...

Aku teringat kejadian beberapa tahun lalu di kampung halamanku, Boyolali. Suatu malam menjelang Idul Fitri dan tradisi takbir kelilingpun tak pernah hilang di sini. Suatu malam, jalanan ramai oleh orang bertakbir terlebih anak-anak kecil dengan arak-arakan dengan obornya. Hampir jam 9 malam dan suasana semakin ramai. Kemudian muncullah pengumuman dari pemerintah tentang jatuhnya lebaran yang ternyata lusa. Arak-arakan takbirpun dibubarkan, anak-anak kecil disuruh balik ke masjid. Untuk apa? Solat tarawih! Hahahaha,... Ini lucu sekali.

Dan aku tak menyangka jika hal yang sama juga terjadi di Amerika. Persoalan munculnya Hilal memang tidak jauh beda. Di negeri yang katanya paling maju inipun, kalau urusan ngintip Hilal juga ragu-ragu. Alhasil, jatuhnya lebaranpun ragu-ragu. Dan parahnya untukku, aku gagal merayakan Idul Fitri dengan Solat Iednya di sini. Nasib kan!

Apa yang salah dengan sistem penanggalan Hijriyah? Siklus bulan sebegitu rumitkan? Kenapa sulit sekali ya? Apakah ini menjadi masalah? Sistem kalendernya? Atau hanya masalah orangnya saja?
Halahh, apa yang bisa dilakukan dong?

Karena hal ini sungguh-sungguh menyebalkan meski tak dipungkiri kadang lucu juga.

Happy Idul Fitri1435 H

Img source: here with modification



0 komentar:

Posting Komentar