Kembali ke Aku? Kontrak Hidup? Problem dan Wajib Menulis!!

// // Leave a Comment


10 menit untuk menyegarkan kembali otakku yang rasanya malas atau buntu? Atau apapun itu yang aku bingung mendeskripisikannya. Aku ingin berbuat banyak hal, menulis banyak hal tapi apa yang ingin kutuliskan terasa di awang-awang. Coba dulu aku cek lagi ya, apa-apa saja yang perlu aku lakukan, selesaikan dalam waktu sempit yang selalu terasa longgar.

Tampo Bada? Ah, daerah indah itu. Tidak seperti dulu, setahun lalu ketika langit biru menaungiku dalam damai dan mengalirkan seribu puisi tentang pesonanya. Aku seakan tidak bisa lagi begitu. Kenapa? Bukankah di Portland langit masih biru? Bukankah bukit-bukit di kota indah ini masih hijau? Aduhh, apakah ini sebenarnya? Baru kemarin aku merasa menemukan aku yang aku suka, eh ini kembali lagi pada aku yang sepertinya familiar? Alahh,… ada-ada saja.
Langit Portland suatu siang (July 2 '14)

Ingat-ingat satu hal yang menyenangkan. Apakah itu? Bahwa aku, kehadiranku, keberadaanku bukanlah hanya milikku? Lhoh, aku belum merdeka ya? Tapi memang sebenarnya aku tidak pernah merdeka? Aku ini milik siapa katanya? BIngung kan? Yang aku tahu aku harus menulis. Menulis dan terus menulis. Apapun itu. Meski apapun itu terasa bagai batasan yang sangat mencekikku. Aku jadi pingin lari, mencoba merasakan ‘kemerdekaan’ yang sejatinya tak pernah ada. 

‘Kontrak kehidupan’ telah ditandatangani oleh setiap ‘yang hidup’ di dunia ini. Ah, sayangnya aku lupa kontrak itu. Mungkin aku menandatanganinya ketika aku mabuk, masih di alam tidak sadar sebelum di rahim ibuku tercinta. 

Aku masih punya 3 menit untuk meluruskan, memanaskan, dan membuat jari-jari kakuku dan  otak bekuku untuk sekadar berlatih. Karena sehabis ini selesai, 10 menit ini berlalu, banyak lagi yang harus diperjuangkan melalui senjataku yang paling ampuh ini. ‘Jari, otak dan mata’. Bukannya paling ampuh sih, tapi memang itu yang kupunya. Seberapa tajam? Entahlah. Mungkin ada yang bisa memberikan jawabannya, tapi bukan aku.

2 menit terakhir. Oke, mulai fokus. Jadi apa yang akan kutulis hari ini? Tampo Bada- oke. Lalu tentang kebiasaan buang sampah di sini-oke. Lalu apa lagi ya? Oh iya, watershed council-oke. Sip lah. Kurasa cukup 3 tulisan untuk melengkapi lelahnya hari ini.

-----
(NB: Menulis kalap memang paling manjur untuk ngobati buntu! Hehehehe)

0 komentar:

Posting Komentar