My First Time, Learning Japanese

// // Leave a Comment
Kenapa Jepang?
img source: here

Semua berawal sejak kecil dulu. Di era 90-an: Sailormoon, Ksatria Baja Hitam, sampai drama Oshin dan  Tokyo Love Story semuanya menjadi kenangan di masa-masa awal aku mengenal TV. Hingga kemudian ketika SMP, komik Jepang atau manga mulai merasuki jiwaku, mulai dari serial cantik, serial misteri, komik-komik shonen dan seinen, bahkan 'maaf' komik ++ pun menjadi target bacaanku. Saat ini pun drama-drama dari negeri sakura itu masih menjadi konsumsi rutinku, meski gemerlap Korea telah menyerang negeri ini, aku tetap setia dengan Jepang. Sehingga jika saat ini aku menjadi seperti Japan-addict, aku rasa itu wajar-wajar saja.

Hanya saja, baru sekarang ini aku mulai tertarik mempelajari bahasa negeri itu. Yup nihongo alias bahasa Jepang menjadi salah satu obsesiku.


Semua bermula ketika Jdorama-addict mulai menyerangku akhir-akhir ini, membangkitkan memori masa kecil yang sempat terkubur oleh kesibukan di kampus selama bertahun-tahun. Lama kelamaan otakku mulai meng-update judul-judul drama-drama Jepang sampai pada aktor-aktornya yang cakep-cakep. Jika dulu Kimutaku menjadi bagian masa kecilku, maka sekarang koleksi wajah-wajah Japan's beautiful boys semakin banyak di otakku. Tiba-tiba muncul keinginanku untuk dapat melihat dorama tanpa subtitle. Ya, inilah awalnya....

Aku mulai membuka-buka web yang menyediakan layanan belajar bahasa Jepang. Dan ternyata cukup banyak juga web yang menyediakan layanan ini meski tidak semuanya lengkap. Salah satu web menyarankan bahwa untuk belajar bahasa Jepang ini lebih baik melalui lagu juga. Belajar lewat lagu akan memperkaya kosakata dan juga menyenangkan. Aku ikuti saran ini dan berhasil. Bukan dalam bahasanya, itu belum. Namun aku berhasil menjadi fans Japan Music. 

Meski aku masih newbie dalam bidang ini, namun aku ingin membagi rekam jejakku dalam mempelajari bahasa asing ini.

1. Pertama kali aku googling web-web yang menyediakan layanan belajar otodidak bahasa Jepang. Cukup banyak hasilnya. Salah satu web yang telah aku pilih memberikan pelajaran bahasa Jepang dasar namun masih dengan tulisan huruf latin. Aku coba ikuti, sampai beberapa bab materi, namun tak sempat selesai karena semakin lama semakin sulit dimengerti.

2. Baru sadar jika aku belum menentukan tujuan, Apakah aku ingin bisa bicara bahasa Jepang? Ataukah aku ingin bisa menulis dan membaca? atau apa?

3. Aku memutuskan untuk bisa menulis juga. Maka aku mulai menghafal huruf / karakter Hiragana dan Katakana. Sekitar satu minggu, dengan waktu latihan ekstensif aku bisa menghafalnya. Lalu mulailah dengan huruf Kanji. Dari sekian banyak kanji aku harus mulai dari mana? Dari sini akhirnya aku kenal dengan JLPT (Japanese Language Proficiency Test) = semacam TOEFL untuk bahasa Jepang.

4. Mulai kenal dengan web nihongoichiban.com. Situs ini adalah situs yang sangat bagus dan sangat berguna. Aku mulai menghafal segala materi yang dibutuhkan untuk JLPT N5. JLPT memiliki tingkat kesulitan dari N5 yang paling mudah  s.d N1 yang paling sulit. Sempat terlintas niat ikut test N5 desember ini, namun waktu yang mepet membuatku telat mendaftar.

5. Sambil belajar kanji, aku memutuskan untuk belajar percakapan. Aku belajar melalui situs milik nhk di sini. Selain modul yang dapat diunduh gratis, situs ini juga menyediakan pelajaran melalui audio yang juga dapat diunduh. Sungguh sangat membantu. Sampai sekarang pun aku masih mengikuti pelajaran ini.

6. Kebetulan aku punya teman juga dari Jepang. Jadi sambil belajar aku bisa mempraktekkan dengan orang asli.

7. Saat ini aku sudah mulai bisa sedikit-sedikit membaca tulisan Jepang meski kadang tidak mengerti artinya. Selain itu aku juga sudah mulai bisa sedikit-sedikti menangkap apa yang para tokoh-tokoh dorama dan film Jepang bicarakan. Aku masih belajar.


がんばります。

0 komentar:

Posting Komentar