A Journey to Tampo Bada (7): Birunya langit Bada

// // Leave a Comment
Tiba-tiba hari Jumat. Sekali-kalinya ini aku bangun siang. Jam 8 aku baru membuka mata. Jangan tanya di luar seperti apa. Orang-orang sudah ribut di dapur entah mengerjakan apa. Setelah mandi aku langsung menuju dapur, meminta segelas air hangat dan kemudian membuka agenda hari ini.

Setelah sarapan jam 9 aku berjalan-jalan menuju areal persawahan. Aku ditemani Praska dan Gledis. Cuaca sangat cerah hari ini. Hamparan sawah yang menghijau sangat kontras dengan langit yang berwarna biru pekat dan awan menggumpal yang sungguh putih. Rasa-rasanya dalam suasana seperti ini, seorang buta pun bisa menghasilkan foto-foto yang indah.

Hijau, Putih, Biru-Kontras alam


Sekitar satu jam aku berjalan-jalan di sawah. ketika jam 11 dan matahari mulai menyengat aku pulang.
Besok aku pergi ke Bulili, rencana mau ketemu salah seorang anggota MHTB. Tentunya banyak hal yang ingin kutanyakan.

Hari minggu aku akan ikut acara persembahan di gereja. Katanya nanti akan ada acara lelang bahan pangan misalnya sayur-mayur, telor, dll. Hasil lelang merupakan persembahan para jemaat untuk gereja. Dana yang terkumpul tiap minggu nantinya dipakai untuk keperluan bersama, misalnya jika ada warga yang sedang sakit dan memerlukan bantuan biaya atau jika ada duka/kematian. Ibu Femi bilang bahwa hasil lelang itu adalah persembahan para jemaat untuk Tuhan yang kemudian dikelola untuk kepentingan bersama. Cukup menarik kurasa.


Entahlah, hari ini aku merasa lelah. Malas sekali sungguh. Karena jadwal hari ini adalah mengkompilasi buku Panduan Hadat Tampo Bada maka aku tidak akan banyak menulis catatan harian. Selain itu lagipula memang tidak banyak informasi baru yang kudapat hari ini. Aku akan fokus dulu di buku ini.

Woahhh,...... terkadang menulis itu memang sangat melelahkan. Koreksi! Bukan terkadang tapi sering. Yahh meskipun begitu, aku tidak bisa bilang tidak mencintai pekerjaan ini. Nyatanya aku terus saja menulis dan menulis. Entah apapun itu. Rasanya lelah yang menyenangkan. Halahh,..
Tidak ada yang lebih menyenangkan dibandingkan meng-klik tombol send di email ketika mengirim draft final. Hehehehe... “Your message has been sent”... Ingin segera merasakan itu lagi. Semangat!!! Meskipun kantuk menjelang, meskipun harus tidur dulu namun semangat tak boleh padam. Hahaha,.. jadi pengen ngelantur kemana-mana.

Upss sudah malam ternyata, menuju jam 10 saatnya genset mulai istirahat. Aku juga ingin beristirahat. Hari ini adalah hari pertama siklus perbulanku. Memang tidak boleh dijadikan alasan, tapi pegal yang kurasakan memang sangat mengganggu konsentrasiku, belum lagi mules dan repotnya gonta-ganti. Fyuhh,...meskipun sudah belasan tahun merasakannya tetap saja repot.


Yasudahlah... selamat tidur... Oyasumi---- semoga besok semua lebih baik-----


0 komentar:

Posting Komentar