Pernah mendengar ini:
"Rasanya sedih jika melihat teman yang gagal tetapi lebih sedih melihat teman yang jauh lebih berhasil."
Entah siapa yang pertama kali mengungkapkan kalimat itu. Kalimat yang kupikir cerdas. Apa yang disampaikannya tidak bisa untuk dipungkiri meskipun sungkan untuk disetujui. Kalimat itu menjadi penggelitik hati, merangsang pikiran untuk mengetahui lebih dalam dari sebuah hubungan antara manusia. Butuh beberapa waktu lamanya bagiku untuk mengulik apa sebenarnya maksud dari kalimat itu.
Kalimat majemuk di atas terdiri dari dua bagian, yaitu bagian pertama dan bagian kedua yang dipisahkan oleh kata sambung 'tetapi' yang menunjukkan pertentangan. Itu berarti bahwa antara dua kalimat di atas ada ketidak cocokan, ada kontras. Yuk satu-satu dibahas.
'Rasanya sedih jika melihat ada teman yang gagal'. Maksud dari kalimat itu adalah bahwa kita (si subyek) akan merasa sedih dengan syarat jika melihat ada teman yang gagal. Atau dengan kata lain seorang yang gagal akan menjadi sumber kesedihan bagi kawan-kawannya. Tetapi kawan yang manakah?
Lalu dijawab di frasa setelah kalimat induknya: "tetapi lebih sedih jika melihat teman yang jauh lebih berhasil". Maksudnya adalah bahwa kita (si subyek) akan merasa sedih dengan syarat melihat teman yang jauh lebih berhasil. Itu berarti bahwa seseorang yang berhasil juga menjadi sumber kesedihan bagi kawan-kawannya. Nah lho? Yang bener yang mana?
Yuk belajar sok-sokan berlogika matematika.
Misalkan
A= teman gagal
B= teman berhasil
C= sedih
Teman gagal = sedih ----> A = C
Teman berhasil = sedih ----> B = C
A = B = C
Teman gagal = Teman berhasil = Sedih
Kira-kira begitulah logikanya. Intinya adalah mau kawan kita gagal atau berhasil kita tetap saja sedih. Tapi kadar sedihnya mungkin berbeda. Jika sedih biasa adalah C dan misalkan sedih banget Cx, maka Cx > C. Misalkan nilai sedih banget 2 kali lipatnya sedih biasa maka Cx = 2C. Lanjut yuk sok-sokannya
Cx = 2C
Temen gagal = sedih atau A = C
Temen berhasil = lebih sedih atau B = Cx = 2C
Jika A=C dan B=2C, maka
Temen berhasil = lebih sedih atau B = Cx = 2C
Jika A=C dan B=2C, maka
B = 2C = 2A
B = 2A
Artinya : Teman berhasil = 2 kali teman yang gagal.
Nilai teman yang berhasil ternyata dua kali lipatnya teman yang gagal. Itu artinya orang berhasil lebih banyak menjadi sumber kesedihan bagi teman-temannya dibandingkan orang gagal. Kenapa begitu?
- Pada dasarnya konsep 'bersyukur' itu agak aneh (menurutku ya). Kita bersyukur dan berbahagia karena ada orang yang lebih tidak beruntung dari kita, lebih lemah dari kita. Karena berada di tingkat yang lebih tinggi maka kita merasakan suatu 'kebahagiaan' dengan apa yang kita miliki. Sistem perbandingan dengan melihat ke bawah, bagiku seperti tak ada bedanya dengan bersyukur di atas penderitaan orang lain. Sama saja kondisinya jika ada teman yang gagal. Tentu saja orang lain yang berada di atas akan merasakan lebih bahagia, dan sedih yang dirasanya itu adalah wujud empati saja. Tetap saja sesedih apapun, tentunya mereka tidak mau ditukar nasibnya. Mungkin begitu.
- Lalu bagaimana dengan teman yang jauh lebih berhasil? Sekarang kondisinya dibalik. Kita berada di bawah dan melihat seseorang di atas. Kurasa semua orang pasti punya sifat dasar 'iri', hanya saja mungkin tidak semua orang memelihara sifat itu. Wajar saja sih, melihat orang lebih tinggi itu pasti menimbulkan keinginan lebih untuk ikut ke atas. Ketidakpuasan atas apa yang sudah dimiliki. Kurasa bohong jika orang bisa bersyukur jika melihat ke atas, tentu saja akan balik lagi ke poin 1. Mereka akan menemukan syukur itu kembali ketika melihat ke bawah. Jadi kalau mau bahagia sering-seringlah lihat ke bawah.Hahaha.. Suatu pandangan yang sinis ya.
Dengan uraian di atas tentu jelaslah kenapa nilai penyebab kesedihan orang berhasil lebih tinggi dari orang gagal. Meskipun apa yang kuutarakan di sini cenderung sinis dan nyinyir, tapi bukan itu yang ingin kusoroti. Seperti judulnya di atas, "Sesungguhnya kita saling peduli". Ya itulah poin pentingnya. Bagaimanapun kondisinya, kita tetaplah makhluk sosial yang butuh orang lain. Apapun keadaan kita, kondisi kita, akan selalu ada orang-orang yang memperdulikan kita. Berhasil ataupun tidaknya kita, akan menjadi sumber kebahagiaan ataupun kesedihan bagi teman-teman kita.
Jika saat ini kita berhasil, meskipun ada teman kita yang mungkin sedih, tapi sedih itu akan menyemangati mereka untuk bergerak lebih tinggi lagi. Tidak apa-apa. Dan jikapun jika saat ini kita di bawah, dalam kondisi gagal. Tenanglah, karena sesungguhnya teman kita yang jauh lebih berhasilpun merasakan sedih akan kondisi ini. Kita tidak pernah sendiri, karena sesungguhnya kita saling peduli.
0 komentar:
Posting Komentar