Jengkol : Makanan Dewa yang Telat Kunikmati

// // Leave a Comment
Kali ini adalah kisah tentang jengkol. Makanan yang berbau khas, tajam dan menyengat. Dulu aku benar-benar membenci makanan ini. Disuruh sedikit mencoba pun hanya akan berakhir mual dan ingin muntah. Sungguh sangat mengganggu sekali. Tapi kini, jengkol malah masuk dalam daftar menu favoritku. Benar-benar jengkol telah merasukiku hingga aku tak tahan jika sudah melihat masakan berbahan jengkol di depan mata. Jengkol sama saja dengan makanan dewa. Dewa baik hati telah memberikan sedikit menunya bagi manusia. Terimakasih Dewa untuk Jengkolnya. Hehehe.

Awalnya dari Riau, tepatnya di Kampar Kiri, lebih persisnya lagi di Desa Batu Sanggan. Di desa yang terisolir dan hanya bisa dilalui oleh sungai ini adalah pertama kalinya aku berkenalan secara resmi dengan jengkol. Aku sempat menolak untuk berkenalan, tapi jengkol terus memaksa. Yah, jengkol bisa dikatakan sayur wajib bagi masyarakat di desa yang indah ini. Aku tak kuasa menolak tawaran dari seorang ibu yang berbaik hati memasakkan jengkol untukku. Dan bukan itu saja, semua menu memang berasal dari jengkol, sayur jengkol, lauk sambal ikan jengkol, dan jengkol-jengkol lainnya. Tak ada pilihan mungkin lebih tepatnya. Jika tak berdamai dengan jengkol, ya sudah makan nasi putih saja. Dan itu tidak enak kan?

Dan pada akhirnya, jengkol yang dimasak si ibu telah membuatku jatuh cinta. Memang aneh pada awalnya, tapi karena bumbu masak yang sempurna jadilah dia menu istimewa. Beberapa hari aku berada di desa itu, semakin kenal pulalah aku dengan si jengkol. Tak kupedulikan lagi bau menyengat di mulut, apalagi yang di toilet. Ah biarlah saja, yang penting enak. Dan sejak saat itu pulalah aku jadi penggila jengkol.

Masakan jengkol paling enak adalah jengkol iris yang digoreng kemudian disambal balado. Rasanya itu mirip perpaduan antara kacang dan 'sesuatu'. Aku yakin jika 'sesuatu' itu adalah ruhnya si jengkol. Zat X yang hanya dipunyai si jengkol. Entah apa namanya. Aku juga suka semur jengkol. Hehehehe.


img source: here

0 komentar:

Posting Komentar