Adikku,...

// // 1 comment
Hai Nur, apa kabarmu? Semoga selalu baik ya. Selalu sehat, bahagia, cantik, dan semakin dewasa. Siti Nur Hidayah namamu. Kamu adalah tanah, 'siti' yang menjadi tempat tumbuh seluruh mahkluk dan dari sanalah kamu memberi kehidupan. Kamu adalah cahaya, 'nur' yang menerangi kegelapan pekat. Dan kamu adalah anugerah, 'hidayah' yang diberikan Tuhan untuk kami semua. Adikku satu-satunya, Nur yang sangat kucintai.

Entah kenapa rasanya malam ini aku ingin menulis tentang kamu. Aku ingin suatu saat entah kapan itu, catatan ini bisa kamu baca. Iya, suatu saat nanti. Meskipun sekarang hanya kata  'apa kabar' yang mungkin bisa kamu pahami. Namun aku yakin, kamu tidak akan pernah menyerah untuk belajar lebih dan lebih lagi. Aku yakin kamu bisa Nur. Aku yakin itu. Dan saat kamu bisa membaca sendiri catatan ini, kuharap kamu bisa mengerti betapa besar aku mencintai kamu, menyayangi  kamu dengan seluruh hatiku.

Sejak sebelum kamu lahir, aku sudah membanggakanmu. "Ini nih adikku" ya, itulah kata-kataku waktu itu. Dan ketika kamu lahir, aku yakin aku sangat bahagia. Aku tidak terlalu ingat ketika kamu masih bayi, kamu merangkak yang pertama, berjalan, bahkan bicara untuk yang pertama. Aku lupa, aku tidak bisa mengingatnya. Dan lupa ini menyakitkanku. Satu hal yang kusesali dari kealpaanku padamu. Entah apa yang kurasakan saat itu. Kamu mungkin maklum, aku juga masih anak kecil waktu itu.

Kamu pun tumbuh menjadi anak yang cantik, badan gemuk berisi, tidak seperti aku yang kurus kering berambut keriting seperti ini. Kamu masih ingat? Kita sering diperbandingkan. Kata orang-orang, kamu lebih cantik dari aku. Dan yah, jujur itu sangat menyebalkan. Aku tidak mau kalah darimu. Hahaha.. Kalau aku ingat lagi, aku memang kakak yang tidak pernah mau mengalah ya. Sungguh jahat diriku.


Kita dulu sering bermain gulat-gulatan di kasur di rumah kecil kita di 'etan'. Rumah yang kalau kuingat sekarang sungguh sangat kecil dan rapuh. Di sanalah banyak memori kita tersimpan. Rumah itu yang bahkan sekarang hampir tak berbentuk lagi, dimakan usia yang semakin menggerogoti tembok yang semakin tua. Tidak seperti rumah itu, kenangan kita, keluarga kita akan tetap abadi, di dalam hatiku dan dalam tulisan ini.

Tidak ada yang salah dengan dirimu adikku. Semua telah digariskan oleh Tuhan apa yang terbaik untuk kita. Tidak ada yang salah dengan semuanya. Kamu sempurna apa adanya. Tuhan memberikanmu keistimewaan. Dia mengijinkan kamu memahami bahasa tanpa harus lancar berkata. Dia mengijinkanmu memahami cerita tanpa harus membaca. Ya, semua itu adalah keistimewaanmu. Dan kamu harus percaya dengan dirimu sendiri. Karena itu berarti kamu mempercayai Tuhan.

Aku hanya bisa memohon maaf, dalam rangkaian kata yang mungkin tak tersampaikan, dalam tangis yang hanya bisa kupendam. Maafkan aku yang beberapa kali mungkin telah menyakitimu. Aku memang bukan orang yang pandai mengungkapkan cinta. Aku hanya orang pemarah yang kadang tak bisa menyampaikan isi hatiku. Beberapa kali waktu aku tidak bisa menjadi orang yang baik untukmu. Maaf adikku, aku belum jadi sosok kakak yang terbaik untukmu.

Saat ini kamu adalah pahlawanku. Di antara keterombang-ambingan hidup yang membawaku dalam badai pikiran yang menyesatkanku, dalam masa pencarianku yang seakan tak pernah usai. Kamulah yang menjaga ayah dan ibu. Kamulah yang menemani mereka setiap saat. Kamulah yang membantu ibu bekerja dan membantu mengurus ayah. Sungguh tugas yang tidak mudah kurasa. Dan aku di sini masih belum bisa berbuat apa-apa. Aku bahkan belum bisa berbuat apa-apa untuk diriku sendiri. Dan aku merasa sangat malu. Aku ingin pulang bersamamu adikku. Aku ingin pulang ke rumah kita.

Waktu terus berlalu dan mengalir begitu kejam ketika kita hanya berdiam di satu titik. Aku merasakan hilang ditelan jaman saat aku bingung menentukan arah mana yang ingin kupilih. Saat ini, aku masih belum bisa pulang. Aku masih butuh waktu. Tapi aku yakin bahwa suatu saat aku pasti akan pulang.


Sabar ya adikku, doakan kakakmu. Sungguh aku ingin bersama denganmu dan ayah ibu. Aku mengerti akan kewajibanku. Aku berjanji tidak akan mengecewakanmu. Aku ingin kamu juga bisa melakukan apapun cita-cita dan keinginanmu. Semoga kamu mendapatkan yang terbaik. Aku akan selalu berharap untuk kebaikanmu. 

1 komentar: Leave Your Comments


  1. Anda Bosan Menjadi Pemain Dan Ingin Menjadi Bandar??? Temukan Solusinya Hanya Di PesonaQQ.com

    Penawaran Special Dari PesonaQQ Untuk Anda Yang Bergabung Hari Ini Juga :

    =>> Bonus Turnover 0.3% - 0.5% (Perminggu)
    =>> Bonus Referensi 20% (Seumur Hidup)

    Keuntungan Anda Yang Bergabung Bersama Kami Di PesonaQQ :

    *Data Anda Aman Bersama Kami
    *Pelayanan Customer Service Yang Ramah 24/7
    *Tersedia 7 Permainan Dalam 1 Web Yang Sesuai Dengan Skill Anda (Poker, Domino QQ, Capsa Susun, Adu Q, Bandar Q & Bandar Poker)
    *Bonus TURNOVER Yang Melimpah & Bonus REFERENSI Yang Berlaku Seumur Hidup
    *Hanya Dengan 1 Akun Anda Sudah Bisa Bermain Semua Game Di PesonaQQ.com

    Kalau Bukan Sekarang Kapan Lagi???

    Ayok Tunjukkan Skill Anda Sekarang Juga, Hanya Di PesonaQQ.

    BalasHapus